Silahkan Mencari!!!
I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
Selasa, 12 Juli 2011
Belenggu Jiwa (Chapter 4)
Chapter 4
Acara Ulang Tahun Untuk Kim So Eun
Kim So Eun bukannya tidak maklum akan maksud teman-temannya yang mencegahnya agar jangan pulang sekarang. Ia sadar apa yang tengah direncanakan dengan sembunyi-sembunyi untuknya.
Samar-samar ia pernah mendengar bisik-bisik tentang itu. Tidak cukup jelas sebenarnya, tapi sudah cukup membuatnya mengerti bahwa semua itu ada hubungannya dengan ulangtahunnya.
Ulangtahun!
Dalam kesendiriannya di bis yang melaju kencang, Kim So Eun menggigil mengeja kata itu. Seluruh dirinya seakan dibungkus hawa dingin yang aneh. Membuatnya seolah terlempar ke benua tak berpenghuni dimana hanya keasingan dan keterpencilan diri yang menemani.
Tapi mungkinkah itu?
Sementara sesosok tubuh yang senantiasa dijumpainya dalam keadaan mengenaskan tak mungkin dibiarkannya pergi. Lebih tak mungkin bila ia yang harus lari menghindar. Ya, tak mungkin. Karena dari sosok ringkih itulah ia pernah mengecap kemanjaan dan kasih sayang yang manis. Karena sosok ringkih itu dipanggil dengan sebutan… Ibu.
Sumpah mati!
Kim So Eun tak pernah membayangkan akan menjumpai hari-hari seungu ini dalam rentang kehidupannya. Tersirat dalam mimpi pun tidak. Hari-hari sebelum peristiwa laknat itu dijalaninya dengan riang.
Ada Ayah yang hangat, Ibu yang lembut, Kim Hyun Joong Oppa yang kocak, Yoon Eun Hye Eonni yang penuh pengertian. Semua itu adalah karunia baginya.
Tapi rasanya bencana ada di mana-mana. Si Jahat itu berkesempatan mengintip dunianya yang semarak dan merasa syirik karenanya. Lantas ditiupkannya prahara itu. Seorang bocah berikut Bibi Lee Hye Young yang parasnya secantik setan tiba-tiba saja sudah hadir dalam kehidupan Ayah. Dan layar kehidupan yang penuh warna-warni pelangi pun mendadak harus berganti dengan kabut sehitam jelaga.
Kim So Eun masih mengingat semuanya dengan jelas.
Demikian jelas, seolah baru terjadi sejam yang lalu.
Padahal kejadiannya sudah setengah tahun yang lalu.
Saat itu ia tiba-tiba dihinggapi keisengan untuk menyusul Ayah ke kantor.
Sebenarnya itu tidak perlu. Toh nanti sore juga Ayah pasti akan pulang. Namun keinginan untuk sesekali memberikan kejutan pada Ayah demikian kuat menggoda. Dan selain itu ia memang membawa sebuah cerita seru. Tentang kehadiran seorang Kim Bum pada ruang yang paling istimewa di hatinya!
Kim So Eun tahu, ia sudah agak lancang. Mengusik kesibukan Ayah. Itu tak pernah terjadi dalam lingkungan mereka. Bahkan Ibu sendiri pun tak pernah melakukannya. Dan untuk kelancangannya itu ia memperoleh ganjaran yang jauh lebih kejam.
Di ruang kerja Ayah dijumpainya seorang anak kecil tengah asyik bermain-main. Matanya bening. Pipinya montok menggemaskan.
Kim So Eun sudah hendak menjawilnya ketika celoteh bocah itu tiba-tiba memukaunya di tempat. Anak itu memanggil Ayah dengan sebutan yang persis sama dengan kebiasaannya!
Ia tertegun!
Lantas matanya mencari wajah Ayah. Laki-laki yang dikaguminya itu pun menatapnya, tapi dengan ekspresi yang lain sama sekali. Penuh keterkejutan. Dan terbongkarlah semuanya!
Kim So Eun merasa dunianya runtuh seketika. Tak ada lagi yang tersisa. Kekagumannya pada Ayah mendadak lenyap disapu kebencian. Pengkhianatan Ayah yang tersembunyi sedemikian lama itu tak pernah bisa ia maafkan. Hatinya tertutup sudah. Terlebih ketika sebuah kenyataan pahit lagi-lagi tersaji di hadapannya....
Bersambung…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
oooooooooooo bgono kisaH nya... O,0
BalasHapus