Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Selasa, 07 Juni 2011

Magic Girl (Chapter 7)



"Itu dia!"

Kim So Eun menghentikan langkahnya. Waktu istirahat siang ini sedianya akan dihabiskannya dengan makan risoles di kantin bersama Kim Bum. Tadi pagi, janji telah disepakati kala berangkat bersama. Tapi agaknya niatan itu akan sedikit terhambat. Kim So Eun menoleh dengan tenang. Ditatapnya Moon Geun Young, Go Ah Ra, dan beberapa gadis perkasa lain yang menjadi kelompok the gangster lady itu satu per satu.

"Lihat caranya menatapmu Moon Geun Young," pancing salah satu di antara mereka.

"Iya... sepertinya dia menantangmu," timpal yang lain.

"Hajar saja, Moon Geun Young, biar dia menghargaimu sedikit."

Moon Geun Young menghampiri. "Heh... persoalan kita belum selesai, ingat tidak?" ujarnya galak.

"Ya," sahut Kim So Eun datar. Entah mengapa, tak ada rasa takut di hatinya kali ini. Tidak seperti biasanya, didekati Moon Geun Young saja Kim So Eun sudah mengkerut ketakutan, apalagi dipelototi semacam ini, bisa terkencing-kencing Kim So Eun dibuatnya.

"Jadi?" tanya Moon Geun Young agak heran melihat reaksi Kim So Eun yang tidak seperti dugaannya. Tidak seperti biasanya.

"Moon Geun Young, sebetulnya aku tak ingin membuat masalah denganmu."

"Eh... suara siapa itu?" ejek Moon Geun Young, seolah tak percaya bahwa kata-kata seperti itu bisa keluar dari bibir seorang Kim So Eun yang pemalu, penakut, dan kutu buku.

"Moon Geun Young, jangan ganggu aku dan aku tak akan mengganggumu," sahut Kim So Eun mulai kehilangan kesabarannya. Waktu istirahat tinggal sepuluh menit lagi, berarti ia telah membuang waktunya yang lima menit untuk meladeni gertak sambal Moon Geun Young yang tak ada gunanya ini.

"Kau... kau mau menggangguku? Oh…Aku takut..." Moon Geun Young membelai pipi Kim So Eun dengan gaya, menghina.

"Cukup, Moon Geun Young," Kim So Eun menepis tangan Moon Geun Young.

"Wah, Moon Geun Young... ini sudah keterlaluan."

"Hajar saja, Moon Geun Young...!" Moon Geun Young mendengus dan mengusap hidungnya yang selalu berkeringat bila sedang bersemangat. Ditatapnya Kim So Eun dengan beringas. Baginya tepisan barusan bisa diartikan sebagai perlawanan dan perlawanan berarti tantangan. "Kau yang mulai, Kim So Eun...," desis Moon Geun Young.

"Moon Geun Young, sekali lagi kukatakan..." Kata-kata Kim So Eun terhenti ketika tangan Moon Geun Young terayun ke arah perutnya. Tapi dengan sigap Kim So Eun menangkapnya sambil membayangkan dirinya menjadi jago taekwondo. Dengan sekali ayunan ringan, Moon Geun Young terpelanting begitu kerasnya sehingga mirip atlet melakukan salto. Lantas mendarat dengan tidak mulus di darat. Untung tak membentur batu atau benda keras lainnya, melainkan di hamparan rumput yang cukup lunak.

Keempat temannya cuma melongo melihat kejadian tadi dan tidak segera menolong bos mereka yang jatuh berdebum dan mengaduh kesakitan setelah terdiam sesaat lantaran kaget.

Kim So Eun menghela napas, bersyukur bahwa kekuatan ajaib reaksi cairan Prof. Kang Ji Hwan itu masih ada dan bekerja dengan baik dalam dirinya. Disentuhnya bahu Moon Geun Young sebelum berlalu menuju kantin.

"Maaf, Moon Geun Young... terlalu keras... aku tak sengaja," ujarnya seperti merendah dan secara tak langsung menyatakan bahwa ia masih punya kekuatan ekstra yang lebih dari itu. Masih ada lima menit, bisik Kim So Eun dengan napas memburu.

Braak...!

"Oh... maaf," seru Kim So Eun waktu menabrak seseorang.

"Mau ke mana?"

Kim So Eun membetulkan kacamatanya yang melorot dan terkejut waktu melihat siapa yang ditabraknya barusan.

"Kim Bum... maaf, aku terlambat," ujarnya.

"Tidak apa-apa, tapi boleh kan aku tanya kenapa?"

"Karena... ah, panjang ceritanya," Kim So Eun ragu untuk bercerita. Namun ada rasa ingin sedikit berbangga di hadapan Kim Bum, bahwa ia berhasil mengalahkan Moon Geun Young.

"Ceritakan yang paling singkat," desak Kim Bum sambil berjalan beriringan.

"Moon Geun Young... tadi mereka menghadangku lagi."

"Karena tadi pagi melihat aku berangkat sekolah bersamamu?" terka Kim Bum.

"Mungkin."

"Lalu? Kau tidak diapa-apakannya, bukan?" tanya Kim Bum sambil memegang dagu Kim So Eun dan memutar wajah gadis itu agar dapat ditelitinya dengan saksama.

"Ah, tidak... aku telah menghajarnya," ujar Kim So Eun perlahan.

"Kau... apa!?" seru Kim Bum kaget.

"Sedikit keras mungkin, tapi itulah yang terjadi... ia terbanting ke tanah tadi."

"Aku tidak mengerti. Kim So Eun... kau, membanting Moon Geun Young?" Dahi Kim Bum berkerut lantaran bingung dan tak percaya. Kim So Eun mengangguk pasti dengan hidung sedikit mekar lantaran bangga. Akhirnya ia punya sesuatu untuk dibanggakan.

"Kau... memban..banting Moon Geun Young?" desis Kim Bum seolah pada dirinya sendiri.

"Ya... eh... dulu aku pernah belajar taekwondo sedikit," dusta Kim So Eun supaya kejadian tadi tak berkesan begitu "gaib" bagi Kim Bum.

"O... kau tidak pernah cerita."

"Ya... aku memang tidak pernah berniat memamerkannya tapi kalau terpaksa... yah... kuharap ini pelajaran bagi Moon Geun Young agar tak mengganggu yang lain. Aku siap menolong anak-anak lain yang diganggunya," Kim So Eun mendengus sambil sedikit membusungkan dadanya.

Kim Bum tersenyum dipaksakan sambil memperhatikan Kim So Eunk dan gaya Kim So Eun waktu bercerita, diam-diam. Ada rasa aneh bermain dalam dadanya. Rasanya ia seperti tidak sedang berbicara dengan Kim So Eun. Kim So Eun dengan segala kerendahan hati yang disukainya. Yang memiliki seratus persen citra sebagai wanita, menurut Kim Bum.

"Kim Bum?" tegur Kim So Eun saat dilihatnya Kim Bum seperti tengah melamun.

"Eh... ya... kau hebat. Kim So Eun," sahut Kim Bum.

"Tapi kurasa lain kali tak perlu main banting-bantingan segala. Aku jadi takut, jangan-jangan nanti aku kaubanting pula bila kau kesal."

"Tidak mungkin aku melakukannya padamu...." Kim So Eun tersenyum mendengar kalimat Kim Bum.

"Hmm... sampai nanti, Kim So Eun." Kim Bum melambai.

"Kita tidak jadi ke kantin, Kim Bum?" Kim So Eun teringat akan janji mereka. Dilihatnya Kim Bum menggeleng.

Sebersit kekecewaan menyembul di benak dan hatinya. Padahal ia begitu mengharapkan acara berdua ini.

"Lain kali saja, lagi pula sudah hampir bel masuk. Bye!"

Kim So Eun menghentakkan kakinya kesal. Kurang ajar... ini semua gara-gara Moon Geun Young yang menghadangku hingga terlambat. Awas, akan kuberi pelajaran sekali lagi anak-anak itu, pikir Kim So Eun. Biar mereka kapok dan tidak lagi menggangguku, tidak lagi mencampuri urusan pribadiku. Huh. Ditendangnya kerikil yang menghalangi langkahnya. Di benaknya ada seribu rencana untuk Moon Geun Young and the gang.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...