Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Selasa, 05 Juli 2011

Dilema Cinta (Chapter 9-Tamat)



Chapter 9
Terima Kasih, Park Shin Hye!


Park Shin Hye Sayang....

Hari ini gerimis turun lagi. Mengguyur basah 'rumah'mu. Seperti ingin mengucapkan selamat tinggal. Membuatku semakin mengingat setiap detik kenangan kita. Dan kau juga yang memberikan semua hal yang terindah itu, dalam hidupku.

Park Shin Hye....

Kadang kala, sebersit keinginan datang, setiap kali rindu begitu menyesak dada. Tapi sudah tak ada tempat, jika aku ingin berjumpa.

Oh ya, Ibu baik, Park Shin Hye. Dia titip salam sayang dan cintanya. Untuk satu hal ini pun, aku harus berterima kasih, karena kau telah mau 'membagi' semuanya padaku. Memberikan kasih seorang ibu, yang sangat kucintai.

Park Shin Hye Sayang....

Daun-daun berguguran setiap hari. Terasa sepi sekali tanpamu. Bagai setengah nyawa hilang dari hidupku. Apakah kau juga? Padahal setiap hari aku ke sini. Kadang ditemani Ibu, ditemani Jung So Min, atau juga Kim Bum. Kau senang kan, mereka menemanimu?

Seperti juga waktu yang bergulir, aku berjanji tak akan membuatmu sepi. Aku bahkan masih selalu merasa kau di sampingku. Tertawa lepas berdua. Apalagi jika suasananya seperti ini. Gerimis yang turun satu per satu, seakan membentuk bayanganmu. Juga bayangan saat kita biasa menikmati dinginnya gerimis dengan senyum. Berteriak-teriak kesenangan seperti anak kecil. Aku rindu sekali.

Park Shin Hye Sayang....

Andai kau ada di sampingku, mungkin saat ini, kita bisa ulangi hari-hari yang terlewat. Berdua bercanda tanpa peduli sekeliling kita. Apakah di sana kau mendengarnya, Park Shin Hye?

* * *

"Sudah waktunya pulang, Kim So Eun."

Aku mendongak. Seorang gadis tegak berdiri di sampingku dengan wajah cemas. Aku tersenyum tipis.

"Sudah sore, Kim So Eun. Kau bisa melanjutkan kapan saja, jika masih ada yang ingin kau sampaikan."

Aku menggeleng. Menaburkan bunga terakhir yang masih tersisa dan menyiramkan semuanya dengan air.

"Terima kasih mau menemaniku."

"Jangan melampiaskan kesedihan dengan datang setiap hari ke sini, Kim So Eun. Park Shin Hye pasti tidak akan senang melihatmu seperti ini."

"Jung So Min?"

"Kalau kau masih seperti ini, aku tak mungkin meninggalkanmu. Ikutlah ke Dreamlight, Kim So Eun. Kau bisa melupakan semuanya walaupun sejenak."

"Aku tak bisa meninggalkan Ibu."

"Juga Kim Bum?"

Aku tersenyum kecut.

"Kau pikir, apa masih ada yang tersisa?" Aku menggeleng. "Mungkin hanya ilusiku, tapi... setiap melihatnya berjalan, aku selalu merasa kalau Park Shin Hye ada di sampingnya. Setiap Kim Bum pergi, bayangan Park Shin Hye selalu mengikutinya. Masihkah kau katakan, kami bisa bersama?"

"Tapi setidaknya, kalian saling mencintai, Kim So Eun." Jung So Min menatapku lembut. "Kau tahu apa yang dikatakannya padaku kemarin?"

Aku menggeleng lemah.

Jung So Min tersenyum, memeluk bahuku lembut. "Dia bilang, akan menjagamu selama hidupnya. Hei, aku terharu sekaligus bahagia mendengarnya. Dan aku yakin, Park Shin Hye pasti sependapat denganku. Raihlah kebahagiaanmu, Kim So Eun!"

Aku termangu. Tanpa sadar, butiran kristal mengalir deras dari kedua mataku. Apakah kau juga mendengarnya, Park Shin Hye?

"Lusa aku kembali. Kau ingin ikut? Ibuku pasti senang melihatmu lagi."

"Jung So Min, terima kasih."

"Itu gunanya sahabat, kan?"

Aku tersenyum. Perlahan memutar tubuhku, melihat di kejauhan onggokan tanah yang masih merah. Aku bergumam pelan. Selamat tinggal, Park Shin Hye!

* * *

"Kim So Eun...."

Sesosok tubuh menerjang masuk, di antara rinai gerimis. Dengan baju basah kuyup, berdiri di depanku dengan bibir tersenyum. Aku tertegun. Kim Bum?

"Ayo, ikut aku," katanya sambil menyeret tanganku agar mengikutinya. Baru beberapa meter dia berhenti, dan berpaling menatapku.

"Sama, kan?" teriaknya. "Jadikan aku pengganti Park Shin Hye. Begini, kan?" tanyanya sambil berteriak-teriak di tengah jalan. Menyipratkan air ke semua tubuhku. Aku terdiam. Menggigit bibir, berusaha menahan isak yang hampir terdengar. Membiarkan titik-titik air membasahi wajahku.

"Kim So Eun?"

"Sudahlah! Cukup, Kim Bum."

"Jangan disimpan sendiri. Bagilah kesedihanmu denganku. Ya?"

"Kim Bum?"

"Berikan aku kesempatan. Kita ulangi semuanya dari awal lagi. Mau kan?"

Aku terdiam. Bayangan Park Shin Hye terlihat lagi. Di antara rinai gerimis, di antara ranting-ranting basah, di antara desau angin, tersenyum lembut ke arahku. Inikah yang kau inginkan, Park Shin Hye?

"Mau kan, Kim So Eun?"

Aku mengangguk pelan.

Sesaat kemudian, dia telah merangkulku dalam dekapannya yang hangat.


Tamat
Copyright Sweety Qliquers

3 komentar:

  1. wkakaakaka Aq rada nge-Hang...PkirQ mren ini bukan FF bumsso gak baca teasernya pulax,coz baCa paRt 1 awaL ada Park Shin Hye ma Hyun joong..jd Q tutup lg...eeeeeeeehhh Hari nie mampir..Baca Teasernya tyta Bumsso..ckckckck..PLaaaakk 4 Me..
    KerrrrreeeeeeNN, Kyak sinetron2..Sad But AQ suka ending nya!!

    BalasHapus
  2. Oh my god sangat mengharukan ,kim so eun daebakk

    BalasHapus
  3. Tuhan. terharu banget 😢😢😢
    good bye park shin hye. wellcome Kim bum kim so eun

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...