Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Selasa, 19 Juli 2011

Ada Cinta Di Bulan Februari



Title : Ada Cinta Di Bulan Februari
Genre : Romance, Friendship
Author : Sweety Qliquers
Episode : Oneshot
Production : www.ff-lovers86.blogspot.com
Production Date : 07 Maret 2011, 06.09 PM
Cast :
Kim So Eun
Kim Bum
Baek Suzy (Miss A)
Kim Young Ok
Kim Tae Hee

Curcol Author :
Otak buntu, g da ide sama sekali. Bikin laporan tengah tahun yg bikin pusing, jd makin buntu otak...Arghhhhh.....(jedotin kepala ke tembok)


Sudah dua hari ini Kim So Eun ngamuk-ngamuk tidak karuan. Bawaannya cemberut dan kesal. Wajahnya ditekuk, bibirnya manyun. Jelas saja seisi rumah jadi bertanya-tanya. Sebab tidak biasanya Kim So Eun seperti ini. Kerjaannya mondar-mandir memegang ponsel. Seakan ponselnya itu takut hilang.

Dan yang paling prihatin dengan keadaan Kim So Eun adalah Bibi Kim Young Ok, pembantu Kim So Eun yang sudah ikut Ny. Kim Tae Hee (Ibu Kim So Eun) sejak Ny. Kim Tae Hee baru menikah. Bibi Kim Young Ok nampak mendekati Kim So Eun dengan hati-hati. Kim So Eun nampak sedang mencorat-coret gambar benang kusut di bukunya.

“Nn. Kim So Eun….” sapa Bibi Kim Young Ok hati-hati. “Sedang menggambar apa?”

“Menggambar Bibi!”

“Itu kan gambar benang kusut! Masa wajah saya seperti itu? Yang benar saja, Nona!”

“Memang Ini wajah Bibi! Menyebalkan! Sudah sana, kembali ke dapur saja! Saya ingin sendirian!” hardik Kim So Eun galak.

“Aduh nona ini, kenapa Galak sekali. Saya beri tahu ya nona, Kemarin ada nona-nona cantik yang galak dengan pembantunya, dan nona tahu… sorenya dia dibawa ke rumah sakit!” kata Bibi Kim Young Ok bersungguh-sungguh.

Sukses! Kali ini Kim So Eun tertarik dengan cerita Bibi Kim Young Ok.

“Dibawa ke rumah sakit? Memangnya Kenapa, Bi?”

“Demam, lalu badannya bentol-bentol merah, keluar nanahnya, seperti acara di TV-TV itu! Malah tidak lama kemudian keluar belatungnya! Hiiii…” Bibi Kim Young Ok begidik sendiri.

“Ah yang benar, Bi?”

“Iya!”

Kim So Eun langsung sadar.

“Maafkan saya, Bi! Saya tidak mau bernasib sama seperti dia!!!”

Bibi Kim Young Ok tersenyum.

“Sebenarnya ada apa dengan, Nona? Beberapa hari ini Nona terlihat murung terus….”

Kim So Eun mulai luluh. Ia menunduk sedih.

“Saya sedang kesal dengan Kim Bum….”

“Kim Bum? Tn. Muda Kim Bum maksudnya?”

“Iya, sudah dua hari ini dia tidak bisa saya hubungi. ponsel-nya selalu tidak aktif. Rasanya kalau tidak mendengar suaranya, hati terasa hampa!”

“Memangnya Tn. Muda Kim Bum itu, sudah menjadi pacar Nn. Kim So Eun?”

Kim So Eun menggeleng.

“Apa Tn. Muda Kim Bum pernah bilang, ‘aku mencintaimu’ pada Nn. Kim So Eun?”

Lagi-lagi Kim So Eun menggeleng.

“Lalu di mana masalahnya? Tn. Muda Kim Bum kan bukan apa-apanya Nona!”

“Tapi saya sangat mencintainya, Bi!!! Dan saya yakin Kim Bum juga mencintai saya. Tapi kenapa Kim Bum tidak pernah mengatakan 3 kata ajaib (I Love You) itu ya pada saya????”

“Nona itu tidak boleh Pos Office seperti itu!”

“Pos Office? Maksud Bibi Kim Young Ok kantor pos? Apa hubungannya???” Kim So Eun nampak bingung.

“Itu! Maksud saya punya rasa memiliki yang sangat besar!”

“Kalau itu namanya posesif, Bibi!”

“Sudahlah, nona. Ingat pepatah. Kalau benci jangan terlalu benci. Kalau cinta, jangan terlalu cinta. Semuanya yang sedang-sedang saja….” jawab Bibi Kim Young Ok menasehati. “Ya sudah kalau begitu, saya tinggal ke belakang dulu ya Nona…”

“Tunggu, Bi! ngomong-ngomong, bibi dengar kabar ada seorang gadis yang mengeluarkan belatung itu dari mana??”

“Koran….”

“Koran? Di kolom apa, Bi???”

“Itu, kolom, Tidak Percaya Boleh, Percaya Keterlaluan…” jawab Bibi Kim Young Ok.

* * *

Dan kini Kim So Eun nampak termenung sambil menatap anak laki-laki sedang bermain basket dari kejauhan. Sebenarnya yang ditatap Kim So Eun tidak semua anak laki-laki yang bermain basket. Tapi satu sosok pemuda berkaca mata yang sedang asyik mendribel bola sendirian. Dialah Kim Bum. Pemuda yang selama ini membuat hati Kim So Eun jatuh bangun tidak karuan.

Menurut teman-teman Kim So Eun, Kim Bum itu tidak terlalu tampan. Dia hanya seorang pemuda sederhana.

Tapi bagi Kim So Eun, justru kesederhanaannya itu yang membuat Kim So Eun merasa sosok Kim Bum itu sempurna di matanya.
Yang jelas, bagi Kim So Eun, Kim Bum itu pintar. Jago dalam segala hal. Dari karya ilmiah, menulis, fotografi, melukis, dan masih banyak lagi.

“Hei bengong!!!” tiba-tiba Baek Suzy mengagetkan Kim So Eun. “Ya ampun, Kim So Eun… kenapa bengong… Kemarin tetanggaku, karena bengong sorenya kesurupan…. “ Kata Baek Suzy cuek.

Kim So Eun tersenyum.

“Memperhatikan Kim Bum ya? Sudahlah Kim So Eun. Tunggu apa lagi. Apa susahnya bilang cinta padanya? Sudah lama kau menyimpan rasa itu padanya. Jangan biarkan rasa cinta itu berkarat….”

“Aduh Baek Suzy, masa harus aku dulu yang menyatakan cinta padanya??? Aku kan punya harga diri….”

''Sudah 2 hari ini, ponsel Kim Bum tidak aktif. Dia seperti ditelan bumi, tiba-tiba menghilang begitu saja. Rasanya aku ingin bertanya langsung padanya, kemana dia selama 2 hari belakangan ini. Tapi aku tidak bisa melakukannya Baek Suzy.''

“Kenapa tidak bisa?”

“Pokoknya tidak bisa!!”

“Kim So Eun, coba kau pikir. Kau tahu sendiri kan kalau Kim Bum itu ajaib sekali? Cuek, dan selama ini ia tidak pernah terlihat dekat dengan seorang wanita. Selain dengan dirimu, yang notabene kau adalah sahabatnya. Sudah bukan jamannya TTM. Sekarang jamannya TJP!”

“TJP? Apa itu?”

“Teman jadi pacar…” kata Baek Suzy cuek.

Kim So Eun terdiam.

“Iya ya. Daripada aku JSJ….”

“JSJ?” Baek Suzy ganti mengernyitkan dahinya.

“Jadi sakit jiwa!” Kim So Eun tertawa terbahak.

“Kim So Eun, Ini bulan Februari… kata orang bulan cinta alias Februari love… dan itu kesempatan kalian untuk menaikkan level dari teman jadi pacar! Pikirkan itu Kim So Eun.”

Kim So Eun termenung.

Dadanya terasa sesak.

Kali ini rasanya ia sudah tidak bisa menahan desakan hatinya yang ingin selalu bersama Kim Bum. Sebab selama ini persahabatannya dengan Kim Bum sudah berjalan sekian lama. Tanpa ada kata cinta di antara keduanya. Kim So Eun yakin kalau Kim Bum sebenarnya juga ada rasa dengannya. Sikap Kim Bum sudah mencerminkannya. Tapi entah, seakan ada dinding yang tidak bisa menyatukan mereka.

Tiba-tiba sebuah bola basket menggelinding mengangetkan Kim So Eun.

“Kim Bum???”

“Kim So Eun???”

Keduanya tersenyum dan bertatapan.

Kim Bum dan Kim So Eun sama-sama salah tingkah. Terlihat kikuk.

Kim Bum lalu duduk di dekat Kim So Eun.

“Ada yang ingin aku bicarakan padamu… “

“Tentang?”

“Aku menghilang dua hari tanpa memberi kabar padamu… Ponsel, sengaja aku tidak aktifkan, di antara kita tidak ada komunikasi…. Kau tidak ingin tahu ke mana aku pergi?” Tanya Kim Bum pelan.

Kim So Eun terkejut.

Ah, andai Kim Bum tahu bahwa Kim So Eun sangat ingin tahu, dan hal inilah yang saat ini ingin ia ketahui.

“Kim So Eun… Aku sebenarnya kecewa. Kau tidak peduli padaku. Aku berharap kau hari ini akan menanyakan hal itu padaku, ke mana aku dua hari kemarin. Tapi ternyata kau cuek saja…”

“Apaaa?”

“Ya, Aku kemarin ke Gunung. Aku mencoba berdialog pada diriku sendiri. Aku mencoba mencari jawaban, dan kini aku telah menemukan jawaban itu….”

“Apa maksudmu?”

“Kim So Eun, dalam sejarah kebersamaan kita baru saat ini aku berani mengungkapan isi hatiku yang sebenarnya…”

“Kim Bum…”

“Ya, Kim So Eun. Ini Februari love. Aku harap semua kesombongan di antara kita luluh. Rasa gengsi untuk mengungkapkan perasaan cinta di antara kita….”

Kim So Eun melongo.

“Ya, Kim So Eun. Lelah berada dalam Tanya. Aku hanya ingin tahu, apakah kau mencintai-ku? Seperti aku yang selama ini mencintaimu?”

“Kim... Kim Bum???”

“Aku minta maaf, Kim So Eun. Selama ini mungkin kau menganggapku sangat misterius. Sebenarnya aku hanya sedang mengumpulkan nyali untuk menyatakan cintaku padamu…. Aku bukan laki-laki yang gampang untuk mengatakan cinta….”

Kim So Eun tersedu.

Ia tak mampu berkata apa-apa karena semua resahnya kini terjawab sudah.

“Kau mau menerimaku kan?”

Lagi-lagi Kim So Eun tidak mampu menjawab. Hanya saja ia merasa bersyukur bahwa di bulan Februari ini, dia adalah salah satu gadis yang dipilih Tuhan, untuk menikmati bulan penuh cinta, menerima arti keindahan cinta.

Dan satu hal lagi, ternyata tidak semua pria mudah mengungkapkan isi hatinya dalam satu kata cinta. Kadang mereka perlu waktu untuk meyakinkan diri untuk bisa mengeluarkan satu kata sederhana itu. Kita juga harus yakin bahwa satu hal itu pasti akan muncul dalam hidup kita, hari-hari kita, cepat atau lambat… jatuh cinta dan dicintai.


Tamat
Copyright Sweety Qliquers

2 komentar:

  1. HooooooooHHH kim bumKe GUnung??? apaaaaaaaaa deeeeeHHHH...
    KK..Tu ada tamu Baru Lg yg Kument..hahaha kayaknya MAtes lagi de...HULa-HuLa..
    SEmangaaaaaaad yE Kerja+FF nyaaaa...MoGa banyaK Lampu BOHlam di sekitar mu..BiaR alaways Clink clink dpat Ide FF yg BwtQ ngakak en termehek-mehek..!Oyo, mgkin AQ bbrapa waktu Hiatus dari Blog mu..coZ AQ lg ngejaR sidang Skripsiiiiii..(Gak Nanya!!!hahahaa tp AQ kasiH Hot News)..C-U soon..^^

    BalasHapus
  2. Untuk SaRy is VIP, pengunjung setiaku...
    Di doain semoga sukses sidang skripsix...
    Hwaiting!!! Tetap semangat y!
    Jgn lupa slalu mampir ke bloq q...
    hahaha...Maksa mode on :)

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...