Ternyata mudah saja menemukan Kim Bum yang tengah sendirian. Tak perlu menunggu waktu berhari-hari untuk mencari kesempatan.
Kim Bum sedang sendirian di meja pojok kantin sekolah. Untuk sesaat Kim So Eun sengaja memandanginya dari kejauhan. Menyaksikan betapa cueknya Pemuda itu dengan Mie Ramen-nya. Gaya makannya, terkesan seenaknya. Tapi anehnya Kim So Eun jadi ingin berlama-lama menatap yang seperti itu. Sayangnya detik demi detik terus bertambah, dan Kim So Eun tak ingin kehabisan jam istirahat ini.
“Kim Bum?”
Kim Bum menghentikan gerakan sumpit-nya sebentar, menengok sebentar lalu meneruskan makannya.
“Aku, Kim So Eun…”
“Oh ya!” Akhirnya Kim Bum membagi perhatiannya juga. “Aku tahu siapa kau. Kemarin di Lomba Vokal itu kau kalah, kan? Hanya juara harapan kedua, iya kan?”
Kim So Eun seperti tertohok. Ini namanya penghinaan!
“Tapi cukup bisa membuatku lumayan terkenal, kan? Nyatanya kau tahu aku,” ucap Kim So Eun kesal.
“Lebih dari itu,” Kim Bum menyeka mulutnya yang belepotan dengan tisu.
“Aku juga tahu, kalau kau itu sepupu Park Shin Hye, dan kau datang menemuiku atas suruhan Park Shin Hye.”
Dan sebelum Kim So Eun sempat berkomentar, Kim Bum sudah meneruskan ucapannya…
“Kau jadi pesuruhnya, kan?”
“Apa kau tidak punya kosakata yang lebih indah?”
Kim Bum menyeringai.
“Jangan tersinggung, Kim So Eun…”
“Kau tahu namaku?”
“Kenapa? Merasa semakin terkenal? Barusan kau kan sudah menyebutkan sendiri namamu. Jangan GR!”
Sekali lagi Kim So Eun terpana. Baru sekian menit berhadapan dengan Pemuda ini, ia merasa menemukan banyak sekali kejutan. Semua sungguh di luar dugaannya. Kini Kim So Eun merasa bertemu dengan makhluk yang semakin asing baginya.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar