Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Kamis, 09 Juni 2011

Super Se7en (Chapter 2)



Chapter 2
Super Se7en

Keesokan harinya, lima orang remaja berjalan menuju ke rumah yang dikenal dengan nama "Millingwheat House", Di situlah tempat Yesung dan Sungmin tinggal. Nama itu diambil dari tempat penggilingan rusak yang terdapat di atas bukit. Bekas penggilingan gandum itu sudah tak dipergunakan lagi selama bertahun-tahun.

Siwon yang datang paling dulu, la melintasi kebun, dan sampai di depan gudang. Yang pertama-tama dilihatnya adalah tanda yang terpampang di pintu: S.S, Dua huruf besar-besar, tertulis jelas dengan cat hijau, Ia mengetuk pintu. la mendengarkan sebentar, tapi tak terdengar apa-apa. la mengetuk sekali lagi. Masih tetap tak ada jawaban. Padahal ia tahu pasti, Yesung dan Sungmin ada di dalam. Tadi kelihatan wajah Sungmin di balik jendela kecil.

Ia mendengar suara mengendus di bawah pintu. Pasti itu Snoppy, Siwon mengetuk pintu sekali lagi. Ia sudah tidak sabar.

"Sebutkan kata sandi kita dulu, bodoh!" terdengar suara Yesung mendesis,

"Oh, aku lupa!" ujar Siwon, "Pohon Natal!"

Dengan segera pintu dibuka dari dalam. Siwon masuk sambil meringis. Ia memandang berkeliling. "Wah, nyaman juga tempat ini, Di sinikah tempat pertemuan kita liburan?"

"Ya, Di sini enak dan hangat," kata Yesung. "Hai, mana lencanamu? Maksudku kancing yang ada tulisan S.S.nya?"

"Sialan! Aku lupa," ujar Siwon menyesal. "Mudah-mudahan saja tidak hilang,"

"Kau ini bukan anggota yang baik," kecam Sungmin dengan suara galak. "Sudah lupa menyebutkan kata sandi, sekarang lupa memakai lencana!"

"Maafkan aku," kata Siwon, "Terus terang saja, aku juga hampir melupakan Club Rahasia kita."

"Wah, kalau begitu kau ini tak pantas menjadi anggota," tukas Yesung,

"Hanya karena kita lama tak berjumpa saja! Kurasa kau ini.,." Siwon tak sempat menyelesaikan kecaman balasannya, karena ada yang mengetuk pintu.

Yang datang Ryeowook dan Heechul. Ketiga anggota Super Se7en yang sudah di dalam gudang cepat-cepat menutup mulut. Mereka menunggu kata sandi.

"Pohon Natal," bisik Heechul. Suaranya terdengar aneh sekali, sehingga yang mendengarnya kaget.

"Pohon Natal," menyusul bisikan Ryeowook, Pintu terbuka, dan kedua pemuda itu masuk,

“Bagus! Kalian berdua memakai lencana," kata Yesung senang. "Mana Donghae dan Eunhyuk? Mereka terlambat datang,"

Ternyata Eunhyuk menunggu Donghae di pintu kebun, Ia lupa kata sandi yang harus disebutkan. Ya ampun, apa ya? Eunhyuk sibuk memikirkannya: Sinterklas-Hadiah Natal! Ia sudah lupa pada kata itu. Tapi ia merasa, pasti ada hubungannya dengan Natal.

Ia tak ingin pergi ke tempat pertemuan tanpa mengetahui kata sandi yang harus disebutkan, Yesung pasti akan sangat keras memegang peraturan, Sedangkan Eunhyuk tak mau diomeli di depan anak-anak lain. Karena itu dia memeras otak, mencoba mengingat kata itu. Ketika dilihatnya Donghae di kejauhan, ia memutuskan untuk menunggu temannya itu. Donghae pasti masih ingat!

"Hai! sapa Donghae ketika sudah dekat. "Kau me1ihat teman-teman yang lain?"

“Tadi kulihat Ryeowook dan Heechul masuk," sahut Eunhyuk. "Kau masih ingat kata sandi kita, Donghae?"

"Tentu saja," balas Donghae.

"Aaah - pasti kau sudah lupa!" ejek Eunhyuk.

"Aku masih ingat! Pohon Natal!" bentak Donghae karena kesal dibilang sudah lupa, ''Nah apa kau kira aku lupa!"

"Terima kasih atas pemberitahuanmu." kata Eunhyuk sambil nyengir lebar, "Sebetulnya aku yang lupa. Tapi jangan bilang pada Yesung nanti, Ayo, kita masuk, Eh, coba lihat itu." Jari Eunhyuk menunjuk ke depan. "Tertulis besar-besar di pintu gudang, S.S,-Super Se7en!"

Mereka mengetuk pintu.

"POHON NATAL," teriak Donghae dengan nyaring, Pintu terbuka cepat. Kepala Yesung menjulur keluar. Kelihatannya ia marah, "Hei! Untuk apa berteriak begitu! Kau ini rupanya ingin seluruh desa mengetahui kata sandi kita ya keledai bodoh!" ,

"Maaf," ujar Donghae singkat. Ia masuk ke gudang, "Kan tak ada orang lain yang bisa mendengarnya. "

"Pohon Natal," ujar Eunhyuk, karena dilihatnya Yesung tak mau memberi jalan kepadanya sebelum kata itu diucapkan, Pintu ditutup kembali, Ketujuh remaja itu mengambil tempat duduk masing-masing. Sebagai tuan rumah yang baik, Yesung dan Sungmin duduk di atas pot bunga yang dibalik. Kelima anggota lainnya duduk di atas peti,

"Tempat pertemuan kita ini memang enak," puji Siwon, "Hangat dan menyenangkan. Lagi pula dekat dengan rumah."

''Betul! Kau dan Sungmin memang betul-betul membuatnya nyaman," kata Heechul, "Jendelanya pakai tirai, lagi!"

Yesung memandang anggota-anggota Super Se7en yang duduk berkeliling. "Mula-mula kita rapat dulu, Setelah itu hidangannya menyusul."

Lima pasang mata langsung menatap rak kecil yang terdapat di belakang Donghae, Di atas rak itu diatur tujuh buah gelas, sebuah piring berisi kue-kue, dan sebuah botol. Isinya cairan berwarna kehitam-hitaman, Minuman apa itu? Tapi dengan segera mata mereka terarah pada Yesung lagi, yang mendeham kecil.

“Pertama-tama, kita harus memilih kata sandi baru." katanya menyambung pidato yang terputus tadi. "Untuk masa sesudah Natal, Pohon Natal tak cocok lagi, Selain itu, tadi Donghae meneriakkannya begitu keras. Barangkali sekarang semua orang sudah mengetahuinya."
“Ah. kau ini! Jangan suka..," Donghae tak mau menerima dampratan itu, Tapi Yesung mengerutkan dahi.

“Jangan memotong. Aku ketua perkumpulan ini, Kukatakan, kita harus memilih kata sandi baru. Juga kulihat, dua orang dari kalian tidak memakai lencana. Siwon dan Donghae!"

"Aku sudah bilang tadi, aku lupa," ujar Siwon membela diri, ''Nanti kalau pulang ke rumah, pasti ketemu."

"Kalau lencanaku kurasa punyaku sudah hilang," kata Donghae, "Aku tidak lupa, Aku sudah mencarinya di mana-mana, Ibuku bilang, dia akan membuatkannya lagi nanti,"

"Baiklah kalau begitu," ujar Yesung. "Sekarang mengenai kata sandi yang baru, Ada usul?"

"Dangdut," kata Ryeowook sambil tertawa cekikikan,

"Jangan bercanda, Ryeowook." tukas Yesung. "Perkumpulan kita ini serius, bukan main-main,"

"Tadi malam aku sudah memikirkan sesuatu yang baru," kata Eunhyuk. "Bagaimana jika kita pilih kata '1 Minggu'?"

"Maksudnya apa?" tanya Yesung.

"Kan satu minggu itu terdiri atas tujuh hari, Dan kita merupakan perkumpulan tujuh orang," balas Eunhyuk. "Menurut pendapatku, kata sandi itu cocok."

"Oh ya, Boleh juga," kata Yesung. "Sekarang kita adakan pemungutan suara, Yang setuju, angkat tangan,"

Tujuh tangan terangkat ke atas. Ya, ternyata "1 Minggu" adalah kata sandi yang cocok untuk Super Se7en mereka. Eunhyuk kelihatan puas,

"Sebetulnya tadi aku tak ingat pada kata sandi kita," ujarnya berterus terang. "Aku mendapatkannya dari Donghae. Karena itu aku senang juga bahwa aku yang menciptakan kata sandi yang baru.”

"Tapi lain kali tak boleh seorang pun yang lupa lagi," kata Yesung, "Suatu waktu nanti mungkin sangat penting artinya. Sekarang bagaimana kalau kita berpindah ke acara hidangan?"

"Nikzaat!" seru Heechul, Yang lain-lain tertawa mendengarnya.

"Maksudmu nikmat atau lezat?" tanya Sungmin.

"Tentu saja kedua-duanya," balas Heechul. "Apa cairan yang kelihatannya aneh dalam botol itu, Sungmin?"

Dilihatnya Sungmin sedang asyik mengguncang-guncang botol berisi cairan tersebut. Cairannya berwarna ungu tua. Di dalamnya tampak benda-benda kecil hitam turun-naik karena guncangan.

"Ibu tadi mengatakan bahwa limun sudah habis, Aku dan Yesung juga tidak begitu ingin minum susu lagi, karena sewaktu sarapan sudah banyak," kata Sungmin. "Tiba-tiba kuingat, kami masih punya satu stoples selai kismis. Inilah hasilnya – sirup kismis!"

"Kami mencampurnya dengan air mendidih, ditambah gula," ujar Yesung menerangkan.

"Rasanya enak. Bisa juga dibilang lemaat!"

"Hahaha! Lemat-itu juga gabungan dari kata lezat dan nikmat!" Heechul tertawa cekikikan, "Nikzat dan lemat. Dua kata yang cocok sekali untuk melukiskan segala-galanya,”

Ternyata sirup kismis buatan Yesung dan Sungmin enak rasanya, dan cocok dengan kue-kue yang dihidangkan.

"Rasanya juga cocok untuk obat pilek," ujar Sungmin mengomentari dengan mulut yang sibuk mengunyah-ngunyah kismis. "Jadi kalau yang pilek tidak jadi pilek."

Tampaknya mereka semua memahami pernyataan aneh itu, karena semuanya menganggukkan kepala. Ketujuh remaja itu meletakkan gelas, lalu mengecapkan bibir mereka.

"Sayang, sudah habis," kata Sungmin menyesal. “Tapi selainya juga memang tinggal sedikit. Kalau tidak, pasti kami buatkan lebih banyak."

"Sekarang masih ada beberapa hal lagi yang harus dibicarakan," kata Yesung sambil memberikan beberapa remah kue pada Snoppy, "Tak ada gunanya kita mempunyai perkumpulan, jika tidak ada rencana yang bisa diikuti. Kita harus mempunyai kesibukan,"

"Oh ya, seperti musim panas lalu," sambut Ryeowook, "Kau tentu masih ingat, ketika kita mengumpulkan uang untuk membiayai Tn. Lee Ji Hoon berobat sambil bertamasya ke laut."

"Betul. Nah, ada yang punya saran?" tanya Yesung.

Tapi tak ada seorang pun yang mengajukan usul.

"Rasanya waktunya tidak tepat jika menolong orang sesudah Natal," kata Ryeowook mengajukan pendapat. "Maksudku, setiap orang baru saja menerima hadiah dan mendapat perhatian. Sampai-sampai penduduk desa yang paling tua dan miskin, tak seorang pun yang terlewat."

"Tidak bisakah kita berusaha memecahkan rahasia atau semacam itu?" tanya Siwon. "Jika tidak ada masalah yang perlu dibereskan, barangkali saja kita berhasil menemukan rahasia yang harus dipecahkan."

"Rahasia seperti apa maksudmu?" tanya Heechul, Ia kurang mengerti.

"Aku pun tak tahu," kata Siwon. "Kita harus siap menantikannya, Kita perhatikan sampai terjadi sesuatu yang aneh. Lalu kita bongkar rahasianya."

"Kedengarannya menyenangkan juga," ujar Donghae. "Cuma kurasa, kita takkan menemukan sesuatu yang mengandung rahasia, Dan kalau kita sampai menemukannya, pasti sudah didului polisi."

"Pokoknya, kita harus siap siaga menunggu dengan mata awas," kata Yesung, "Jika seseorang di antara kalian mendengar suatu perbuatan baik yang dapat kita lakukan, atau rahasia yang harus dipecahkan, maka dengan segera harus memberi tahu Super Se7en. Dan kita langsung mengadakan rapat. Semuanya mengerti?"

Semua mengangguk. "Dan jika ada yang perlu dilaporkan, kami boleh datang ke gudang pertemuan Super Se7en ini untuk meninggalkan surat, bukan?" tanya Siwon,

"Sebaiknya memang begitu," kata Yesung menyetujui, "Aku dan Sungmin akan datang kemari setiap pagi. Kami akan melihat apakah ada di antara kalian yang meninggalkan surat. Mudah-mudahan saja hal itu terjadi!"

"Begitu juga harapanku. Rasanya kurang puas, punya perkumpulan rahasia yang tidak aktif," ujar Donghae. "Mataku akan kubuka lebar-lebar. Siapa tahu, barangkali saja terjadi sesuatu. "

"Sekarang, kita membuat boneka salju di lapangan seberang rumah tua, di dekat sungai," kata Siwon. Ia segera berdiri. "Di sana saljunya tebal. Pasti menyenangkan, Kita bisa membuat sepasukan boneka salju, Nantinya pasti lucu."

"Oh ya. Ayo," kata Sungmin. Ia sudah bosan duduk diam-diam saja. "Kubawa topi tua ini, nanti kupasangkan ke kepala boneka salju. Lagi pula topi ini sudah bertahun-tahun tergeletak saja di sini,"

"Dan aku membawa mantel ini!" ujar Yesung, ­Ditariknya sebuah mantel yang kotor dan robek dari paku tempatnya digantungkan, "Entah punya siapa ini dulunya,"

Mereka bertujuh berjalan beriringan, menuju ke arah sungai.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...