Silahkan Mencari!!!
I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
Jumat, 16 September 2011
Ketulusan Cinta (Chapter 5)
Kim Bum menutup telepon dengan gelisah. Entah sudah berapa kali ia menghubungi Jung So Min, tapi tak juga berhasil. Kalau saja punya sayap, mau rasanya Kim Bum terbang tinggi dan pergi menemui Jung So Min. Namun, kakinya yang lumpuh tak lagi bisa membuatnya ’terbang’ sesuka hati.
Pernah terpikir oleh Kim Bum untuk meminta bantuan Nyonya Kim Tae Hee atau Park Shin Hye, untuk mencarikan kabar tentang Jung So Min. Tapi, ia sadar bahwa ibu dan adiknya itu tidak menyukai Jung So Min. Kalaupun mereka mau membantunya, pastilah karena terpaksa, hanya agar bisa menyenangkan pria yang duduk di kursi roda. Ia tidak ingin itu terjadi.
Kim Bum duduk tercenung di atas kursi roda, sambil menatap pesawat telepon dengan pandangan nanar. Pikirannya galau, dipenuhi rasa bingung dan khawatir atas sikap Jung So Min yang tidak pernah menemuinya lagi.
Ragu-ragu, Kim Bum kembali mengangkat gagang teleponnya, dan memutar nomor telepon rumah Kim Hyun Joong. Terdengar jawaban dari seberang sana.
“Kim Hyun Joong!” seru Kim Bum. “Ini aku, Kim Bum! Aku mencoba menghubungimu dua hari terakhir ini, tapi kau tidak pernah ada. Ke mana saja? Sibuk?”
“Begitulah,” jawab Kim Hyun Joong, sumbang. “Aku sedang mengurus beberapa paket barang yang baru tiba dari Rusia.”
“Wah, sedang panen order, ya?”
Kim Hyun Joong tertawa. “Bisa saja kau.”
Kim Bum ikut tertawa. Tapi, ia merasakan kejanggalan pada percakap¬annya dengan Kim Hyun Joong. Sepertinya, Kim Hyun Joong agak kaku, seakan ada sesuatu yang disembunyikan olehnya.
“Kim Hyun Joong, aku ada perlu denganmu,” Kim Bum memutuskan untuk tak berpanjang lebar lagi. “Aku mau tanya soal Jung So Min.”
Diam sejenak. Tak terdengar jawaban apa-apa dari Kim Hyun Joong. Ini aneh, sebab biasanya Kim Hyun Joong selalu tertawa, bila Kim Bum menanyakan kabar Jung So Min padanya. Malah, terkadang Kim Hyun Joong melemparkan lelucon spontan untuk menggoda Kim Bum yang tergila-gila pada Jung So Min.
“Kim Hyun Joong?” Kim Bum memanggil namanya. Sayang, saat itu Kim Bum tidak bisa melihat reaksi Kim Hyun Joong. Kalau saja ia berhadapan dengan Kim Hyun Joong, ia pasti akan dapat melihat wajah Kim Hyun Joong yang mendadak pucat dan agak gugup.
“Apa yang mau kau tanyakan?” beberapa detik kemudian, barulah suara Kim Hyun Joong terdengar. Kaku.
“Sudah lama aku tidak bertemu dengannya. Aku benar-benar khawatir dengan keadaannya. Aku dengar, keadaannya baik-baik saja dan hanya menderita sedikit memar saat kecelakaan. Tapi, aku belum puas kalau belum melihatnya sendiri.”
“Kau tidak perlu khawatir. Memang dia agak memar, tapi sekarang sudah sembuh. Lebih baik kau pikirkan saja kesehat¬anmu sendiri.”
“Aku belum merasa sehat, kalau belum bertemu Jung So Min,” kata Kim Bum, setengah bergurau.
“Tapi, seharusnya kau tahu, kalau kau bertemu lagi dengan Jung So Min, segalanya akan kacau. Ia bisa sedih dan merasa canggung.”
“Maksudmu?” Kim Bum mengerutkan alis, tak mengerti.
“Maksudku jelas. Jung So Min tak mau bertemu denganmu lagi.”
“Jangan bercanda, Kim Hyun Joong. Situasiku saat ini sedang tidak dalam suasana yang bisa diajak berkelakar seperti itu.”
“Aku tidak bercanda. Jung So Min memang tidak bisa menemuimu sementara ini. Mungkin juga dia tidak akan mau bertemu denganmu selamanya.”
“Aku tidak mengerti maksudmu,” Kim Bum jadi panik. “Pernikah¬anku dengan Jung So Min hanya tinggal beberapa hari lagi. Banyak persiapan yang belum kami lakukan. Karena itu, aku harus segera bertemu dengannya!”
“Pernikahan? Kau belum diberi tahu ibumu?”
“Diberi tahu apa?” Kim Bum jadi tegang.
“Jung So Min telah membatalkan rencana pernikahan kalian.”
Kim Bum terdiam, tak bisa berkata-kata.
“Sebaiknya, kau tanyakan pada ibumu atau adikmu. Aku telah menyampaikan niat Jung So Min itu kepada mereka.” Suara Kim Hyun Joong terdengar tenang. Padahal, keringat dingin membanjiri tubuhnya. Ia lebih suka jika Kim Bum mengetahui pembatalan ini dari Nyonya Kim Tae Hee atau Park Shin Hye. Meski ia senang pernikahan itu dibatalkan, ia merasa janggal menyampaikannya kepada Kim Bum.
“Jung So Min membatalkan pernikahan?” Kim Bum bergumam seperti orang linglung. Antara percaya dan tidak. “Tapi… apa alasannya?”
“Aku tidak dapat mengatakannya padamu.”
Bersambung…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar