Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Selasa, 12 Juli 2011

Belenggu Jiwa (Chapter 1)



Chapter 1
Jangan Pulang, Kim So Eun!


Ya Tuhan, apa yang harus kulakukan untuk mencegahnya? Go Ah Ra mengeluh putus asa. Diawasinya kesibukan yang tengah berlangsung di hadapannya dengan wajah bingung. Tak tahu dengan kalimat macam apa lagi yang harus ia keluarkan sebagai bujukan. Kelelahan akibat menyusuri setiap jengkal lantai marmer di swalayan dan seperti hendak merontokkan segenap sendi-sendinya belum pula lagi hilang. Grasa-grusu di dapur di bawah sana pun pasti masih sementara dijalankan secara diam-diam. Itu semua bagaian dari rencana yang mereka rancang dengan semangat penuh sejak seminggu yang lalu. Sebuah pesta kejutan yang diyakini pasti akan berjalan semarak. Tapi kalau yang bersangkutan sendiri tiba-tiba hendak melarikan diri....

"Apa yang membuatmu terburu-buru mau pulang seperti dikejar setan begini, Kim So Eun?" tanyanya kemudian dengan pikiran kacau.

Sekejap Kim So Eun tertegun mendengarnya. Tangannya yang semula bergerak lincah mengemasi barang-barang terhenti mendadak di udara. Hanya sekejap. Lantas senyumnya terukir sumbang. Tanpa kata dilanjutkannya kegiatannya.

Go Ah Ra mendekatinya.

"Kim So Eun," katanya. "Kau dengar tidak?"

"Dengar."

"Kalau begitu tolong jawab!"

Kim So Eun membalik. Mata sayunya menatap lurus.

"Apa yang harus kukatakan, Go Ah Ra? Kau pasti sudah tahu jawabanku. Sama seperti tujuanmu bila kau pulang, begitu pula tujuanku sekarang!"

Go Ah Ra tercenung dengan sebaris kalimat yang belum sempat tercetus. Dipandanginya gadis itu yang berusaha aktif di dalam riak tenang.

Kim So Eun membasahi bibirnya yang mendadak terasa kering. "Aku rindu orang-orang rumah!"

Kalimat terakhir Kim So Eun melantun dalam getar yang samar. Tak teraba oleh siapa pun. Juga oleh seorang Go Ah Ra.

"Tapi, apa tidak bisa ditunda?" Seakan melihat peluang, gadis itu bertanya gegas. "Pulanglah dalam waktu dua-tiga hari lagi. Jangan sekarang."

"Hei, sejak kapan kau berubah jadi nenek cerewet begitu, Go Ah Ra sayang?" Tawa lirih Kim So Eun menguar. "Aku mau pulang sekarang. Bukan lusa atau kemarin. Tidak merugikan siapa-siapa, bukan?"

Justru sangat merugikan!

Go Ah Ra berteriak gemas dalam hati. Dibayangkannya lembar-lembar uang yang melayang deras di kasir swlayan New Moon tadi. Semua itu untuk Kim So Eun. Untuk pesta ulangtahun yang ingin dirayakan semeriah mungkin.

Oh, apa kata Kim Bum kalau kejutan yang ingin dipersembahkannya untuk gadis tersayang ini harus gagal total hanya karena ketidakbecusannya mencegah agar Kim So Eun jangan pulang?!

"Nah, semua siap sekarang!"

Oh, tidak. Jangan!

Go Ah Ra tiba-tiba dilanda kepanikan. Tanpa 'ba-bi-bu' ia berbalik dan bergegas turun menyusuri tangga. Ia nyaris tersuruk jatuh, tapi bayangan kekecewaan Kim Bum berikut pelototon mata teman-teman yang akan diterimanya membuatnya seakan punya tenaga ekstra. Secepat yang ia bisa tubuhnya melesat ke dapur.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...