Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Sabtu, 16 Juli 2011

Antara Aku, Kau Dan Dia



Title : Antara Aku, Kau Dan Dia
Genre : Romance, Friendship
Author : Sweety Qliquers
Episode : Oneshot
Production : www.ff-lovers86.blogspot.com
Production Date : 04 Maret 2011, 10.25 PM
Cast :
Kim So Eun
Kim Bum
Jung So Min

Extended Cast :
Lee Ki Kwang (Beast)
Kim Hyun Joong
Park Jae Jung
No Min Woo


“Apa??? Kim Hyun Joong menyatakan cintanya padamu?“ tanpa sadar aku berteriak.

“Sstt...Jangan berteriak seperti itu!“ bentak Jung So Min.

“Eh iya...maaf.“ ujarku. “Lalu kau jawab apa?“

“Aku menolaknya...“

“Apa?? Kau menolaknya?“ lagi-lagi aku berteriak. “Bukankah kau juga menyukainya?“ ujarku lebih pelan takut dibentak lagi. “Dulu saja waktu dia menelponmu, kau senang sekali...”

“Yaaa...kau kan tahu sendiri aku ini bagaimana, kalau laki-laki itu mudah untuk ditaklukan, aku jadi malas. Tidak ada tantangannya lagi,“ ujarnya santai sambil senyum-senyum

“Hati-hati, jangan sampai kau dapat karma nantinya.”

“Yachh...apa maksudmu Kim So Eun...”

Namanya Jung So Min, Orangnya baik, hampir semua siswa di Shinhwa High School mengenalnya. Walaupun ia adalah putri pemilik yayasan Shinhwa High School, ia tetap rendah hati dan bergaul dengan siapa saja. Tak heran jika banyak orang yang menyuakinya. Tidak hanya cantik, dia juga cerdas dan berani. Beda sekali denganku yang benar-benar biasa saja. Tidak cantik tapi juga tidak jelek.

“Kau itu cantik, Kim So Eun.“ begitu yang Jung So Min sering katakan. Dia memang baik dan perhatian pada semua orang, maka dari itu aku senang berteman dengannya. Karena aku sahabatnya, tak jarang siswa laki-laki yang menyukai Jung So Min mendekatiku untuk mencari informasi tentang Jung So Min. Dan setelah nanti Jung So Min menolak mereka, tak jarang aku juga terkena getahnya, mereka akhirnya kesal padaku dan bahkan sampai membenciku.

“Kim So Eun... Kim So Eun.” kulihat Kim Bum berlari kearahku. “Aku mencarimu dari tadi..”

“Mencariku atau mencari temanku?“ tanyaku pada pemuda di hadapanku.

“Mencarimu, Aku butuh bantuanmu,“ ujarnya sambil terengah-engah. Hah, seorang Kim Bum bisa-bisanya butuh bantuan dari seorang Kim So Eun?? Pasti untuk mendekati Jung So Min... pikirku.

“Heh..melamun,“ lanjut Kim Bum. “Mau tidak membantuku?“

“Apa?“

“Kau kan pintar dalam pelajaran sejarah, bantu aku membuat tugas dari Mr. Park Jae Jung ya. Aku kemarin tidak ikut ulangan jadi aku harus membuat karya tulis tentang kerajaan Joseon di Korea. Mau ya..?“

“Oh...itu,“ kataku senang karena dia tidak menanyakan tentang Jung So Min, mungkin nanti... pikirku sedikit kecewa.

“Kim So Eun... Aku mohon tolong aku ya....” ia terlihat memohon-mohon. Tampangnya lucu sekali, aku jadi ingin tertawa.

“Kenapa tertawa?”

“Iya... iya... aku akan membantumu...”

“Terima kasih ya Kim So Eun,” katanya sambil berlari menjauh.

Aku hanya mengangguk. Dalam hati aku senang sekali, karena sebenarnya aku sudah lama menyukainya. Kim Bum bukan Cuma tampan, dia juga jago basket dan jago main gitar. Aku tidak pernah mengatakannya pada siapapun tentang perasaanku ini, bahkan ke Jung So Min sekalipun.

* * *

Aku baru pulang dari mini market untuk membeli 'Green Tea', ketika sampai di rumah, ibuku berkata bahwa Jung So Min sedang menunggu di kamarku. Tumben anak itu, pikirku. Biasanya menelpon dulu kalau mau datang. Setelah menaruh 'Green Tea' di meja dapur aku naik dan masuk ke kamar. Kulihat Jung So Min sedang berdiri di depan meja belajarku sambil agak menunduk.

“Hei..” sapaku. Ia agak kaget dan cepat-cepat berbalik.

“Sedang apa kau?“

“Aaah… kau,” ujarnya salah tingkah, “Kau mengagetkanku... aku datang untuk menemuimu... untuk mengambil DVD-ku yang kau pinjam karena akan ku kembalikan pada saudaraku sekarang...” katanya sambil memegang dada dan penuh ekspresi drama yang membuatku geli.

“Oh!!” kataku sambil tertawa. “Sebentar ya, aku ambilkan.”

* * *

“Kim So Eun, kapan kau bisa membantuku membuat tugas dari Mr. Park Jae Jung?” tanya Kim Bum saat istirahat siang. “3 minggu lagi sudah harus dikumpulkan.“

“Apa urusannya denganku, bukankah itu tugasmu.” ledekku sambil deg-degan.

“Aissh Kim So Eun, kenapa kau jahat sekali padaku.” ia merengek. “Aku kan minta tolong padamu.”

“Ya sudah, kita kerjakan saja sekarang.“

“Sekarang? aku tidak bisa. aku ada pertandingan nanti sore...”

''Lalu bagaimana?''

“Ya sudah besok saja ya. Aku akan ke rumahmu nanti.“

“Kita kerjakan saja di perpustakaan, Senin sehabis pulang sekolah.“

“Aku tidak boleh ke rumahmu?”

“Ya tentu saja boleh,” kurasakan pipiku memanas. “Tapi kan lebih enak mengerjakannya di perpustakaan. Banyak referensi...” ujarku sambil menahan supaya wajahku tidak memerah. Ia mengangguk.

Dari balik bahunya yang kokoh, aku melihat Jung So Min berjalan ke arah kami. Refleks aku mengangkat tangan untuk memanggilnya, tapi begitu melihat kami ia malah berbelok ke kelas. Aku tentu saja bingung, karena biasanya begitu melihatku ia akan langsung berteriak-teriak seperti orang gila memanggil-manggil namaku. Aneh, tapi membantuku jadi cukup dikenal di sekolah ini, walau dengan predikat sebagai ‘temannya Jung So Min’.

Tapi pertanyaan yang mengisi pikiranku jadi terendap dan tak terjawab karena ternyata begitu masuk kelas, Mr. No Min Woo guru matematika memberi kami kuis kecil mendadak yang walaupun kecil tapi memberi efek yang sangat besar untukku dan hampir seluruh kelas, kecuali Yang Yo Seob, anak emasnya Mr. No Min Woo yang pintarnya tak ada yang menandingi di Shinhwa High School ini.

* * *

Sabtu sore ini aku sebenarnya mengantuk sekali dan ingin tidur saja dirumah, tapi Lee Ki Kwang oppa (kakakku) minta ditemani ke mall terdekat untuk membeli buku. Aku sudah bilang padanya, kalau aku mau tidur saja, tapi Lee Ki Kwang Oppa tetap memaksa. Jadi tidak tega juga, apalagi dia janji mau membelikanku album Beast terbaru.

Setelah mendapat buku yang dicari dan aku sudah membawa plastik kecil bertuliskan 'Music Store', kami memutuskan untuk makan. Lee Ki Kwang Oppa, mengajakku makan mie ramen dan aku langsung setuju. Selain karena lapar, juga karena aku lihat sekumpulan pemuda-pemuda tampan masuk ke dalam restoran yang akan kami tuju itu.

Restoran itu cukup ramai, banyak anak muda yang makan atau sekedar duduk sambil minum dan mengobrol. Maklum malam minggu, dan tidak banyak yang seperti aku dan Lee Ki Kwang Oppa yang sama-sama jomblo alias tidak punya pacar.

Tapi siapa itu yang duduk di sudut restoran? Bukankah itu Jung So Min...dan itu Kim Bum!! Aku kaget setengah mati, perasaan lapar dan haus tiba-tiba hilang.

“Ayo Oppa...” aku menarik kakakku keluar restoran dengan cepat supaya mereka tidak tahu, jika aku ada disana.

“Mau kemana? Kim So Eun, sekarang aku lapar sekali...” ujar Lee Ki Kwang Oppa. Tapi ia menurut saja, saat aku menariknya untuk keluar restoran.

“Kita pulang saja, aku sakit perut. “ kataku cepat. Perasaanku tak menentu. Aku marah, kecewa dan cemburu...

“Sabar ya, kita makan dulu saja disini. Lagipula di rumah kan tidak ada makanan...”Lee Ki Kwang Oppa berkata sambil merengek. Tapi rupanya ia melihat perubahan di wajahku, karena ia langsung berkata bahwa ia bisa meminta pembantu kami untuk membuatkan mie goreng di rumah.

Sepanjang perjalanan pulang aku terdiam. Aku tidak tahu, aku sedih sekali. Biasanya aku biasa saja jika meliat Jung So Min dekat dengan seorang pria, tapi kali ini aku merasa kesal. Kenapa Jung So Min harus mendekati Kim Bum? Kalau dia mau, dia bisa mendapatkan yang lebih dari Kim Bum. Kenapa harus dia? Aku tahu, Kim Bum tidak akan menolak Jung So Min dan aku tahu Jung So Min akan menolaknya. Tapi aku tidak yakin akan hal itu. Siapa tahu kali ini Jung So Min serius dan perasaanku akan kecewa lagi.

“Kim So Eun, ada apa denganmu?” tanya Lee Ki Kwang Oppa. “Wajahmu pucat sekali.“

“Eh...” aku tersentak kaget. “Aku tidak apa-apa, oppa. Aku hanya sakit perut. Sepertinya aku datang bulan,” aku beralasan.

* * *

Keesokan harinya, aku terus menerus menghindari Jung So Min dan Kim Bum. Aku benci mereka berdua, tak hanya hari itu tapi juga besok dan besoknya. Hatiku hancur lebur. Walau aku tahu, Jung So Min tidak salah karena dia tidak pernah tahu perasaanku pada Kim Bum. Tapi tetap saja aku merasa kesal, sedih dan kecewa.

Berulang kali Jung So Min mencoba mendekati dan bertanya padaku, tapi aku hanya menjawab seperlunya saja. Rupanya ia menyadari perubahan sikapku dan hanya diam saja, tak bertanya-tanya lagi. Aku juga menghindari Kim Bum, padahal seharusnya aku membantunya mengerjakan tugas sejarah. Tapi aku tidak yakin apa aku akan sanggup berdekatan dengannya. Apalagi tadi aku melihat mereka berdua duduk di kantin sambil minum Orange jus, saling berbicara serius.

* * *

Sudah tiga hari, aku tidak berbicara dengan Jung So Min dan menghindari Kim Bum. Hari ini, keluargaku termasuk Lee Ki Kwang Oppa pergi menghadiri pemakaman relasi ayahku. Aku tidak ikut, karena aku sendiri pun juga sedang berduka jadi lebih baik aku berdoa untuk diriku sendiri saja.

Tok..tok..tok..

Kudengar suara pintu depan diketuk. Aku yang sedang menonton TV bangkit untuk membukanya. Ternyata Jung So Min. Ia berdiri sambil sedikit tersenyum.

“Kim So Eun, apa aku boleh masuk?” pintanya. Aku memang marah padanya tapi aku tidak mau menjadi orang yang tidak sopan. Ku buka pintu lebih lebar supaya dia bisa masuk. “Sepi sekali, orang rumah kemana?” tanyanya ringan. Mencoba berbasa-basi mungkin.

“Pergi,” jawabku pendek. “Ada perlu apa?”

“Kenapa formal sekali,“ ujarnya. “Ada yang mau kukatakan padamu, soal Kim Bum...” ujarnya perlahan, “Aku menyukainya...“

Belum selesai ia bicara, aku bangun, nafasku memburu. Emosiku naik, “Yachh Jung So Min, kau memang cantik dan kau memang temanku. Tapi aku tidak suka dengan sikapmu yang suka mempermainkann perasaan pria. Mereka juga manusia, mereka punya hati... aku tidak suka kau menjahati mereka, apalagi...” aku terdiam.
Rentetan perkataan tadi keluar begitu saja tanpa bisa aku tahan. Untung aku sempat menahan kata terakhir yang akan keluar dari mulutku.

“Apalagi apa?“ ia juga bangkit dari duduknya. “Apalagi Kim Bum?“

“Apa maksudmu?“ ujarku berusaha menahan emosi
“Aku tahu kalau kau menyukainya,” katanya pelan. “Aku baca buku harianmu.“

“Lancang sekali kau!” emosiku naik lagi

“Maafkan aku, Kim So Eun. Aku tahu itu tidak sopan,” katanya lagi kali ini dengan nada ringan. “Kenapa kau tidak mengatakannya padaku, bukankah kita bersahabat?” ia duduk di kursinya.

“Kau...” aku tak bisa berkata-kata lagi. “Apa yang kau lakukan bersama Kim Bum di restoran Mie Ramen Sabtu kemarin?”

“Oh... Kau melihatnya? Aku tidak sengaja bertemu dengannya disana. Dan mengajakku makan, ia selalu membicarakan tentangmu.”

“Apa maksudmu?“

“Maksudnyaaa... dia menyukaimu... Kim So Eun.”

Aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Jung So Min tertawa lucu dan seolah-olah segala kebencian yang selama ini aku rasakan pada mereka berdua langsung lenyap dan berganti dengan perasaan ringan yang menyenangkan. Membuatku tertawa juga.

“Tapi, tadi kau bilang… kau menyukainya.”

“Ya, aku memang menyukainya. Karena dia pemuda yang baik, dia pantas untukmu.”

“Jung So Min…” Aku langsung memeluknya.

* * *

Hari Sabtu pagi, aku dan Jung So Min sedang berjalan menuju kelas dari kantin ketika seseorang memanggilku.

“Kim So Eun.” ternyata Kim Bum. Dia tersenyum. “Nanti kau pulang bersamaku saja ya ... Bukankah kau sudah berjanji, mau membantuku mengerjakan tugas sejarah dari Mr. Park Jae Jung.” katanya lembut.

“Hhmm...” aku melirik ke arah Jung So Min yang sedang tersenyum usil dan hanya mengangguk.

“Kau benar-benar mau minta tolong padaku dan bukan pada Jung So Min.” tanyaku pelan.

“Ya tentu saja... Lagipula untuk apa aku minta tolong pada gadis bodoh seperti dia!” ia tertawa dan berlari menjauh dari kami.

“Yacch Kim Bum... Apa maksudmu....“ Jung So Min berteriak mengejar Kim Bum.

Dalam hati aku bersyukur bahwa aku punya sahabat seperti Jung So Min yang selalu mengerti dan sayang padaku.


Tamat
Copyright Sweety Qliquers

1 komentar:

  1. JUng So MIn udah jd Malaikat yah di FF nie..ehehehe TP tetep aja bwtQ gak Cocok bangad..haha!!
    >>Aneh, tapi membantuku jadi cukup dikenal di sekolah ini, walau dengan predikat sebagai ‘temannya Jung So Min’...!!haaah, pasti Gak enak bgt alami gituan yah..GaK Bgd untuk di Alami..SMUA HumaN iTU SAMA..Bagi-Q...!Untung Gak Pernah ngalami...FuuuuuuuH untung di FF nie soEun gak tertindas,,hahaha AuthOR genius..

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...