Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Selasa, 28 Juni 2011

Love Story In Beautiful World (Chapter 16)



Mereka memakan coklat bawaan Kim Bum. Matahari beringsut melangkahi puncak-puncak pinus. Sesekali pandang mata mereka bentrok. Dan, senyum Mrs. Son Ye Jin mengembang.

"Kalau saya tahu sejak dulu anda sebaik ini," kata Kim Bum diiringi tawa renyah.

"Dan kalau aku pun tahu kau tidak sebrengsek yang saya duga." Mrs. Son Ye Jin menimpali dengan cubitan.

"Dan, sekarang?" Kim Bum memijit jari Mrs. Son Ye Jin. Mrs. Son Ye Jin balas memijit. Lalu mereka saling meremas. "Kenapa dulu anda menganggap saya brengsek?" tanya Kim Bum.

"Ya karena kau brengsek."

"Apa salah saya?"

"Kesalahanmu banyak."

"Kapan saya membuat kesalahan itu?"

"Mula-mula sedikit. Tapi, karena berbunga maka bertambah banyak."

"Apa sebenarnya salah saya?"

"Kau benar-benar tidak tahu?"

"Sungguh! Sampai hari ini saya tidak tahu apa kesalahan saya pada anda. Seingat saya, tidak pernah saya menyakiti hati anda, Mrs. Son Ye Jin."

"Benarkah?"

"Saya berani bersumpah, saya benar-benar tidak tahu!"

"Tidak usah bersumpah," cepat-cepat Mrs. Son Ye Jin memutus.

"Kalau begitu, katakanlah apa salah saya, Mr. Son Ye Jin."

"Hmmm, karena kau brengsek!"

"Ah!"

Mrs. Son Ye Jin tertawa mengikik.

Kim Bum meremas jari perempuan itu kuat-kuat. "Aduh, kasarnya tanganmu."

"Kalau anda tidak mau mengatakannya, saya akan..."

“Kau apakan…..?”

“Ciu…..”

"Jangan Kurang ajar!" Mrs. Son Ye Jin merentakkan tangannya dari genggaman tangan Kim Bum.

"Kalau begitu, katakan apa salah saya."

"Kau ingat waktu kuliah saya yang pertama?"

"Ya? Waktu anda pakai rok warna putih dan blus merah tua?"

"Ha? Itu yang kau ingat?"

"Dan, betis anda yang bagus."

"Dasar anak kurang ajar! Dengar dulu. Kau ingat, hari itu apa pertanyaanmu?"

"Apa saya bertanya waktu itu?"

"Iya, waktu say tanya ‘siapa yang mau bertanya', kau lalu mengangkat tangan. lalu kau menanyakan Teori Freud."

*) Sigmund Freud adalah seorang Austria keturunan Yahudi dan pendiri aliran psikoanalisis dalam psikologi. Ia lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg, Moravia, yang sekarang dikenal sebagai bagian dari Republik Ceko. Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious). Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan pada awalnya bahwa prilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas pada awalnya (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.

Pengalaman seksual dari Ibu, seperti menyusui, selanjutnya mengalami perkembangannya atau tersublimasi hingga memunculkan berbagai prilaku lain yang disesuaikan dengan aturan norma masyarakat atau norma Ayah. Namun dalam perjalanannya setelah kolega kerjanya Alferd Adler, mengungkapkan adanya insting mati di dalam diri manusia, walaupun Freud pada awalnya menolak pernyataan Adler tersebut dengan menyangkalnya habis-habisan, namun pada akhirnya Freudpun mensejajarkan atau tidak menunggalkan insting seksual saja yang ada di dalam diri manusia, namun disandingkan dengan insting mati (Thanatos). Walaupun begitu dia tidak pernah menyinggung asal teori tersebut sebetulnya dikemukakan oleh Adler awal mulanya.

"Lantas?"

"Itulah salahmu."

"Kenapa salah?"

"Karena, kau menanyakan itu."

Kim Bum terlongong. Mrs. Son Ye Jin menonjok hidung Kim Bum pelahan.

"Teori Freud, faktor seks menentukan tindak-tanduk seseorang."

Wajah Kim Bum tetap terheran-heran.

"Karena kau menanyakan itu, bukankah sengaja mengejekku?"

"Mengejek?"

"Karena kau tampan, kau diperhatikan gadis-gadis, kau playboy. Siapa yang tidak tahu itu?"

“Jadi?”

"Padahal kau tahu saya masih single. Hidup saya sepi. Faktor seks sama sekali jauh dari kehidupan saya. Dunia saya hambar."

"Tapi, Mr. Jang Hyuk mencintai anda Mrs. Son Ye Jin."

"Ah, siapa bilang?" sahut Mrs. Son Ye Jin cepat.

"Saya tahu."

"Ah, kau mengada-ada. Dia orang yang paling sombong yang pernah saya kenal."

“Tapi, dia sering membicarakan anda."

"Benarkah?"

"Untuk apa saya berbohong!"

"Tentunya dia mengejek-ejek saya," ujar Mrs. Son Ye Jin.

"Sama sekali tidak. Malahan dia sering menyesali dirinya karena merasa dirinya terlalu serius dalam kuliah dulu. Dan, dia sadar bahwa banyak tindakannya yang sebenarnya cuma untuk memuaskan gengsinya saja, sedang akibatnya ditangguhkannya selama bertahun-tahun ini."

"Dia bilang begitu ?"

Kim Bum cuma mengangguk. Dia tidak berani mengulang dusta itu.

Mrs. Son Ye Jin merenungi rumput hijau. Kim Bum membiarkannya di sunyi senyap yang diciptakannya. Lama mereka diam.

Sampai akhirnya Mrs. Son Ye Jin mengulurkan tangan dan berkata, "Ayo, kita pulang."

Kim Bum menyambut tangan itu dan menariknya bangkit. Mrs. Son Ye Jin meloncat berdiri.

Ketika mereka berhadapan, Mrs. Son Ye Jin mencium pipi Kim Bum cepat dan selintasan.

"Hidup ini sebenarnya indah ya, Kim Bum?" katanya.

Kim Bum cuma mengangguk.

“Asal kita pandai menikmatinya. Begitu kan?" lanjut Mrs. Son Ye Jin.

Kim Bum cuma mengangguk lagi.

Mrs. Son Ye Jin menggandeng tangan Kim Bum dan menariknya berlalu meninggalkan danau itu. Dia merangkul tangan Kim Bum dan langkahnya ringan merambahi belukar. Dia menggumamkan nyanyian. Dia cuma setinggi bahu Kim Bum. Maka kepalanya tersandar di dada pemuda itu.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...