“Kyuhyun, atau... Key anak Asrama Lavender.”
“Hah?! Kyuhyun? Yang pendiam itu?” tanyaku.
“Tapi aku rasa kalau junior asuh-mu itu Key. Pasti lebih cocok.” ujarku.
“Kenapa kau bisa berpikir begitu?” tanya Changmin.
“Karena kalian mirip. Potongan rambut sama, ukuran badan sama. Narsisnya sama, tidak tahu malunya pun sama. Cocok bukan?” ujarku.
Changmin hanya bisa mengelus dada.
“Kalau kau sendiri, siapa?” tanyanya padaku.
“Sepertinya junior asuh-ku itu Onew...” jawabku.
“Onew?!?” tanya Lee Joon.
“Junior Asrama Rose, yang setiap sore selalu membaca buku di bangku taman asrama-tempat favorit Leeteuk Sunbae!” uraiku.
“Sepertinya kau yakin sekali, kalau dia yang akan menjadi junior asuh-mu?” tanya Sungmin.
“Karena, dulu ketika Leeteuk Sunbae masih ada, dia suka sok menjadi peramal dan meramalkan jika junior asuh-ku berasal dari asrama Rose, suka membaca buku di bangku taman asrama-tempat favoritnya,” jelasku
“Oooo...!!!” Koor dari yang lain menyambut. Semua sudah paham akan kedekatanku dengan almarhum Leeteuk Sunbae.
“Rasanya aku ingin menangis lagi.” ujarku sambil mengelap pelupuk mataku.
“Heechul ...” ujar Changmin sambil memelukku disusul dengan yang lain.
Teeettt! Sudah jam tujuh malam.
***
Kapel mulai ramai, dipadati oleh anak-anak kelas I dan II yang aku tahu, pasti tengah penasaran. Siapa yang akan menjadi junior asuhannya. Setelah doa singkat dan pengantar dari kepala asramaku, pengambilan undian pun dimulai. Dimulai dari senior tahun kemarin yang belum mendapatkan junior asuh, sedang yang lain berbaris di belakangnya.
Kulihat Lee Joon terbingung-bingung dengan nama yang tertera di kertas undiannya. Atau barangkali ia mendapatkan Junior Asuh yang sama sekali di luar dugaannya.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar