Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Sabtu, 04 Juni 2011

Biarlah Rahasia (Chapter 10-Tamat)



“Bibi!” Kim Bum mencium tangan Kim Tae Hee. “Mari, masuk!” ajak Kim Bum.

Orang-orang yang kebetulan sedang menjenguk Han Ga In, menatap Kim So Eun. Mereka berbisik-bisik menyebut nama ’Kim So Eun’. Kim So Eun mulai galau. Tapi, ia lebih galau lagi ketika melihat wanita yang sedang terbaring lemah dan pria yang berada di sampingnya. Hatinya ciut. Dunianya terasa gelap. Pikirannya kacau. Mengapa aku harus dihadapkan pada situasi seperti ini? Benarkah ia Han Ga In, wanita yang pernah menghancurkan kariernya? Ia mengenali wajah Han Ga In dari foto yang ditampilkan majalah Wanita, saat wanita itu membuka aibnya.

Kim So Eun tak tahu harus berbuat apa. Ia ingin berlari, namun tidak mungkin. Apa kata orang nanti. Suasana yang semula tenang pasti akan kacau. Kim Tae Hee juga bingung hendak mengatakan apa. Ibu dan anak itu berpandangan.

Pria itu… tidak! Apakah aku tidak salah lihat? Bukankah itu Song Seung Hun, pria berengsek yang pernah hidup bersamanya, tanpa sebuah ikatan perkawinan? Apa hubungannya dengan Han Ga In? Apakah pria itu masih keluarganya?

Peristiwa masa lalu kembali terbayang di pelupuk mata Kim So Eun. Ia benar-benar muak ketika laki-laki itu memberikan senyuman padanya. Ingin sekali ia melontarkan sumpah serapah pada laki-laki itu. Namun, situasinya tidak memungkinkan. Kim So Eun semakin bingung ketika laki-laki itu menyapa ibunya.

“Kim Tae Hee.”

“Ibu mengenalnya?” tanya Kim So Eun, heran.

Mengapa ibunya mengenal pria itu? Apakah ibunya juga tahu bahwa dirinya dulu dinodai oleh laki-laki itu? Kim So Eun semakin tidak tenang. Jantungnya berdebar keras. Kim Tae Hee diam saja. Dipandangnya Lee Yo Won, yang berada di sampingnya. Wajah Kim Tae Hee dan Lee Yo Won terlihat tegang. Namun, tak satu pun kata yang terlontar dari bibir mereka. Ada yang tidak beres. Seperti ada rahasia yang disimpan rapat. Kim So Eun berucap dalam hati.

Pikiran Kim Tae Hee juga dipenuhi berbagai pertanyaan. Apakah Kim Bum anak dari Han Ga In dan Song Seung Hun? Lalu, ia nanti akan menjadi besanku? Tidak, semua ini tidak boleh terjadi. Perkawinan sedarah, walaupun lain ibu, tetap saja tidak boleh.

Yang tak kalah kagetnya atas kejadian ini adalah Han Ga In. Selama ini ia memang menanti kehadiran Kim Tae Hee. Namun, ia tak pernah tahu bahwa calon menantunya adalah Kim So Eun, orang yang kariernya pernah ia hancurkan karena sebuah dendam masa lalu.

“Bu, kenalkan, ini calon istriku. Kim So Eun namanya,” ujar Kim Bum, bersemangat. Ia tidak tahu tentang gejolak perasaan yang terjadi dalam hati ibunya, Song Seung Hun, Kim So Eun, Kim Tae Hee, dan juga Lee Yo Won.

“Kim So Eun?”

Orang-orang yang sedang menjenguk tahu diri. Mereka tahu, tak sopan jika mereka mendengarkan perbincangan selanjutnya. Perlahan-lahan mereka menyingkir keluar dari kamar itu.

“Jadi, Ibu mengenalnya?” tanya Kim Bum.

“Kim Bum, ini Kim So Eun, anak Bibi Kim Tae Hee yang pernah Ibu ceritakan. Ibu malu sekali,” ujar Han Ga In, tersedak. Tangisnya tertahan. Ia tak sanggup memandang wajah Kim Tae Hee dan Kim So Eun.

“Kim Tae Hee, apakah kau bersedia memaafkan aku?” kata Han Ga In, pelan.

Kim Tae Hee menarik napas panjang. Dadanya sesak. Dalam benaknya, Han Ga In selalu ia kenang sebagai seorang wanita yang tak punya hati. Ia benar-benar jahat. Kehidupannya hancur, tubuhnya jadi cacat, dan karier putrinya berantakan. Bagaimana mungkin ia bisa memaafkan wanita itu dalam sekejap?

Perasaannya bergejolak, antara ingin berusaha memaafkan dan terus menyimpan kebencian. Kim Tae Hee sempat menyesal, mengapa tadi harus ikut membesuk calon mertua putrinya itu. Andaikan ia berdiam diri saja di rumah, tentunya ia tidak akan segelisah ini.

Kim Tae Hee memandang putrinya. Kim So Eun mengangguk. Tampaknya, ia setuju untuk memaafkan wanita yang saat itu sedang berjuang melawan maut. Han Ga In menahan napas. Jantungnya berdebar kencang, menanti jawaban yang akan diberikan Kim Tae Hee.

“Han Ga In, kami memaafkan semua kesalahanmu. Biarlah ini menjadi sisi kelam kehidupan kita yang harus dilupakan!” ujar Kim Tae Hee, akhirnya, yang disambut Han Ga In dengan senyum.

Sementara itu, Song Seung Hun yang berdiri di samping Han Ga In, terus diliputi tanda tanya. Jadi, Kim So Eun, yang pernah menjadi istri simpananku itu adalah anak Kim Tae Hee, istrinya terdahulu? Apakah setelah berpisah darinya, Kim Tae Hee menikah lagi dan memiliki anak? Atau, jangan-jangan ia darah dagingku? Tidak, tidak mungkin! Song Seung Hun menatap wajah Kim So Eun dalam-dalam. Ada kemiripan dengannya. Terutama bentuk hidung dan matanya.

Dari sorot matanya, terlihat jelas Kim So Eun menyimpan amarah yang membara. Ia tidak rela laki-laki itu hadir dalam kehidupannya.

“Siapa laki-laki itu, Bu?” Kim So Eun berbisik pelan. Ia masih penasaran. Mungkin, ia ayah Kim Bum. Tapi, mengapa Kim Bum tidak memperkenalkan padanya sejak awal?

Kim Tae Hee menghela napas panjang. Sudah saatnya ia mengungkapkan siapa ayah kandung Kim So Eun sebenarnya.

“Ia ayah kandungmu. Maafkan Ibu karena selama ini telah membohongimu. Ibu takut, kau tidak dapat menerima kenyataan. Namun, rasanya, saat ini adalah waktu yang tepat untuk membuka rahasia yang selama bertahun-tahun ditutup rapat.”

“Ibu tidak sedang bercanda, ’kan?” Wajah Kim So Eun terlihat tegang. Bagaimana mungkin sosok laki-laki brengsek itu muncul sebagai ayah kandungnya?

“Tidak, Sayang, ia benar-benar ayah kandungmu, yang bertahun-tahun menghilang. Mungkin inilah cara Tuhan mempertemukan kita semua!” kata Lee Yo Won, ikut menjelaskan.

Kim So Eun ingin berontak dan berlari. Ia tidak bisa menerima laki-laki yang selama ini sangat dibencinya sebagai ayahnya. Namun, tak mungkin kebencian itu diperlihatkan pada ibunya ataupun pada Kim Bum. Ia takut, mereka akan tahu betapa kotornya dirinya.

“Jadi, dia anakku, anak kita Kim Tae Hee?” Suara Song Seung Hun tercekat. Ia telah menghancurkan anaknya sendiri.

“Ya, Kim So Eun anak kandungmu. Ketika kau meninggalkanku, aku sedang mengandung anakmu. Tapi, kau tidak pernah peduli padaku. Aku sempat mendekam di penjara dan melahirkan anak kita di sana!”

Hati Song Seung Hun benar-benar hancur. Lebih hancur lagi ketika Kim So Eun dengan terpaksa mau menjabat tangannya. Ia tahu, hati Kim So Eun pun hancur. Andaikan di situ hanya ada dirinya dan Kim So Eun, ingin sekali ia mengatakan, “Ayah rela jika saat ini juga kau membunuh Ayah, asalkan kau mau memaafkan Ayah!”

Tapi, hal itu tak mungkin diucapkannya. Ia tidak ingin menyakiti perasaan Kim Tae Hee lagi.

“Kim Tae Hee, sebelum aku pergi, aku ingin anak kita dipersatukan dalam ikatan perkawinan!” pinta Han Ga In.

“Bukankah perkawinan sedarah itu tidak boleh? Kim Bum anakmu dari Song Seung Hun, ’kan?”

Han Ga In menggeleng. Diraihnya tangan Kim Bum dan Kim So Eun. “Kim Bum adalah anakku dari Bae Soo Bin. Aku titipkan mereka padamu, Kim Tae Hee! Dan, aku ingin kau dan Song Seung Hun kembali bersatu.”

Kim Tae Hee dan Song Seung Hun saling berpandangan. Mungkinkah benang cinta yang dulu putus bisa kembali menyatu? Seberkas sinar cinta yang dulu redup kini mulai bersinar kembali. Pancaran itu terlihat dari sorot mata Kim Tae Hee ketika memandang Song Seung Hun.

Kim Tae Hee tertegun. Mungkin, inilah jalan hidup yang harus ia lalui. Kembali mendapatkan cinta saat usianya sudah senja. Kebahagiaan yang luar biasa pun dirasakan oleh Lee Yo Won.

Hanya Kim So Eun yang hatinya terkoyak. Andaikan laki-laki itu tidak menghancurkannya, mungkin ia bisa menerima kehadirannya sebagai ayah dan ia rela memanggilnya dengan sebutan ’Ayah’. Kim So Eun ingin berteriak. Ia ingin memaki, tapi tak sanggup. Ia ingin membunuh laki-laki itu, tapi tak bisa. Ia ingin menghancurkan laki-laki itu, tapi ia tak berdaya.

Ia hanya kuat menahan semua beban hidup ini karena satu alasan, ibunya. Ia tak mungkin merampas kebahagiaan sang bunda, dengan membeberkan cerita masa lalunya yang kelam. Tapi, ia tak ingin dihantui perasaan bersalah terus-menerus. Ia memantapkan hati untuk mengambil Kim Yoo Bin, bidadari kecilnya, dari panti asuhan.

Entah cerita apa yang akan dikarangnya tentang gadis kecil itu, agar Kim Bum dan ibunya tak mengetahui cerita sebenarnya. Itu akan jadi rahasia hidupnya yang baru, yang tak pernah akan ia ungkapkan kepada siapa pun.


Tamat
Copyright Sweety Qliquers

2 komentar:

  1. hanya satu kata "TRAGIS"

    Aku baru tau disini ada ff bumsso
    Slam knal Annisa a.k.a Han hyun hyo^^

    BalasHapus
  2. Ending nya sedih banget...
    Sampai aku nangis bacanya...

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...