Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Selasa, 12 Juli 2011

Belenggu Jiwa (Chapter 2)



Chapter 2
Gawat!


"Gawat! Gawat! Gawat!" cecarnya seperti orang latah.

Kasak-kusuk di dapur seketika terbungkam. Empat pasang mata disertai dengan kernyitan jelas pada masing-masing kening menyambut kehadirannya.

"Apa yang terbakar, Go Ah Ra?" Baek Suzy bertanya penuh ekspresi.

"Bukan kebakaran! Lebih gawat dari itu."

"Apa?"

"Kim So Eun tiba-tiba ingin pulang. Entah dari mana didapatnya ilham gila itu!"

"Hah?!" Keempat pasang mata itu kini membeliak bundar. Tebaran buku-buku resep yang tadi mendapat perhatian penuh mendadak terlupakan.

"Kau serius?" Park Shin Hye paling pertama buka suara. Dan untuk itu ia langsung mendapat penghargaan berupa delikan bengis dari Go Ah Ra.

"Kau masih kejam menuduhku main-main? Lihat, aku sudah hampir mati kejang karena panik!"

"Aduh! Jadi bagaimana?"

Seruan itu berloncatan nyaris dalam saat yang sama. Go Ah Ra mendengus. Pertanyaan bingung itu sekarang menghinggapi mereka semua!

Sesaat waktu berlalu hening. Masing-masing seolah menunggu yang lain untuk mencetuskan sesuatu. Hm, bagus juga! Go Ah Ra mendengus tanpa maksud apa-apa. Bagaimana ya, kalau Kim So Eun tahu bahwa keinginan sederhananya untuk pulang ternyata telah menghadirkan kecemasan pada semua pekerja swalayan New Moon?! Dan yang jauh lebih penting lagi, bagaimana kira-kira tanggapan Kim Bum nanti?

Uh, memikirkan yang terakhir itu saja sudah membuat Go Ah Ra serasa ingin mati di tempat. Ia tahu siapa Kim Bum. Pemuda kalem, tak banyak bicara, yang notabene adalah pamannya. Adik bungsu ibunya yang anak sulung pada sebuah keluarga besar beranggotakan dua belas orang anak. Dan ia hafal betul seluk-beluk tabiat serta lika-liku pembawaan si Big Boss itu.

Kim Bum jarang minta tolong pada siapa pun.

Bahkan terkesan ogah-ogahan bergaul dengan orang yang tak punya urusan dengannya.

Bukan sombong, tapi ia memang punya kesulitan dalam menjalin hubungan dengan orang yang tak dikenalnya dengan baik. Barangkali pula ia termasuk ke dalam golongan pribadi yang tak bisa mengungkapkan perasaan secara frontal dan terbuka. Karena itu nyaris merupakan berita ajaib manakala ia menampilkan Kim So Eun dan mengumumkan pada semua orang yang mau tahu bahwa gadis lembut itu merupakan calon pendampingnya kelak.

Go Ah Ra pun hampir tak yakin dengan apa yang didengarnya. Untunglah tidak selamanya. Di saat selanjutnya, ia pun berucap syukur dan turut bertepuk tangan tanda gembira atas pengumuman itu.

Itu kejadian setengah tahun silam. Segalanya berjalan manis di awalnya. Setidaknya begitulah menurut laporan pandangan mata yang sempat direkam Go Ah Ra. Tapi sejak tiga bulan yang lalu mulai ada yang tak beres. Entah setan dari mana yang iseng bercokol dan mengaduk-aduk otak Kim So Eun, tak seorang pun yang diperkenankan untuk tahu. Tidak Kim Bum. Tidak pula Go Ah Ra. Yang jelas, gadis itu tiba-tiba saja terlihat berusaha merentang jarak.

Tanpa secuil penjelasan ia tiba-tiba sering kedapatan tengah mencari jalan untuk memutuskan segala apa yang telah terjalin. Menghindari pertemuan, membatalkan janji, melakukan segalanya dengan sendiri, dan puncaknya… berbuat seolah tak ada makhluk bernama Kim Bum yang meskipun sudah pusing tujuh keliling namun masih tetap setia setiap saat di sisinya. Menantikan sepotong penjelasan atas ketidakmengertiannya. Melipatgandakan kesabaran, tetap dilimpahinya perhatian dan kasih yang tulus untuk gadisnya, meski untuk semua itu kerap hampir dibuat gila karena Kim So Eun dengan keji membalasnya dengan sikap sedingin es!

Bersambung…

1 komentar:

  1. Wahhh Jahat jga si So Eun..ckckckckc SloWLy BuuuM..
    >>>LuMER Baca kata-kata mu ThOR-THoR..
    ckckckck lg..

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...