Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Kamis, 09 Juni 2011

Super Se7en (Chapter 5)



Chapter 5
Rencana Penyelidikan Yang Hebat

Keesokan harinya Sungmin pergi seorang diri ke gudang. Yesung sedang sibuk menyikat bulu Snoppy, Anjing itu selalu disikatnya dengan rajin setiap pagi. Karena itu tidak mengherankan jika bulu Snoppy sangat mengkilat.

"Buka saja pintu gudang supaya udara segar bisa masuk," Yesung menyuruh adiknya. "Hari ini kita tidak akan memerlukannya, karena belum ada rapat. "

Sungmin berlari-lari kecil ke gudang sambil bernyanyi. Diambilnya kunci dari tempat tersembunyi di bawah atap gudang, lalu dimasukkannya ke dalam lubang kunci. Pintu dibukanya.

Gudang itu agak bau pengap, karena itu pintu dibiarkannya terbuka, Ia juga membuka jendela kecil gudang itu. Ketika ia berpaling, dilihatnya surat dari Eunhyuk tergeletak di lantai.

Mula-mula Sungmin mengira surat itu cuma kertas bekas biasa. Karena itu ia memungutnya dan meremas-remasnya. Maksudnya hendak dibuang. Tetapi tiba-tiba matanya melihat tulisan di luar kertas yang terlipat.

"PENTING. BENAR-BENAR SANGAT MENDESAK."

Sungmin heran melihatnya. Lipatan kertas dibuka, lalu dibaca isinya. Ia heran membaca isi surat itu, sehingga lupa menutup mulutnya kembali. Sungmin lari keluar sambil menjerit-jerit memanggil Yesung.

"YESUNG! YESUNG! Di mana kau? Cepat, ada sesuatu yang terjadi!"

Ibunya mendengar Sungmin memanggil-manggil. Karena itu ia bertanya, "Sungmin, ada apa? Apa yang terjadi?"

"Oh, tidak ada apa-apa, Ibu," jawab Sungmin. Tiba-tiba ia teringat bahwa itu rahasia.

"Lalu, kenapa kau menjerit-jerit memanggil Yesung?" tukas ibunya. "Ibu jadi kaget."

Sungmin lari seperti terbang ke tingkat atas, Yesung masih sibuk menyikat bulu Snoppy. "Yesung! Kau tidak mendengar kalau kupanggil ya? Ada sesuatu yang terjadi!"

"Ada apa?" ujar Yesung heran,

"Lihat ini! Kertas ini kutemukan di gudang," kata Sungmin sambil menyerahkan surat dari Eunhyuk. "Di bagian luarnya dia menulis, 'Penting, Benar-benar sangat mendesak'."

YESUNG, KITA HARUS SEGERA MENGADAKAN RAPAT SUPER SE7EN, ADA RAHASIA PENTING YANG HARUS DIPECAHKAN, RAHASIANYA KUALAMI SEMALAM KIRA-KIRA PUKUL SETENGAH SEPULUH. KALAU BISA, PARA ANGGOTA BERKUMPUL PUKUL SEPULUH PAGI INI.

AKU AKAN DATANG,
EUNHYUK

"Apa lagi maksudnya ini?" ujar Yesung heran. "Eunhyuk mengalami sesuatu semalam? Kalau begitu kenapa dikatakannya rahasia? Pasti dia mengada-ada."

"Ah, tidak, aku yakin dia tidak mengada-ada!" seru Sungmin. Anak itu melompat-lompat karena tak dapat menahan perasaannya. "Kau tahu sendiri, Eunhyuk tidak senang mengada-ada. Bagaimana, apakah sebaiknya aku meminta teman-teman untuk datang pukul sepuluh, kalau mereka bisa? Wah, Hyung, ini menyenangkan. Kita menemukan rahasia!"

"Kita tunggu dulu untuk mengetahui apa rahasianya. Kau jangan suka ribut-ribut," ujar Yesung. Padahal ia sendiri juga sudah mulai tertarik. "Aku akan memanggil Donghae dan Siwon, kau beri tahu Ryeowook dan Heechul.”

Sungmin cepat-cepat lari ke satu arah, sedangkan Yesung menuju ke arah yang lain. Wah, ini baru menyenangkan. Mereka akan rapat membicarakan hal penting.

Setengah sepuluh pagi Yesung dan Sungmin sudah kembali. Semua sudah didatangi, dan semua berjanji akan datang. Para anggota sangat ingin tahu apa yang hendak dikatakan oleh Eunhyuk.

"Jangan lupa lencana kalian," ujar Sungmin kepada Ryeowook dan Heechul. "Kalian takkan diperbolehkan masuk menghadiri rapat penting ini, kalau tidak memakai lencana dan menyebutkan kata sandi."

Semua cepat -cepat datang, karena ingin mendengar berita rahasia. Tak seorang pun melupakan kata sandinya.

"1 Minggu!"

Pintu terbuka, lalu ditutup kembali dengan cepat.

"1 Minggu," dan sekali lagi pintu terbuka dan tertutup. Baik Donghae maupun Siwon mengenakan lencana masing-masing. Siwon berhasil menemukan lencananya yang hilang, sedangkan Donghae dibuatkan yang baru oleh ibunya.

Eunhyuk datang paling akhir. Itu membuat teman-temannya kesal, karena semuanya sudah tak sabar lagi. Mereka ingin mendengar apa yang hendak dikatakannya. Tapi Eunhyuk datang paling akhir.

"1 Minggu," bisiknya di depan pintu gudang. Pintu terbuka, dan Eunhyuk menyelinap masuk. Semua memandangnya dengan rasa ingin tahu.

"Kami menerima suratmu, dan memanggil para anggota untuk menghadiri rapat," kata Yesung. "Ada apa, Eunhyuk? Apa persoalannya benar-benar penting?"

"Kalian dengar saja dulu," jawab Eunhyuk. Ia duduk di atas sebuah peti kosong. "Kejadiannya tadi malam."

Eunhyuk mulai bercerita bahwa setibanya di ­rumah, ia baru sadar bahwa lencananya hilang, dan ia yakin lencananya tercecer sewaktu membuat boneka salju. Diceritakannya juga bahwa ia menyelinap ke luar rumah untuk mencari, serta hal-hal yang dilihat dan didengarnya di lapangan.

"Wah, suaranya benar-benar menakutkan! Suara mendengus, disambung dengan pekik melengking!" katanya. "Aku merinding dibuatnya. Kenapa kedua orang itu datang ke sana larut malam? Bukankah jalan di situ buntu? Dan apakah yang ditarik oleh mobil mereka?"

"Apakah bentuknya seperti kandang, atau mungkin juga mobil tertutup untuk mengangkut tahanan?" ujar Heechul dengan suara setengah berbisik.

"Bukan, menurutku bukan kandang," kata Eunhyuk. "Aku sama sekali tidak melihat jendela. Bentuknya lebih mirip gerobak tertutup untuk mengangkut barang. Tetapi isinya, pasti bukan barang. Sungguh, aku mendengar suara mendengus dan menjerit. Apa pun yang diangkut dalam gandengan itu, pokoknya isinya berontak."

"Mungkinkah isinya manusia?" tanya Ryeowook. Matanya terbuka lebar karena penasaran dan tegang.

"Ah, tidak. Rasanya bukan. Tapi kemungkinan bisa saja," jawab Eunhyuk. "Tapi manusia tidak mungkin mendengus seperti itu. Kecuali jika mulutnya tersumbat."

Ini kemungkinan baru dan hal itu agaknya membuat mereka berpikir keras. Sesaat lamanya tak ada yang bicara. Akhirnya Eunhyuk membuka mulut.

"Yang pasti, ini merupakan persoalan yang patut diselidiki oleh Super Se7en. Itu sudah pasti, karena semuanya serba rahasia."

"Bagaimana cara kita menyelidikinya?" tanya Siwon.

Semuanya sibuk berpikir.

"Mungkin sebaiknya kita memeriksa dulu, barangkali saja kita bisa mendapatkan petunjuk dari jejak-jejak di salju," ujar Yesung. "Kita periksa juga, apakah ada jejak ban mobil yang menuju ke rumah tua."

"Oh ya. Kita juga bisa menanyakan pada Penjaga rumah tua itu, apakah dia mendengar sesuatu tadi malam." usul Donghae.

''Wah, jangan aku yang disuruh," kata Ryeowook dengan segera. "Aku takut menemuinya, apa lagi bertanya-tanya."

"Tapi salah seorang dari kita harus melakukannya," kata Siwon. "Barangkali itu penting."

"Ya," sambung Yesung. "Sebaiknya kita menyusun kelompok untuk melakukan penyelidikan ini. Ryeowook, kau ikut Siwon. Kalian berdua harus mencari keterangan siapa pemilik rumah tua itu."

"Bagaimana caranya?" tanya Ryeowook.

"Pakai otakmu!" bentak Yesung. Aku tak bisa mengurus semuanya. Sungmin, kau bersama Heechul pergi ke jalan di depan rumah tua. Perhatikan keadaan salju di situ, dan carilah jejak roda mobil atau hal-hal lain yang terlihat."

"Beres!" kata Sungmin dengan segera, Dalam hati ia gembira, karena tidak disuruh menanyai Penjaga tua itu.

"Aku, Donghae, dan Eunhyuk akan masuk pekarangan, Kami akan menanyakan pada si penjaga di situ apakah dia mendengar sesuatu semalam," kata Yesung dengan suara tegas. Ia merasa penting karena dialah yang mengatur segala-galanya.

"Dan Snoppy? Apa yang harus dilakukan Snoppy?" tanya Sungmin.

"Snoppy ikut kami," kata Yesung. "Dia harus ikut, untuk menjaga kalau-kalau si tua nanti marah. Kalau perlu, Snoppy juga bisa marah!"

"Betul! Bagus, kita bawa Snoppy," ujar Eunhyuk. Ia merasa lega, karena ditemani anjing. ''Kalau begitu, kita berangkat sekarang?"

"Ayolah. Nanti siang kita berkumpul lagi di sini untuk memberi laporan," kata Yesung. "Eunhyuk, kau benar-benar telah menemukan rahasia hebat. Sekarang Super Se7en siap beraksi!"

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...