Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Selasa, 05 Juli 2011

Dilema Cinta (Chapter 6)



Chapter 6
Aku Masih Mencintaimu, Kim So Eun!


"Pagi, Bibi."

"Oh, Jung So Min." Ibu tersenyum. "Mau makan?"

"Nanti saja, Bibi. Aku cuma mau minum."

"Bibi buatkan, ya?"

Jung So Min menggeleng sambil tersenyum.

"Tidak usah, Bibi. Aku hanya ingin membuat susu saja, semua orang juga bisa."

"Oh, sudahlah kalau begitu. Tapi… Apa Bibi boleh tanya sesuatu?"

Jung So Min berpaling pelan, menatap ibu temannya itu dengan kening berkerut. Tanpa menghentikan kegiatannya mengaduk susu, gadis itu mengangguk.

"Ada apa, Bibi?"

"Tidak,. Bibi hanya ingin tahu tentang Kim So Eun."

"Oh, kalau tentang Kim So Eun... Aku tidak tahu apa-apa, Bibi," dusta gadis itu."

"Benarkah?"

"Iya." Jung So Min mengangguk cepat-cepat. "Memangnya kenapa, Bibi? Ada masalah?"

Ibu menggeleng lemah.

"Bibi mendengar kalian ribut kemarin."

"Heh?" Jung So Min terhenyak. Umpan yang bagus sekali, batin gadis itu. "Oh, tentang itu. Biasa Bibi, namanya juga anak muda. Ibuku juga suka bingung dengan kelakuan kami."

"Begitu?"

"Ya."

"Sudahlah! Lupakan saja. Bibi hanya ingin tahu." Ibu terseyum. "Kim So Eun mana, ya? Sejak tadi belum kelihatan. Apa masih tidur?" tanya Ibu, seperti pada diri sendiri.

"Sudah bangun sejak pagi tadi. Katanya, dia ingin ke toko. Mau beli kain penutup kepala, untuk Park Shin Hye. Tidak pamit pada Bibi?"

Ibu mengerutkan dahinya. "Ah, mungkin Bibi yang lupa."

Jung So Min tersenyum. "Aku mandi dulu ya, Bibi. Kim So Eun kemarin bilang mau mengajakku ke rumah sakit."

Ibu mengangguk, membiarkan Jung So Min mengakhiri pembicaraan. Hanya satu yang terlintas di benaknya untuk saat ini. Harus dia sendiri yang menanyakannya pada anak gadisnya! batin Ibu.

* * *

Kim Bum memarkir mobilnya, beberapa meter di depan sebuah toko, begitu dilihatnya seorang gadis berjalan pelan memasukinya. Dia menurunkan kaca jendelanya sedikit, agar bayangan gadis itu masih bisa dilihatnya, walau dari jarak yang lumayan jauh. Apalagi ditambah dengan lalu-lalang orang-orang dan berbagai jenis kendaraan, yang melewatinya.

Kim Bum menghela napas berat.

Di mana-mana, sekarang ini dia tak bisa lagi berbicara dengan gadis itu. Walau sekuat apa pun keinginan untuk bertemu, dia kini hanya bisa mengerti, bahwa semua itu tak mungkin terjadi. Gadis itu sudah memilih. Dan dia juga tahu, bagaimana kukuhnya keputusan itu.

Kim Bum mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Mengusir perasaan gundah yang kerap hadir bila melihat tatapan gadis itu begitu terluka bila di dekatnya. Apalagi jika diingat, bagaimana dulu dia berusaha menahan perasaannya, saat langkah kaki yang terasa berat untuk diayunkan itu, semakin menjauh, pergi meninggalkannya untuk beberapa saat.

Oh, Tuhan... salahkah bila aku mencintainya? tanyanya pahit dalam hati.

"Awaasss...."

Teriakan itu membuyarkan semua lamunannya. Dia tersentak kaget, saat melihat di kejauhan sebuah mobil mengerem mendadak di depan toko, dan gadis itu tertunduk di depannya dengan plastik belanjaan terlempar dua jengkal dari tempat gadis itu.

Dia buru-buru membuka pintu mobil dan menghambur menghampiri gadis itu.

"Kim So Eun, kau tak apa-apa?"

"Kim Bum...."

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...