Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Kamis, 09 Juni 2011

Super Se7en (Chapter 8)



Chapter 8
Rapat Lagi

Pertemuan sore itu ramai dan menarik, semuanya membawa laporan. Mereka tiba di gudang tua tepat pada waktunya. Kata sandi terdengar disebutkan berturut-turut.

"1 Minggu!"

"1 Minggu!"

"1 Minggu!"

Ketujuh anggota masuk satu per satu dan tak lama kemudian semuanya sudah lengkap duduk di dalam gudang, Semuanya kelihatan seperti orang penting. Snoppy duduk di dekat Yesung dan Sungmin. Telinganya yang panjang terkulai ke bawah, memberikan kesan pintar.

"Ryeowook dan Siwon, kalian yang menyampai- kan laporan pertama," kata Yesung.

Kedua remaja itu menyampaikan laporan, Mereka bercerita bahwa mereka berhasil menyelidiki rumah tua yang kosong itu, dan bahwa rumah itu telah dijual beberapa waktu yang lalu kepada seseorang bernama ­Cha Seung Won. Tapi pemiliknya tak pernah tinggal di sana.

"Kau mencatat alamatnya?" tanya Yesung, "Mungkin penting artinya."

"Oh ya," kata Siwon, Ia mengeluarkan buku catatannya, lalu membaca alamat yang tertulis di dalamnya.

"Bagus! Mungkin kita harus menghubunginya jika nanti ternyata ada hal-hal aneh yang terjadi di rumah kosongnya," kata Yesung.

Ryeowook dan Siwon merasa sangat bangga.

Kemudian menyusul laporan Sungmin dan Heechul. Mereka bercerita bahwa jejak mobil datang dari arah kota Joseon, kemudian mobil itu berhenti di depan pintu pagar rumah tua, seperti yang dilihat Eunhyuk semalam. Selanjutnya mereka juga melaporkan bahwa jejak mobil mengarah ke lapangan di pinggir sungai, masuk ke lapangan, berputar di situ, kemudian keluar lagi. Dilaporkan juga bahwa dari jejak roda, tampak jelas kendaraan itu bolak-balik melalui jalan yang sama.

"Pekerjaan kalian memuaskan," kata Yesung. Sungmin mengeluarkan buku catatannya, wajahnya agak memerah. "Aku juga masih mempunyai laporan lain," katanya. Ia menunjukkan gambar jejak roda yang telah dibuatnya.

"Aku tak tahu apakah ada gunanya bagi kita, Tapi ini gambar jejak roda mobil atau gerobak gandengannya, Aku juga mengukur lebarnya,”

Semua memperhatikan gambar yang ditunjukkan Sungmin. Kelihatannya sama sekali tidak mengesankan, tetapi Yesung puas.

"Walaupun gambar ini tidak ada gunanya, idemu untuk membuatnya bagus sekali," ujarnya. "Misalkan saja jejak roda ini penting artinya - sedangkan salju sudah mencair, gambarmu ini satu-satunya pegangan yang kita punya untuk mengetahui jenis roda."

"Ya, menurut pendapatku, kau telah bekerja dengan baik, Sungmin," Donghae memuji adik temannya itu.

Sungmin kelihatan sangat bangga. Buku catatan disimpannya kembali "Sekarang giliran kalian bertiga untuk menyampaikan laporan," kata Sungmin, meskipun ia sendiri sudah mendengar sebagian dari Yesung, sewaktu menunggu teman-teman datang.

Yesung yang menyampaikan laporan, mewakili Donghae dan Eunhyuk. Yang lain mendengarkan dengan serius, Kelihatan semuanya sangat tertarik.

"Jadi, tadi malam memang ada orang yang datang ke rumah tua itu, kemudian masuk lewat pintu dapur, karena jejak kaki di salju mengarah ke situ," kata Yesung mengakhiri laporannya. "Dan menurut perkiraanku, di situ ditinggalkan seorang tawanan."

Napas Ryeowook tersentak. "Tawanan? Apa maksudmu?"

"Bukankah sudah jelas bahwa ada tawanan dalam mobil gandeng yang tak berjendela itu? Seorang tawanan yang tak boleh dilihat maupun didengar orang lain. Seseorang yang diseret ke dapur dan dipaksa masuk, kemudian disembunyikan di salah satu tempat dalam rumah itu. Seseorang yang disakiti dan memekik, begitu nyaring pekikannya sehingga Penjaga yang tuli itu juga mendengarnya," ujar Yesung.

Teman-temannya kelihatannya kurang enak dan gelisah.

"Wah, aku tidak suka mendengarnya," kata Donghae. Tak ada yang senang mendengarnya. Seram rasanya membayangkan seorang tawanan malang yang menjerit-jerit, terkurung di salah satu tempat di dalam rumah tua yang kosong.

"Bagaimana dengan makanannya?" kata Donghae pada akhirnya.

"Ya, dan bagaimana dengan air minumnya," sambung Sungmin. "Lagi pula, mengapa orang itu terkurung di situ?"

"Mungkin dia diculik," kata Eunhyuk. "Wah, kalau dugaan kita ini benar – persoalannya benar-benar gawat."

Beberapa saat lamanya semua membisu, sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Apakah sebaiknya kita katakan pada orang tua kita?" tanya Ryeowook.

"Atau barangkali ke polisi saja?" sambung Eunhyuk.

''Nanti dulu! Kita harus menyelidiki dulu lebih jauh," kata Yesung menenangkan. "Mungkin saja persoalan biasa, Misalnya saja mobil salah jalan atau hal semacam itu."

"Eh, aku dapat kesimpulan baru!" kata Eunhyuk. "Mobil gandengannya – mungkin saja semacam ambulans, bukan? Maksudku, ambulans yang dipakai orang-orang untuk mengangkut pasien ke rumah sakit! Mungkin mobil itu ambulans yang salah jalan, kemudian berhenti ketika tahu telah tersasar. Sedang suara pekikan adalah pasien yang menjerit kesakitan."

"Tapi Penjaga itu mengatakan dia juga mendengar suara orang memekik di dalam rumah," kata Yesung. "Tapi tentu saja mungkin cuma dengungan di kepalanya. Katanya, hal itu kadang-kadang dialaminya. Memang Eunhyuk, mungkin saja yang datang itu sebuah ambulans yang ditarik mobil. Meskipun harus kukatakan, aku belum pernah melihat ambulans seperti itu."

"Pokoknya, kita jangan bilang siapa-siapa dulu sebelum kita sendiri membuktikan bahwa hal yang aneh benar-benar telah terjadi," kata Donghae, "Kita nanti akan malu jika sudah melaporkan pada polisi, tapi ternyata semuanya cuma persoalan biasa."

"Betul katamu. Kita jangan terburu-buru menceritakan rahasia ini pada orang lain," ujar Yesung, "Tapi tentu saja kita sendiri harus berbuat sesuatu. Kita tidak bisa membiarkannya begitu saja."

"Tentu saja kita harus berbuat sesuatu," kata Siwon. "Tapi apa yang harus kita lakukan?"

"Sebaiknya kita pikirkan dulu," kata Yesung,

Sekali lagi ketujuh anggota Super Se7en itu berpikir. Langkah ­manakah yang sebaiknya diambil sekarang? Akhirnya Eunhyuk yang membuka mulut.

"Aku mendapat ide!" katanya. "Tapi agak menyeramkan, Sebaiknya tidak seluruh para anggota Super Se7en ikut."

"Kenapa?" protes anggota Super Se7en yang lain.

"Persoalannya begini. Jika betul ada seorang tawanan terkurung dalam rumah itu, dia pasti harus diberi makan dan minum," kata Eunhyuk menerangkan. "Dan orang yang memberi makan-minum harus datang ke situ pada malam hari, Betul, kan? Jadi, bagaimana jika kita bergiliran setiap malam untuk mengawasi rumah tua itu? Kita perhatikan siapa yang masuk, barangkali juga membuntuti untuk melihat ke mana dia pergi, serta melihat siapa yang ditahan di dalam rumah."

"Kelihatannya idemu bagus juga," kata Yesung, "Tapi giliran menjaga harus dilakukan berdua. Aku tak mau pergi sendiri dan bersembunyi di sana malam hari!"

"Kurasa, barangkali malam ini akan ada orang datang," kata Siwon. "Mengapa tidak kita berempat - aku, Donghae, Eunhyuk dan Yesung saja yang mengintai di sana?"

"Wah, susah jika berempat! Di mana harus bersembunyi supaya tidak kelihatan?" kata Donghae.

"Aku ada ide! Lebih baik kita membungkus badan kita dengan kain putih, Kita menggabungkan diri dengan boneka salju di lapangan!" Sebetulnya Yesung berkata begitu untuk berkelakar saja. Tetapi Siwon, Eunhyuk, dan Donghae menyambut usulnya dengan gembira.
"Oh ya, Yesung! Itu bagus! Jika kita membungkus badan dengan kain putih, pasti takkan ada yang mengira kita bukan boneka salju," ujar Donghae,

"Dan di tempat itu kita bisa memperhatikan jalan. Kita dapat mendengar dan melihat semua orang yang datang," sambung Siwon.

"Kalau ada yang datang, dua orang dari kita bisa membuntuti masuk ke rumah, Dua orang lagi menjaga di luar dengan menyamar sebagai boneka salju. Kalau yang di dalam mengalami kesulitan, kedua teman yang di luar bisa meminta pertolongan," kata Eunhyuk. "Aku mau berdiri di luar, di antara boneka-boneka salju. Tapi kita harus membungkus badan supaya hangat."

"Kami tak boleh ikut?" tanya Ryeowook.

"Aku tak mau ikut!" kata Heechul dengan segera.

"Memang kalian sebaiknya tidak ikut, biar kita bisa bergantian." kata Yesung.

"Wah, hebat!" seru Eunhyuk. Matanya berkilat-kilat karena gembira. "Bagaimana dengan Snoppy, apakah dia juga ikut?"

"Rasanya lebih baik kita mengajaknya," jawab Yesung. "Kalau kusuruh diam, dia bisa diam. "

"Akan kubuatkan jubah kecil putih untuknya," kata Sungmin. "Dengan begitu dia juga tak bisa terlihat lagi. Dia akan kelihatan seperti sebongkah salju!"

Ketujuh anggota Super Se7en itu mulai bersemangat.

"Pukul berapa kita pergi nanti?" tanya Donghae.

"Bukankah semalam orang-orang itu datang sekitar pukul setengah sepuluh?" kata Eunhyuk.

"Jadi, malam ini kita beraksi pada saat yang sama, Kalian berkumpul di sini sekitar pukul sembilan malam nanti. Wah, bukan main! Rahasia ini mulai menyenangkan!"

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...