Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Jumat, 10 Juni 2011

Nyanyian Arwah (Chapter 6)



Chapter 6
Misteri Rumah Kuno

Sore harinya Tn. Song Seung Hun dan istrinya membawa Park Shin Hye ke dokter, meskipun badan Park Shin Hye sudah tak panas lagi. Park Shin Hye sendiri sebenarnya enggan dibawa untuk berobat, karena merasa telah sehat. Anehnya, seperti semalam, ia juga tak ingat telah berbuat ganjil, bahkan telah melukai wajah kakaknya sendiri.

Ketika rumah telah sepi, Lee Hong Ki juga keluar rumah. Sejak siang tadi, ia telah menetapkan niat untuk menemui Tn. Lee Bum Soo yang datang tadi pagi. Begitu banyak informasi yang ingin ia ketahui, terutama mengenai tempat tinggal barunya. Di lingkungan barunya ini, Lee Hong Ki merasa hanya baru mengenal Tn. Lee Bum Soo. Sampai detik ini, Lee Hong Ki hanya punya anggapan bahwa keanehan yang diperlihatkan Park Shin Hye pasti ada kaitannya dengan rumah baru mereka.

Tak sulit untuk menemukan rumah Tn. Lee Bum Soo di lingkungan yang tidak terlalu padat itu. Dan Lee Hong Ki agak lega karena ia disambut dengan baik dan ramah oleh Tn. Lee Bum Soo.

"Ada apa kau datang kemari? Nampaknya ada sesuatu yang sangat penting sekali...," sambut Tn. Lee Bum Soo seketika, begitu melihat Lee Hong Ki datang dengan wajah keruh.

"Adik saya kesurupan lagi...."

"Kesurupan? Maksudnya, seperti semalam lagi? Ya Tuhan... saya tadinya hendak berkata begitu, tapi takut menyinggung perasaan ayahmu."

"Ja-jadi, anda pun tahu bahwa Park Shin Hye, adik saya, kesurupan setan?" Lee Hong Ki semakin antusias.

"Ada arwah yang merasuki adikmu...."

"Persis! Saya pun beranggapan begitu. Tapi, Ayah saya selalu menilai saya kelewatan, mengada-ada."

Tn. Lee Bum Soo mengangguk-angguk, tanda memahami.

"Apakah ada kaitannya dengan rumah kami?"

"Saya tidak berani memastikan begitu. Tapi...."

"Apakah sebelumnya pernah terjadi keanehan di rumah itu? Sejak semula saya kurang setuju kalau Ayah saya membeli rumah hantu itu."

"Rumah hantu?"

"Mirip, kan? Suasananya begitu..." Lee Hong Ki berhenti sebentar. "Tunggu! Sekarang saya ingat...."

"Selama ini tidak pernah terjadi keanehan di rumah itu, kecuali...."

"Tunggu dulu, tuan. Sekarang saya yakin bahwa suara nyanyian dari mulut adik saya sama sekali bukan suaranya. Melainkan...."

"Suara anak-anak?" potong Tn. Lee Bum Soo.

"Ya, betul!"

Sebentar, Tn. Lee Bum Soo seolah membantu dengan mengernyitkan dahi berusaha mengingat-ingat. "Di telinga saya, suara itu adalah suara Kim Yoo Jung."

"Anda yakin?"

"Dulu saya sering datang ke rumah itu untuk memotong rumput. Beberapa kali dalam sebulan Tn. Lee Dong Gun mengupah saya untuk membersihkan halaman rumahnya. Memotong rumput, memangkas pohon. Jadi, saya sudah hapal dengan suara dan nyanyian Kim Yoo Jung. Kasihan anak itu...."

"Tapi, kata Ayah saya, Tn. Lee Dong Gun tidak memiliki anak."

"Bohong. Mungkin ia hanya malu karena...." Tn. Lee Bum Soo ragu untuk meneruskan ucapannya.

"Karena apa?" Lee Hong Ki mendesak.

Tn. Lee Bum Soo menarik napas panjang terlebih dahulu.

"Putri satu-satunya itu punya gangguan ingatan!"

"Mak-maksud anda, gila?!"

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...