Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Selasa, 12 Juli 2011

Belenggu Jiwa (Chapter 8-Tamat)



Chapter 8
Berdami Dengan Cinta


"Ssst... jangan sebut nama itu lagi. Yoon Eun Hye sudah tak apa-apa sekarang. Kau bisa lihat. Ia mulai sibuk seperti dulu lagi, bukan?"

Kim So Eun mengangguk. Dan diakuinya kalau memang kakak perempuannya itu seteguh karang.

Lara tak mempam mengguratkan luka lebih dalam di hatinya.

Tidak seperti Ibu.

Tapi ia sadar. Hati setiap orang berbeda.

Diakuinya pula, ia mungkin tak akan setabah Yoon Eun Hye Eonni jika dirundung nestapa yang sama.

Sekarang, bagaimana dengan aku?

Kim So Eun membatin dengan bibir terkatup rapat.

Aku tak yakin akan bisa sekuat Yoon Eun Hye Eonni bila Kim Bum pun terbirit-birit lari setelah mendengar kisah tentang Ibu. Untuk itu aku sudah berusaha menghindarinya. Kendati pun sulit! Pria terkasih itu ternyata bermental baja. Dan itu menyiksaku. Kesabarannya mengundang haru, dan... membuatku semakin menyayanginya. Ya, ini memang sebuah penipuan diri. Tapi adakah jalan lain kecuali itu? Tanpa penghargaan dari orang-orang sekeliling, hidup hanyalah sekadar mengarung waktu. Tak ada warna, tak ada gairah. Semua jadi serba samar. Menggamangkan. Dan cinta tinggal menjadi sepenggal kata kosong tak bernilai.

"Kim So Eun...." Kim Hyun Joong mengusiknya. "Kau gemetar. Ada apa?"

Kim So Eun menengadah. "Pernahkah Oppa merasa malu punya ibu seperti Ibu?"

Kim Hyun Joong menggeleng dengan wajah tak mengerti.

"Aku juga tidak," desah Kim So Eun. "Tapi nyatanya tetap saja ada yang tak bisa menerima. Jung Il Woo Oppa, misalnya."

"Kim So Eun!" Rahang Kim Hyun Joong mengeras. Mendadak ia merasakan ada beban yang tengah disandang Kim So Eun. "Kau pun mengalami seperti apa yang dialami Yoon Eun Hye?" tanyanya dengan suara tertekan.

"Belum. Tapi barangkali akan."

"Oh! Itukah sebabnya kau tak pernah bisa memaafkan Ayah?"

"Tidak bisa tidak. Pada akhirnya semuanya akan bermuara ke sana."

"Siapa dia?"

"Namanya Kim Bum."

"Dia tahu Ibu... gila?!"

"Saat untuk itu pasti akan tiba."

"Jadi belum? O, Kim So Eun." Kim Hyun Joong mencium ubun-ubunnya. "Kenapa jadi sepenakut ini?"

"Aku tidak takut," Kim So Eun membantah. "Aku cuma tak ingin sikap Jung Il Woo Oppa pada Yoon Eun Hye Eonni dulu berulang pula menimpaku."

"Sama saja, Kim So Eun," kilah Kim Hyun Joong sabar. "Janganlah terlalu mengasihani diri. Jujurlah padanya. Ceritakan semuanya tentang keluarga kita. Jangan takut bila ia kemudian meninggalkanmu. Jangan sedih. Jangan menangis kalau kau tak ingin rugi sendiri. Bila ia benar-benar seperti Jung Il Woo, tak ada gunanya mencucurkan airmata untuknya, kan?"

Kim So Eun tak bersuara.

Diresapinya kalimat Kim Hyun Joong. Dan ia merasa menemukan kebenaran di sana. Ya, mengapa baru terpikir hal itu sekarang? Digerakkannya tubuhnya. Beranjak menjangkau tasnya.

"Kau tetap ingin pulang?" Kim Hyun Joong mengawasinya.

"Ya," jawabnya tenang.

"Tetap tidak ingin menemui Ayah?"

"Oppa, aku mohon. Beri aku waktu. Oppa tak ingin aku menemuinya dengan benci dan dendam yang masih berkarat, bukan?"

Kim Hyun Joong tersenyum. "Tapi janji pasti akan kembali lagi ke sini."

"Segera setelah segalanya beres."

"Sampaikan salamku padanya. Hm, siapa namanya tadi?"

"Kim Bum."

"Ya, Kim Bum. Nama yang bagus. Kuharap hatinya lebih bagus lagi!"

Kim So Eun mengulas senyum kecil. Hatinya damai. Tak ada lagi keraguan kini. Ia akan pulang. Ingin diketahuinya rencana apa sesungguhnya yang tengah dirancang sembunyi-sembunyi untuknya. Oh, sudah dibayangkannya wajah-wajah melongo heran yang akan menyambut kepulangannya nanti.

Lalu yang lebih penting lagi, ingin ditemuinya Kim Bum. Ingin diceritakannya pada pemuda itu tentang keberadaan Ibu. Dan apa pun nanti reaksi Kim Bum akan diterimanya dengan segenap kebesaran jiwa.

Ya, ia kini akan mulai belajar berdamai dengan apa yang telah menjadi garis kehidupannya.


* * *

“Kim So Eun, kau kembali?” Tanya Go Ah Ra, Baek Suzy, Park Shin Hye dan Ok Taecyeon berbarengan ketika melihat Kim So Eun tersenyum manis di ambang pintu dapur.

“Ya. Dimana Kim Bum? Aku ingin bertemu dengannya.” Tanyanya pada Go Ah Ra.

“Di Balkon atas, ia dari tadi menunggumu disana!”

Dengan langkah pasti Kim So Eun menuju balkon menemui sang pemuda terkasih.

“Kim So Eun, kau datang.”

“Ada yang ingin kujelaskan padamu…Aku…”

“Tentang ibumu? Aku sudah tahu semuanya dari kakakmu, Kim Hyun Joong. Tadi sebelum kau sampai kemari, Kim Hyun Joong menelponku dan menceritakan semuanya…Jadi inikah yang membuatmu takut untuk menerima cinta tulusku, Kim So Eun? Hanya itu?”

“Kim Bum, aku…”

“Aku mencintaimu dengan apa adanya dirimu, dengan pribadimu. Aku sangat mencintaimu Kim So Eun…”

“Maafkan aku, Kim Bum. Aku juga mencintaimu.”

Mereka pun berpelukan dengan erat, dengan cinta yang mewarnai hati mereka.


Tamat
Copyright Sweety Qliquers

1 komentar:

  1. ohohohohohoh...akhir yg ManiiiiiiiiS...
    AutHoR jjang..!!chayoooooo slalu...

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...