Silahkan Mencari!!!
I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
Selasa, 20 September 2011
Karena Aku Sayang Padamu (Chapter 1)
Hari masih pagi. Matahari belum sepenuhnya menampakkan diri. Tapi Kim So Eun sudah duduk manis di bangkunya. Gadis pendiam dan pintar dari keluarga yang sederhana, yang selalu merasa tidak percaya diri dengan penampilannya.
Seperti biasanya, Kim So Eun selalu datang ke sekolah pagi sekali. Pukul enam lewat 15, ia sudah tiba. Kemudian seperti hari-hari kemarin ia menekuni buku-bukunya dengan serius. Semenitpun ia tak berhenti dari keasyikannya melahap catatannya.
Kim So Eun baru saja menutup catatan Sejarah-nya, ketika sebuah tepukan hinggap di bahunya.
“Belajar apa Kim So Eun manis?” suara Kim Bum mengejutkannya.
Sejenak Kim So Eun terdiam. Dicobanya untuk menenangkan debar-debar di dadanya. Mata bagus itu, oh mengapa aku tak sanggup menatapnya lama-lama? Dan suara itu, mengapa selalu membuatku resah setiap kaliku mendengarnya? Apakah aku telah… Ah, tidak. Tak mungkin. Tanpa sadar Kim So Eun menggelengkan kepalanya.
“Hmm, kenapa geleng-geleng kepala. Ada apa?” Kim Bum bertanya heran.
“Ah, ti… tidak apa-apa”, jawab Kim So Eun tergagap. Brengsek! Kenapa aku jadi gugup begini? Makinya tanpa kata.
“Kim So Eun kau rajin sekali. Aku kagum melihat ketekunanmu. Aku ingin belajar bersamamu. Boleh, kan?” Mata Kim Bum menatap penuh harap.
Kim So Eun meremas-remas ujung roknya. Benarkah apa yang kau katakan itu, Kim Bum? Belajar bersamaku? Oh, tentu saja aku mau. Tapi, ah… aku malu … Sekali lagi Kim So Eun meremas ujung roknya.
“Bagaimana, boleh tidak? Jawab aku, jangan bengong saja,” Desak Kim Bum.
“Iya, … boleh … boleh.” Akhirnya keluar juga kata-kata itu dari mulut Kim So Eun.
“Terima kasih Kim So Eun yang cantik. Kau baik sekali!” Ujar Kim Bum girang. Kemudian dengan langkah-langkah kakinya yang panjang, ia berlalu dari meja Kim So Eun. Pemuda tampan itu, kini berada di luar kelas, bergabung dengan teman-temannya. Kim So Eun tiba-tiba merasa sepi di ruangan yang kian ramai oleh gelak tawa teman-temannya.
Bersambung…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar