Silahkan Mencari!!!
I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
Senin, 11 Juli 2011
Sahabat Jadi Cinta (Chapter 4)
Chapter 4
Sesungguhnya Aku Mencintaimu
Siang, sepulang sekolah aku sengaja meninggalkan Kim So Eun. Bersembunyi di kantin lalu menunggu kelas Yang Yoseob berakhir. Aku telah berjanji akan memberi pelajaran pada Yang Yoseob yang sok playboy. Yang telah dengan lancang dan sengaja mencampakkan cinta tulus Kim So Eun.
Tepat pukul satu kelas Yang Yoseob berakhir. Buru-buru aku berlari dan menjejeri langkah pemuda itu.
"Kenapa kau khianati, Kim So Eun?!"
Aku cegat langkah Yang Yoseob.
Wajah pemuda itu tersentak, sejenak, lalu menghentikan langkahnya. Ditatapnya mataku tajam, lantas tersenyum dengan pongah.
Ya, Tuhan!
Rasa-rasanya ingin kulayangkan sebuah tinju ke hidungnya itu!
"Kau ingin menjadi pahlawan?" lontarnya seringan kapas.
Teman-teman sekelas Yang Yoseob mengerubutiku.
"Pukul saja, Yang Yoseob!" teriak salah seorang teman Yang Yoseob yang berdiri di sisi Yang Yoseob.
"Hajar saja!" Satu lagi kawan sekelas Yang Yoseob membakar hati Yang Yoseob.
Tanpa diselingi teriakan yang ketiga, Yang Yoseob si Jagoan Sekolah melayangkan pukulan yang sangat keras ke wajahku.
Aku terhuyung sesaat karena tidak menyangka Yang Yoseob akan bergerak secepat itu. Beruntung sebuah tiang menahan tubuhku. Lalu aku membalas, menghajar Yang Yoseob dengan tendangan kempo. Yang Yoseob terhempas oleh cangkungan kakiku tadi, tampak meringis berusaha menahan sakit. Namun secepat kilat tubuhnya menerkamku lagi.
Siswi-siswi yang melihat adegan itu menjerit-jerit ketakutan.
Napasku tersengal saat tubuh atletis Yang Yoseob menghimpitku.
Berkali-kali bogem mentah miliknya hinggap di wajahku. Sampai suatu saat beberapa guru memisahkan perkelahian satu lawan satu itu.
Akhirnya, Yang Yoseob dan aku diskors satu minggu akibat perkelahian memalukan itu!
Namun aku tidak menyesal, meski harus dikeluarkan dari sekolah sekalipun!
Membela dan melindungi Kim So Eun adalah harkat tertinggi dalam hidupku.
Aku tidak ingin ada orang yang menyakiti hatinya.
Tidak siapa pun!
* * *
Jam di ruang tengah berdentang satu kali.
Aku melirik jam di dinding kamarku. Pukul setengah tiga dinihari.
Kini mataku tertuju pada sebuah foto yang kupasang di dinding kamarku.
Foto Kim So Eun yang sengaja aku perbesar dan menjadi hiasan manis di kamarku.
Kutatap untuk beberapa saat sampai hatiku berbisik…'Tuhan, apakah aku mencintainya?!'
Bersambung…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar