Hari sudah beranjak siang, tapi lampu teras sebuah rumah di Twilight Street itu masih menyala. Pintu dan jendela ruang utama pun tertutup rapat.
"Bukankah dia ada kerjaan hari Minggu ini!" kata Lee Hong Ki dalam hati. "Apa ketiduran ya?"
"Tuan, bangun, Tuan, sudah siang!" untuk kesekian kalinya Lee Hong Ki, sopir seorang perancang busana terkenal itu berteriak memanggil si empunya rumah. Tapi tetap saja tak ada jawaban. Dia mencoba mengintip lewat lubang kunci, tapi pandangannya terhalang anak kunci yang menempel di tempatnya.
Penasaran, Lee Hong Ki menyusuri samping rumah. Didapatinya daun jendela kaca ruang tamu sudah renggang dan tak terkunci.
Perasaan Lee Hong Ki semakin tak enak. Dia nekat masuk ke ruang tamu lewat jendela itu. Ruang berkarpet Kuning itu gelap. Sreeek, sopir itu menyibakkan gorden jendela dan .... Lee Hong Ki nyaris menjerit melihat sesosok tubuh tertelungkup tak bergerak dilantai. Kondisi ruangan itu tampak berantakan. Meja tamu terbalik, pecahan kaca bertebaran di mana-mana. Vas kristal dan sejumlah pajangan pecah belah hancur berkeping-keping.
Cukup lama Lee Hong Ki terdiam, tak tahu harus berbuat apa, sebelum akhirnya mengabarkan kejadian yang baru dilihatnya itu kepada majikannya, Park Shi Hoo, si perancang terkenal itu. Sosok itu ternyata tubuh Lee Ki Kwang, seorang model yang sedang naik daun.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar