Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Selasa, 05 Juli 2011

Dilema Cinta (Chapter 1)



Chapter 1
Nyanyian Gerimis

Serupa angin, ia tidak berwujud dan tidak dapat dilihat.
Tapi ia dapat dirasakan dan selalu bercokol di relung hati manusia!"

Park Shin Hye....

Hari ini gerimis turun lagi. Dan seperti biasanya, aku hanya bisa menikmatinya sendirian. Tanpamu! Padahal betapa inginnya aku bersamamu. Bercanda dalam gerimis, tanpa peduli berpasang-pasang mata menatap kita dengan wajah tersenyum. Tanpa peduli baju basah karenanya. Tanpa peduli, bila esok harinya kita demam dan menyibukkan Ibu dengan kemanjaan kita. Aku rindu semuanya itu, Park Shin Hye. Apakah kau juga?

Kadang kala, perasaan seperti itu menyergapku. Keinginan bertemu denganmu selalu saja menyesakkan dada. Aku selalu berpikir, betapa senangnya jika kau ada bersamaku. Mengisi hari-hari kita berdua. Sepertu dulu!

Park Shin Hye sayang....

Kenangan bersamamu adalah saat terindah dalam hidupku. Saat di mana aku bisa menikmati semua perasaanku. Tanpa harus pura-pura menyembunyikan perasaan kita yang sebenarnya! Tertawa bahagia, sedih, terluka, menangis atau kecewa sekalipun, selalu kita lewati dan rasakan berdua. Percayakah kau Park Shin Hye, jika kukatakan, bersamamu tak pernah sekalipun, aku merasa sepi dan sendiri. Aku bisa melewati semua cobaan karena dirimu. Karena kau selalu ada di sampingku. Tapi kini...?

Andai saja bisa kuberikan hidup dan kekuatanku, agar kau sembuh dan tersenyum lagi. Agar bisa kulihat, kau tidak hanya terbaring di ranjang dan menahan sakit setiap hari. Agar bisa kita wujudkan impian kita, mengelilingi dunia. Kau ingat?

Park Shin Hye sayang....

Kim Hyun Joong pernah bilang… puncak gunung yang tertutup oleh salju tebal, akan terlihat sangat indah, jika kita melihatnya dari atas bukit. Tapi bagiku, semua itu sama saja, Park Shin Hye. Seindah apa pun tempat yang kudatangi, jika kau tak ada... bagiku, tak ada gunanya.

Aku masih ingat, dulu kau pernah bilang… Kim So Eun, aku ingin sekali, suatu saat bisa pergi ke Dreamlight. Melihat dari dekat Gerbang Harapan dan Istana Wizard. Ah, aku baru ingat, itu kata-katamu sebelum kau sakit, kan? Semuanya masih sangat jelas bermain-main di kepalaku. Membuatku selalu saja menangis jika mengingatnya.

Park Shin Hye....

Gerimis belum juga berhenti. Semakin mengingatkanku tentangmu. Juga tatapan cemas Ibu melihat kita berdua basah kuyup dengan bibir membeku kedinginan. Tatapan kesal Ibu melihat kita hanya tertawa menanggapi kecemasannya. Atau juga tatapan Ayah, yang selalu tersenyum membela kita, setiap kali kita berbuat kenakalan.

Park Shin Hye....

Bagaimana semuanya di sana? Sehat-sehat, kan? Bagaimana denganmu? Apa kata dokter?

Setiap kali menyebut kata dokter, aku selalu takut membayangkan, bagaimana kau berjuang melawan penyakitmu. Juga Ibu. Ibu yang sekarang ini pasti sedang cemas menunggu hasil operasi kemoterapimu. Dan aku?

Maafkan aku, Park Shin Hye! Aku seharusnya berada di sisi Ibu. Memberikan dia kekuatan, berjuang bersamamu. Tetapi ketakutanku itu selalu saja menyerangku. Hingga kemudian, di sinilah aku sekarang. Mewujudkan impianmu. Melihat apa pun, yang saat ini ingin sekali kau lihat.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...