Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Sabtu, 23 Juli 2011

Love Is



Title : Love Is
Genre : Romance
Author : Sweety Qliquers
Episode : Oneshot
Production : www.ff-lovers86.blogspot.com
Production Date : 03 Maret 2010, 11.50 AM
Cast :
Kim So Eun
Kim Bum


Kim Bum adalah tetesan embun pagi yang jatuh membasahi kegersangan hati, hingga mampu menyuburkan seluruh taman sanubari dalam kesejukkan. Kim Bum adalah bintang gemintang malam di angkasa raya yang menemani kesendirian rembulan yang berduka, hingga mampu menerangi gulita semesta dalam kebersamaan. Kim Bum adalah pohon rindang dengan seribu dahan yang memayungi dari terik matahari yang tak tertahankan, hingga mampu memberikan keteduhan dalam kedamaian.

Kim Bum adalah kumpulan mata air dari telaga suci yang jernih mengalir tiada henti, hingga mampu menghapuskan rasa dahaga diri dalam kesegaran. Kim Bum adalah derasnya hujan yang turun yang menyirami setiap jengkal bumi yang berdebu menahun, hingga mampu membersihkan mahkota bunga dan dedaunan dalam kesucian. Kim Bum adalah untaian intan permata yang berkilau indah sebagai anugerah tiada tara, hingga mampu menebar pesona jiwa dalam keindahan.

Ya, Kim Bum adalah belahan jiwaku. Kim Bum adalah suamiku, hidup dan matiku. Aku mencintai sifatnya yang alami dan aku menyukai perasaan hangat yang muncul di hatiku, ketika kubersandar di dadanya yang bidang.

Tiga tahun dalam masa perkenalan, aku rasa cukup untuk memulai hidup baru mengarungi bahtera rumah tangga. Dan dua tahun dalam masa pernikahan, harus kuakui membuatku mulai merasa lelah. Alasan-alasanku mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.

Aku hanya seorang Kim So Eun, seorang perempuan yang sentimental dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Dan kini Kim Bum sungguh berbeda, aku merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak kecil yang merengek pada ibunya untuk dibelikan permen. Tetapi semua itu tak pernah aku dapatkan. Kim Bum kini sungguh jauh berbeda dari yang aku harapkan. Rasa sensitifnya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami, telah mementahkan semua harapanku akan cinta yang ideal.

Suatu hari, aku beranikan diri untuk mengatakan keputusanku padanya, bahwa aku menginginkan perceraian.

“Kenpa?” Kim Bum bertanya dengan terkejut.

“Aku lelah Kim Bum, kau tidak pernah bisa memberikan cinta yang kuinginkan.” Jawabku.

Kim Bum hanya terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.

Kekecewaanku semakin bertambah, seorang lelaki yang bahkan tak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa kuharapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, “Apa yang dapat kulakukan untuk merubah pikiranmu, Kim So Eun?”

Aku menatap matanya dalam-dalam dan menjawab perlahan, “Aku punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hatiku, aku akan merubah pikiranku. Seandainya, aku menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung yang curam dan kita berdua tahu jika kau memanjat gunung itu, kau akan mati. Apakah kau akan melakukannya untukku, Kim Bum?”

Dia termenung dan akhirnya berkata, “ aku akan memberikan jawabannya besok.”

Hatiku langsung gundah mendengar responnya.

* * *

Keesokkan paginya, dia sudah tidak ada dirumah, dan aku menemukan selembar kertas dengan tulisan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan…

“Kim So Eun, aku tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan aku menjelaskan alasannya.”

Kalimat pertama ini menghancurkan hatiku. Aku melanjutkan untuk membacanya…

“Kau bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, dan aku harus memberikan jari-jariku supaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya.”

“Kau selalu lupa membawa kunci rumah ketika kau keluar rumah, dan aku harus memberikan kakiku supaya bisa mendobrak pintu dan membukakan pintu untukmu ketika pulang.”

“Kau suka jalan-jalan ke luar kota tetapi selalu tersesat di tempat-tempat baru yang kau kunjungi, dan aku harus menunggu di rumah agar bisa memberikan mataku untuk mengarahkanmu.”

“Kau selalu pegal-pegal pada waktu ‘teman baikmu’ datang setiap bulannya, dan aku harus memberikan tanganku untuk memijat kakimu yang pegal.”

“Kau senang diam di rumah, dan aku selalu kuatir kau akan menjadi ‘aneh’ (apaan ya? tiba-tiba suka marah-marah sendiri gitu kali ya.artiin sendiri deh hi…hi…). Dan aku harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku alami.”

“Kau selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, dan aku harus menjaga mataku agar ketika kita tua nanti, aku masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu.”

“Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu, menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warni bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu.” (duh, so sweet…Author cengar-cengir sendiri)

“Tetapi Kim So Eun sayang, aku tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena aku, tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku.” (hiks…hiks…jadi sedih nih)

“Kim So Eun, aku tahu ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari aku mencintaimu.” [owww…]

“Untuk itu, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku, tidak cukup bagimu. Aku tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu........”

Air mataku jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi aku tetap berusaha untuk membacanya.

“Dan sekarang, kau telah selesai membaca jawabanku. Jika kau puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tinggal di rumah ini. Tolong bukakan pintu rumah kita, karena sekarang aku sedang berdiri disana menunngu jawabanmu.”

“Jika kau tidak puas, biarkan aku masuk untuk membereskan barang-barangku dan aku tidak akan mempersulit hidupmu. Dan percayalah satu hal ‘bahagiaku bila kau bahagia’.”

Aku segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku. Oh, kini aku tahu tidak ada orang yang pernah mencintaiku lebih dari dia mencintaiku.

Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu.

Karena cinta itu menceriakan seperti bunga-bunga indah di taman yang membawa kenyamanan bagi yang memandang. Seperti rerumputan hijau di padang luas yang kehadirannya bagai kesegaran yang menghampar. Seperti taburan pasir di pantai yang menghantarkan kehangatan seiring tiupan angin yang menawarkan kesejukkan. Seperti keelokkan seluruh alam yang menghadirkan kekaguman terhadapnya.

Karena cinta itu seperti kaki-kaki yang melangkah membangun samudera kebaikan dan seperti tangan-tangan yang merajut hamparan permadani kasih saying.

Because love is not always has been formed flowers ‘karena cinta tidak selalu harus berwujud “bunga”.

Cinta adalah memberi.
Dengan segala daya & keterbatasannya
Seorang pecinta akan memberikan apapun
Yang sekiranya akan membuat yang dicintainya senang

Bukan balasan cinta yang diharapkan
Bagi seorang pecinta sejati
Meski itu menjadi sesuatu yang melegakannya

Bagi pecinta sejati
Senyum & kebahagiaan yang dicintainya itulah
Yang menjadi tujuannya

Cinta adalah menceriakan
Seperti bunga-bunga indah di taman
Yang membawa kenyamanan bagi yang memandang

Cinta adalah menceriakan
Seperti rerumputan hijau di padang luas
Yang kehadirannya bagai kesegaran yang menghampar

Cinta adalah menceriakan
Seperti taburan pasir di pantai
Yang menghantarkan kehangatan seiring tiupan angin
Yang menawarkan kesejukkan

Cinta adalah menceriakan
Seperti keelokkan seluruh alam
Yang menghadirkan kekaguman terhadapnya

Cinta adalah berkorban
Bagai lilin yang setia menerangi dengan setitik nyalanya
Meski tubuhnya habis terbakar, hingga titik terakhirnya
Lilin pun masih berusaha menerangi manusia dari kegelapan

Cinta adalah berkorban
Bagai sang mentari
Meski terkadang dikeluhkan karena sengatannya
Namun senantiasa mengunjungi alam
& segenap makhluk dengan sinarannya

Cinta adalah berkorban
Seperti bandung bondowoso
Yang membangunkan seluruh jin dari tidurnya
& menegakkan seribu candi untuk lorojonggrang seorang

Cinta adalah berkorban
Seperti sangkuriang
Yang mengukir tanah
Menjadi sebuah telaga & perahu yang megah dalam semalam
Demi dayang sumbi terkasih yang ternyata ibu sendiri

Karena cinta apapun bisa terjadi
Taj mahal yang indah di india
Di setiap jengkal marmer bangunannya
Terpahat nama kekasih buah hati sang raja
Yang terbangun karena cinta

Cinta adalah
Kaki-kaki yang melangkah
Membangun samudera kebaikan

Cinta adalah
Tangan-tangan yang merajut
Hamparan permadani kasih sayang

Cinta adalah
Hati yang selalu berharap
Mewujudkan dunia & kehidupan yang lebih baik

Cinta selalu berkembang
Cinta seperti udara yang mengisi ruang kosong
Cinta seperti air yang mengalir ke dataran yang lebih rendah


Tamat
Copyright Sweety Qliquers

1 komentar:

  1. waaaaaaaWWWW ROMANteeeeeeeeZZZ kata2nya MENoHok HAti ku...Bodo Babooo kalo si So Eun gak LUMer ma JawaBan KIm BUM,hahaha!!
    TAPI, Mong2..Td AQ shock baca Kalimad awal FFnya..AQ lgsung mikiR >>>BUKANNYA ITU PROFIL-nya AUTHOR???...huheheheeh
    "KIm BUm adalah tetesan embun..bla.bla.bla.."

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...