Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Kamis, 09 Juni 2011

Super Se7en (Chapter 11)



Chapter 11
Tawanan

Yesung menyalakan lampu senter. Tangannya gemetar. Apa yang akan mereka lihat sebentar lagi?

Pemandangan yang tampak di bawah begitu tak terduga, sehingga napas kedua remaja itu tersentak. Mereka memandang seekor kuda yang bagus sekali. Dari telinga yang meruncing ke atas serta mata yang terputar-putar, kelihatan jelas bahwa kuda itu sama takutnya seperti kedua remaja yang memandangnya.

"Kuda!" ujar Eunhyuk dengan suara lemah, "Ya ampun, kuda!"

"Betul! Suara pekikan yang kita dengar tadi, rupanya suara kuda ini meringkik. Sedang gedebak-gedebuk adalah bunyi kakinya di lantai batu, ketika dia sedang ribut ketakutan," ujar Yesung. "Oh, Eunhyuk, kasihan kuda ini! Jahat benar kedua orang itu, mengurung seekor kuda di dalam kamar bawah tanah ini! Untuk apa mereka melakukannya?"

"Kudanya bagus. Kelihatannya seperti kuda pacuan," ujar Eunhyuk. "Mungkinkah mereka yang di atas itu mencurinya? Barangkali mereka menyembunyikannya di sini untuk mengubah warna bulunya, atau untuk melakukan hal-hal lain. Pencuri kuda biasa melakukannya, supaya pemiliknya tidak mengenali kudanya lagi. Setelah itu dijual dengan nama lain."

"Aku tak tahu. Barangkali dugaanmu benar," kata Yesung. "Aku mau mendekatinya."

"Kau tak takut?" tanya Eunhyuk. "Lihat itu matanya berputar-putar!”

"Tidak, aku tak takut," jawab Yesung. Ia biasa bergaul dengan kuda di tempat pertanian ayahnya. Ia sudah mengenal kuda sejak kecil. "Kasihan! Dia ingin diajak bicara dan ditenangkan."

Yesung menuruni tangga sambil bicara. "Rupanya kau yang bernama Blue Flash ya? Namamu bagus sekali. Kau juga kuda yang bagus. Jangan takut, Manis, Aku temanmu. Biarkan aku mengusap hidungmu yang lembut. Nanti kau akan tenang!”

Kuda itu meringkik sambil berjingkrak menjauh. Tapi Yesung tidak takut. Ia terus maju mendekati kuda yang sedang ketakutan itu. Diusap-usapnya hidung lembut binatang itu. Kuda itu berdiri tak bergerak, tapi tiba-tiba ia menempelkan hidungnya ke bahu Yesung sambil mendengus-dengus pelan.

"Kemarilah, Eunhyuk. Kuda ini sudah tenang sekarang," panggil Yesung. "Coba lihat, bukan main bagusnya! Jahat sekali orang-orang itu- mengurung kuda di dalam gudang gelap seperti ini. Benar-benar keterlaluan!"

Eunhyuk ikut turun ke bawah. Diusap-usapnya punggung kuda itu, lalu berseru, "Ih! Punggungnya basah dan lengket!"

Yesung mengarahkan cahaya senter ke punggung kuda. Ternyata benar, kelihatan basah dan berkilat. "Eunhyuk! Kau benar! Rupanya kedua orang tadi mengecat bulunya!" seru Yesung. "punggungnya masih basah karena cat!"

"Rupanya ini bau yang kita cium tadi. Rupanya mereka sedang merebus cat untuk mengubah warna bulunya," ujar Eunhyuk. "Blue Flash yang malang! Kau diapakan oleh mereka?"

Untuk tempat berbaring kuda itu, tersedia setumpuk jerami di satu pojok. Sedang di pojok lainnya terdapat palung berisi rumput kering. Dalam sebuah ember besar ada gandum makanan kuda, sedang dalam ember lain tersedia air.

"Kalau kita ingin berbaring juga, kita terpaksa mengambil jerami itu sedikit," ujar Yesung. "Untuk makan, itu ada gandum!"

"Ah, rasanya kita tak perlu khawatir," jawab Eunhyuk. "Aku berani bertaruh, sebentar lagi Donghae dan Siwon akan datang mencari kita. Begitu kita mendengar mereka datang, kita berteriak-teriak sekuat tenaga!"

Keduanya duduk di atas jerami sambil menunggu. Blue Flash juga memutuskan untuk ikut berbaring, Eunhyuk dan Yesung menyandarkan badan ke tubuh kuda yang hangat. Mereka hanya menyayangkan bau cat celup yang terlalu menusuk hidung.

Di luar, di lapangan bersalju yang mulai mencair, Donghae dan Siwon menunggu dengan perasaan tak sabar. Rasanya sudah terlalu lama mereka berdua menunggu. Mereka melihat Eunhyuk dan Yesung menghilang di balik pagar pekarangan rumah tua. Dengan susah payah, mereka berhasil juga menahan Snoppy yang berusaha menyusul. Setelah itu mereka berdiri diam-diam selama setengah jam, sambil menunggu Yesung dan Eunhyuk kembali. Tiba-tiba Snoppy mulai menggeram.

"Rupanya dia mendengar sesuatu," kata Donghae. "Ya betul, ada mobil datang. Mudah-mudahan saja bukan orang yang kemarin. Kalau mereka yang datang, Yesung dan Eunhyuk pasti akan terjebak!"

Tapi yang datang memang orang yang kemarin. Kali ini mobil mereka tidak menggandeng apa-apa. Mobil itu berhenti di depan pintu pagar rumah tua. Dua orang keluar dari dalam mobil. Tiba-tiba Snoppy menyalak dengan keras. Donghae segera memukulnya, "Dasar bodoh!" desisnya, "Sekarang kau membuka rahasia kita. Kita akan ketahuan!"

Satu dari kedua orang yang turun dari mobil datang ke dekat pagar lapangan. Ia memandang keenam "boneka salju".

"Hei! Kemari sebentar!" katanya memanggil temannya. Yang dipanggil datang menghampiri, Donghae dan Siwon gemetar ketakutan, "Apa? Ah, itu. Kemarin kan kita sudah melihat boneka-boneka itu. Kau sudah lupa ya?" katanya, "Rupanya hari ini ada lagi anak-anak yang bermain di sini, dan membuat beberapa boneka lagi. Ayo, kita pergi saja. Anjing yang menggonggong tadi rupanya tersasar."

Kedua orang itu meninggalkan pagar, lalu berjalan menuju ke rumah tua. Donghae dan Siwon menarik napas lega. Wah, nyaris mereka celaka! Untung mereka mengenakan pakaian samaran yang berwarna putih. Dan untung Snoppy juga serba putih.

Lama setelah itu keadaan sunyi. Tak terdengar bunyi sama sekali. Donghae dan Siwon semakin kedinginan. Keduanya juga semakin tak sabar. Apa yang sedang terjadi di dalam rumah tua itu? Mereka ingin sekali mengetahuinya. Apakah Eunhyuk dan Yesung dijebak oleh kedua orang yang baru datang itu?

Mereka merasa perlu meninggalkan tempat itu, dan pergi menyelidiki sendiri ke rumah itu untuk melihat apa yang terjadi. Tapi tiba-tiba mereka mendengar sesuatu. Ada orang bicara. Ah, rupanya kedua orang yang tadi datang sudah kembali. Terdengar bunyi pintu mobil terbuka, dan kemudian tertutup kembali dengan pelan-pelan. Mesin dihidupkan. Mobil meluncur ke ujung jalan, memutar di pintu pagar lapangan, lalu melaju pergi di atas salju lembut yang mulai mencair.

"Mereka sudah pergi," ujar Donghae. "Dan kita ini benar-benar bodoh. Kenapa tadi tidak menyelinap ke pagar, dan mencatat nomor polisi mobil itu. Sekarang sudah terlambat!"

"Ya, harusnya itu kita lakukan tadi," kata Siwon membenarkan. "Apa yang harus kita lakukan sekarang? Apakah sebaiknya kita tunggu saja sampai Yesung dan Eunhyuk keluar lagi?"

"Ya, tapi jangan terlalu lama," ujar Donghae. "Kakiku sudah beku rasanya."

Mereka menunggu lagi selama lima menit. Tapi baik Eunhyuk maupun Yesung masih belum muncul juga. Karena itu mereka berdua pergi ke pintu pagar, Kaki mereka terjeblos-jeblos ke dalam salju yang mulai mencair. Mereka memanjat pagar, dan tak lama kemudian mereka sudah berjalan di pekarangan rumah tua. Keduanya bergegas ke pintu depan, dibuntuti Snoppy.

Tapi seperti sudah dapat diduga, Donghae dan Siwon tidak bisa masuk lewat pintu itu. Mereka juga tak bisa masuk lewat pintu samping, begitu pula pintu belakang. Kemudian, seperti yang dialami Eunhyuk dan Yesung, mereka melihat jendela terbuka! Mereka menyelinap ke dalam, dan sampai di dapur. Keduanya menajamkan telinga. Tapi tak ada yang terdengar. Mereka memanggil-manggil dengan suara pelan.

"Eunhyuk! Yesung! Di mana kalian?"

Tak ada yang menjawab Rumah itu tetap sunyi. Kemudian Snoppy menyalak dengan lantang, lalu lari ke lorong yang terdapat di antara dapur dan ruang penyimpanan makanan. Anjing itu mengorek-ngorek di depan sebuah pintu.

Dengan segera Donghae dan Siwon mengikuti ke lorong. Sesampainya di sana, segera terdengar suara Yesung.

"Siapa itu? Donghae? Siwon? Kalau itu kalian, sebutkanlah kata sandi kita!"

"1 Minggu!" seru Siwon, "Di mana kalian?"

"Di sini! Di dalam gudang bawah tanah. Kami akan naik ke atas," terdengar suara Yesung berseru dari bawah. "Kami tak apa-apa. Bisakah kalian membuka pintu, atau barangkali kuncinya dibawa orang-orang itu?"

"Tidak! Kuncinya ditinggal di sini!" jawab Donghae.

Pintu itu dibukanya, lalu didorong sehingga terbuka lebar. Tepat pada saat itu Eunhyuk dan Yesung sampai di ujung atas tangga. Mereka disusul oleh Blue Flash. Rupanya kuda itu tak mau ditinggal sendiri di dalam gudang yang gelap. Ia ingin bersama-sama kedua temannya yang baik hati.

Donghae dan Siwon melongo karena heran. Mata mereka melotot memandang Blue Flash, seakan-akan belum pernah melihat kuda seumur hidup mereka. Seekor kuda terkurung di dalam gudang bawah tanah bersama Yesung dan Eunhyuk. Benar-benar luar biasa!

"Orang-orang itu sudah pergi?" tanya Yesung, Donghae mengangguk.

"Ya, mereka pergi dengan mobil mereka. Karena itulah kami datang kemari untuk mencari kalian, Mereka melihat kami di lapangan, karena tiba-tiba Snoppy menggonggong. Tapi mereka menyangka kami boneka salju. Dan kalian, apa yang tadi terjadi di sini?"

"Sebaiknya kita keluar saja dari rumah ini," ujar Yesung. "Aku tak tahan lagi lama-lama di sini." Kemudian ia pergi menuntun Blue Flash. Donghae heran, mengapa kuda itu tidak menimbulkan bunyi berisik pada saat berjalan di lantai papan. Dipandangnya kuku kuda, lalu berseru, "Lihatlah! Apa yang di kakinya itu?"

"Sandal bulu yang dibuat pas untuk kukunya," jawab Yesung sambil meringis, "Jejaknyalah yang kelihatan aneh di salju, Rupanya kedua orang itu sengaja memasangkannya, agar tidak terlalu ribut di gudang bawah tanah! Wah, tadi kuda ini ketakutan sekali sewaktu kami menemukannya. Ayo, aku mau pulang saja!"

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...