Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Jumat, 10 Juni 2011

Nyanyian Arwah (Chapter 5)



Chapter 5
Arwah Bocah Perempuan

Siang harinya sepulang sekolah, Lee Hong Ki menjumpai wajah cemas ibunya.

"Park Shin Hye dipulangkan dari sekolahnya, Lee Hong Ki. Dia sakit...."

Lee Hong Ki menjumpai adiknya terbujur lesu di kamar. Tubuhnya demam. Ibunya telah memberi obat penurun panas dua jam yang lalu, tapi sampai kini suhu badannya tidak juga segera turun.

"Cuma demam biasa kan, Bu? Nanti sore kalau belum membaik, kita bawa ke dokter."

Ny. Kim Tae Hee mengangguk setuju.

Siang itu Lee Hong Ki makan siang hanya berdua dengan ibunya. Biasanya mereka makan bertiga dengan Park Shin Hye. Tapi di tengah acara makan siang yang tak riang itu, tiba-tiba terdengar suara nyanyian dari kamar Park Shin Hye. Seketika Lee Hong Ki dan ibunya teringat kejadian semalam. Lee Hong Ki naik ke lantai atas dan langsung menerjang pintu kamar Park Shin Hye.

"Park Shin Hye?!"

Park Shin Hye tak lagi terbujur tak berdaya di atas kasur, melainkan berputar-putar di atas ranjangnya. Bernyanyi dan menari.

"gom sema ri ga… han chi be yi so… appa gom… omma gom… ae gi gom… appa gommun tung tung hae… omma gommun nal shin hae… ae gi gommun na bul gwi yo wo… hishuk hishuk cha rhan da...."

"Park Shin Hye!" gerakan Lee Hong Ki terhenti. Selanjutnya ia berdiri dan memandang tingkah adiknya dengan seksama. Tarian dan lagunya asal-asalan. Dan... suara itu... suara itu bukan suara Park Shin Hye!

Lee Hong Ki menegaskan pendengarannya. Bukan suara Park Shin Hye yang telah diakrabinya hampir seluruh hidupnya, namun melainkan suara anak perempuan. Kecil dan agak cadel.

"Ibuuuu... Park Shin Hye kesurupan lagiii!" teriak Lee Hong Ki, antara panik dan ketakutan.

Ny. Kim Tae Hee telah sampai di lantai atas, dan langsung menjerit histeris. Cemas dan takut bercampur baur menjadi satu. Tapi kemudian Lee Hong Ki lebih cepat menguasai diri dan bertindak.

Tamparannya yang cukup keras mendarat di pipi Park Shin Hye. Namun di luar dugaan Park Shin Hye tidak menjerit kesakitan, melainkan justru membuat gerakan balasan. Begitu cepat, tahu-tahu Lee Hong Ki merasakan pedih di pipinya. Park Shin Hye telah melukai pipi kakaknya itu dengan cakaran.

"Pergi! Pergi!" Mata Park Shin Hye membuas. Tapi setelah itu, ia kembali membuat gerakan. Menari dan menyanyi lagi.

"gom sema ri ga… han chi be yi so… appa gom… omma gom… ae gi gom… appa gommun tung tung hae… omma gommun nal shin hae… ae gi gommun na bul gwi yo wo… hishuk hishuk cha rhan da...."

Tubuh Park Shin Hye terjatuh. Untunglah ia masih di atas kasur sehingga kepalanya aman dari benturan benda keras.

"Park Shin Hye!" Ny. Kim Tae Hee memburu dan mendapatkan putrinya yang kini tengah terlentang tak berdaya. Keringat bersimbah di wajah Park Shin Hye. Tapi setelah diamati, ternyata Park Shin Hye telah tertidur, bahkan memperdengarkan dengkuran halus.

Lee Hong Ki dan ibunya saling berpandangan dengan heran. Keterkejutan jelas belum memudar dari wajah mereka.

"Rumah ini ada penghuninya," desis Lee Hong Ki.

Ny. Kim Tae Hee berkomat-kamit. Nampaknya berdoa.

"Suara siapa? Arwah siapa?" Lee Hong Ki kembali bergumam sendiri.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...