Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Selasa, 12 Juli 2011

Saat Kau Pergi (Chapter 5)


Chapter 5
Air Mataku Menitik


"Ada telepon untukku, Bu?"

"Tidak." Ibu mendongak, menatap Kim So Eun sambil berkerut. "Kau menunggu telepon dari siapa, Kim So Eun? Penting ya sampai menanyakannya setiap hari?"

Kim So Eun tersenyum pahit. Menggeleng perlahan. Jadi Baek Suzy benar. Dia memang tidak berarti apa pun untuk Kim Bum.

Sudah lebih dari sebulan Kim So Eun tidak lagi menemui Kim Bum. Terakhir adalah saat Kim So Eun mengantarkan amplop titipan Ok Taecyeon. Itu pun Kim Bum tidak ada di rumah. Dia hanya ditemani Ibu Kim Bum. Setelah itu Kim So Eun menjauh. Mencoba menahan diri. Dia harus tahu, apa memang ada yang bisa diharapkan.

Tapi ternyata tidak! Sama sekali tidak!

Kim Bum tidak mencarinya. Tidak menelepon. Tidak datang ke rumah.

Mungkin dia memang harus melupakan. Tidak usah mengharapkannya. Tapi bisakah? Sebulan ini saja Kim So Eun sudah merasa kehilangan.

"Oya, Kim So Eun. Tadi Baek Suzy datang. Katanya, mau pinjam diktat Teknik Pertambangan untuk kuis besok. Ibu suruh cari sendiri di kamarmu. Tapi katanya tidak ada."

Tertinggal di tempat Kim Bum saat Kim So Eun memaksa pemuda itu mengajarkannya sebelum ujian kemarin. Dan dia lupa mengambilnya kembali untuk dipinjam Baek Suzy besok.

"Aku pergi dulu, Bu."

"Baru pulang kenapa mau pergi lagi?"

"Mengambil diktat di rumah teman. Kasihan Baek Suzy, besok dia perlu sekali."

Sekalian mengambil semua barangnya yang tertinggal di paviliun Kim Bum.

* * *

"Kim Bum ada, Bibi?" Rumah besar itu sepi saat Kim So Eun tiba di sana. Ibu Kim Bum yang menyambutnya.

"Ada di paviliun. Biasa, sedang melukis. Masuk saja ke dalam."
Kim So Eun melangkah masuk. Menyusuri taman belakang yang luas sebelum sampai ke paviliun.

"Kim Bum Sunbae!"

Kim So Eun tertegun di ambang pintu. Batal melangkahkan kaki untuk masuk. Merasakan seluruh dunia berputar balik. Dan dia terjebak dalam pusaran tanpa henti.

Kim Bum menoleh. Mendapatkan Kim So Eun tertegun di ambang pintu. Dia bisa membaca seluruhnya. Keterkejutan. Kesakitan. Semua di mata itu. Perlahan dilepaskannya pelukannya pada Go Ah Ra.

"Kim So Eun."

"Maaf, aku tidak tahu kalau kau ada tamu." Kim So Eun mencoba tersenyum.

"Tak apa." Kim Bum menghampiri. Tenang seperti biasa. "Oya, kenalkan. Ini Go Ah Ra. Go Ah Ra, ini Kim So Eun."

Kim So Eun melebarkan senyumnya. "Maaf mengganggu. Aku cuma mau mengambil barang-barangku yang tertinggal."

"Berserakan di mana-mana."

"Tidak penting. Cuma diktat itu yang mendesak. Bisa tolong ambilkan, Sunbae?"

Kim Bum meraih diktat Teknik Pertambangan Kim So Eun di atas lemari.

"Terima kasih. Aku pulang."

Kim So Eun berbalik cepat. Melangkah cepat melintasi taman belakang rumah Kim Bum.

"Kim So Eun!" kejar Kim Bum. "Katanya mau mengambil barang-barang yang lain?"

"Tidak begitu penting. Bisa tolong dikumpulkan dulu, Sunbae? Nanti kuminta Baek Suzy mampir mengambilkannya. Dia sering lewat sini kalau pulang."

"Kenapa tidak diambil sendiri?"

"Aku sibuk. Sudah hampir ujian semester. Harus belajar keras."

"Tidak ingin kuajari seperti biasa?"

"Aku takut mengganggumu. Lagipula, aku harus mandiri kan?" Kim So Eun tersenyum lagi. Menyamarkan semua rasa yang sempat terlihat Kim Bum tadi. "Aku pulang, Sunbae."

"Aku antar, Kim So Eun."

Hampir setahun berada di dekat Kim Bum, menghampirinya selalu, Kim Bum tidak pernah menawarinya mengantar pulang. Pun setelah seharian Kim So Eun menemaninya di paviliun. Atau membereskan paviliun yang seperti kapal pecah. Kim Bum bahkan tidak pernah mengantar sampai ke depan rumah, tempat Kim So Eun memarkirkan mobilnya.

Lalu kenapa baru sekarang, setelah segalanya terlambat?

"Aku bawa mobil."

"Aku antar sampai depan."

"Tidak usah. Kau kan ada tamu. Masuklah, kau sudah ditunggu."

"Hati-hati, Kim So Eun."

Kim So Eun mengangguk. Kim Bum bahkan tidak pernah berpesan seperti itu.

Di dalam mobil, airmata Kim So Eun mengalir deras.

Bersambung…

1 komentar:

  1. Aaaaaaaaaaaaahhhh MENYEDIHKAN..(Nangiz Bareng So Eun di pojokan!!)..
    HEBAT, Dikaw BerHaSIL dan SUKSES MembuatQ INGIN MENONJOK se-Orang KIM BEOM..(DZiiiiiiiGGG!!)
    Dan Tentu MEN-JamBak JamBak RamBut Goh Ara...Geniiiiiiiiiiit....!!!
    Bagus nie Kalo Di MunCuLin RIVaL Cwok yg Deketin So Eun...BiAR BeOm SADAR..se SADAR-SADARnya...HUH!!

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...