Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Selasa, 20 September 2011

Karena Aku Sayang Padamu (Chapter 2)



Kim So Eun menatap dirinya dalam cermin besar dengan hati menangis. “Alangkah biasanya aku,” gumamnya sedih. Ditatapnya sekali lagi pantulan dirinya di cermin. Dibayangkannya sosok tubuh Kim Bum yang tinggi dan atletis, berdiri di sisinya. Pemuda dari keluarga terpandang dan kaya raya! Tidak pantas! Makinya pelan.

Kesal, dengan nasibnya sendiri. Kim So Eun berhenti berkaca. Dihempaskannya tubuhnya di atas ranjang. Bayang-bayang Kim Bum mengusiknya lagi. Tersenyum ramah kepadanya. Tuhan, mengapa harus dia yang kusayangi? Mengapa bukan Ok Taecyeon pemuda sederhana yang sama denganku? Bisik hatinya. Tentu saja Kim So Eun. Ok Taecyeon tidak seramah Kim Bum. Tidak selembut dan sebaik pemuda itu. Mana mungkin kau dapat menyayanginya. Sebuah suara lain keluar dari hati nuraninya.

* * *

“Kim So Eun, bangun! Ada tamu untukmu,” suara Yoon Eun Hye kakaknya, membuyarkan lamunannya.

Agak malas Kim So Eun bangkit dari peraduan. Dirapikannya rambutnya sebentar, lalu bergegas membuka pintu.

“Kau ini Malas sekali! Sore-sore begini sudah tidur.” Yoon Eun Hye berdiri di ambang pintu.

Kim So Eun tidak mempedulikan ucapan kakaknya. Dengan hati diliputi tanda tanya, gadis itu berjalan menuju ke ruang tamu. Deg! Seolah mimpi, Kim So Eun menatap sosok tubuh yang tengah menulis sesuatu. Gemuruh di dadanya muncul kembali. Tak lama, karena suara riang Kim Bum menyentakkannya.

“Hai! Baru bangun tidur ya? Aduh, maaf aku jadi mengganggumu.”

Kim So Eun merasa tak tahu harus berkata apa. Ingin berbicara tapi lidah terasa kelu. God! Kenapa aku jadi begini? Ah, mata itu … selalu saja aku kehilangan keberanian setiap kali menatapnya.

“Kim So Eun, kau kenapa? Kau sakit ya?” Tiba-tiba saja Kim Bum telah berdiri disampingnya, menggenggam tangannya dan membawanya duduk di sofa.

Pelan Kim So Eun menarik tangannya dari genggaman Kim Bum. Degup jantungnya kian tak menentu. Kim Bum menghela nafas. Betapa pendiamnya kau, Kim So Eun.

“Kau sakit ya? Kalau begitu aku pulang saja. Belajarnya kita tunda sampai kau sembuh saja. Bagaimana?” Kim Bum berkata lembut.

Kim So Eun tersentak.

“Tidak, aku tidak sakit. Tapi, kau tidak pernah bilang akan belajar bersamaku pada hari ini.”

Kim Bum tersenyum.

“Ya, aku memang lupa memberitahukanmu. Jadi, bagaimana? Besok saja atau… eh, kapan kau punya waktu senggang?”

“Selasa dan Kamis. Hari lainnya aku kursus bahasa Inggris dan piano.”

Kim Bum mengangguk-angguk. Diam-diam ia merasa bangga. Bayangkan, dialah satu-satunya laki-laki di Shinhwa High School yang mempunyai keberanian datang ke rumah Kim So Eun. Bahkan mengajak belajar bersama. Selama ini teman-temannya berpendapat behwa Kim So Eun, gadis yang angkuh, dingin dan sulit diajak bicara, Ternyata Kim So Eun tidak seburuk yang mereka duga. Buktinya ia menerima ajakanku untuk belajar bersama. Kalau sulit diajak bicara, memang iya. Tapi itu ‘kan karena sifatnya yang pendiam.

“Kim Bum, kita belajar apa dulu? Matematika ya? Aku belum mengerti dengan soal yang diberikan Mr. Ryu Soo Young kemarin.”

Kim Bum memukul kepalanya pelan tanpa setahu Kim So Eun. Brengsek! Hampir saja tertangkap basah sedang melamun. Makinya.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...