Chapter 3
Segalanya Tentang Kim Bum
Kim Bum melangkah ke dalam. Melewati ruang makan dan terhenti di dapur.
"Ibu!"
"Kim Bum. Dari mana?"
"Jalan-jalan sebentar."
"Tadi Kim So Eun kemari. Lebih dari sejam menunggumu."
"Ada pesan?"
"Dia tinggalkan memo dan amplop. Ibu taruh di atas lemari es."
Kim Bum menjangkau atas lemari es dan menemukan secarik memo kecil tertindih amplop coklat.
Titipan Ok Taecyeon.
Katanya bulan depan kau diwisuda. Bawa foto dan urus administrasinya di sekretariat.
Kim So Eun.
Kemajuan!
Kim Bum tersenyum tipis. Biasanya gadis itu tidak pernah cukup menulis memo dengan selembar kertas kecil begini.
"Sudah makan, Kim Bum?"
"Tadi sudah makan di jalan. Aku ke paviliun dulu, Bu."
"Oo, hampir lupa." Ibu meninggalkan blendernya. Menghampiri Kim Bum, menatap putranya lembut. "Ada tamu untukmu. Dia sudah hampir setengah jam menunggu. Katanya mau menunggu di paviliun saja. Jadi Ibu biarkan dia di sana."
"Kim So Eun?"
"Go Ah Ra."
Kim Bum tertegun.
"Temuilah dia, Kim Bum. Ada yang harus diselesaikan antara kalian."
"Semua sudah selesai," gumam Kim Bum tak bergeming. "Dia sudah memilih jalan hidupnya. Untuk apa kembali?"
"Dia berhak memberi penjelasan." Ibu mendorong Kim Bum lembut. "Temuilah dia. Kalau Kau masih mencintainya, kenapa harus menolak?"
"Aku sudah tidak mencintainya lagi."
"Karena Kim So Eun?" Ibu tersenyum. "Atau karena menuruti kemarahanmu saja?"
"Kim So Eun cuma anak kecil."
"Tapi Kau bahkan tidak bisa menolak kehadirannya."
"Ibu!" Pusing di kepala Kim Bum bertambah.
Kim Bum tidak ingin menemui Go Ah Ra sebenarnya. Biar saja gadis itu menunggu di paviliun sampai bosan. Kim Bum bisa berbaring di kamarnya di atas. Tapi itu tak akan menyelesaikan segalanya. Biar pun Kim Bum menghindar, tetap saja masih ada yang tersisa di antara kami, batinnya.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar