Kim Bum berubah jadi laki-laki paling kalem sedunia sejak dia sadar kalau Kim So Eun adalah anak Mrs. Kim Tae Hee yang dibencinya, walaupun Kim Bum sudah kalem dan selalu hadir nomor satu di pelajaran Mrs. Kim Tae Hee, tetap saja dia harus mengambil hati Mrs. Kim Tae Hee, caranya sudah dijalani Kim Bum dengan membawa sekeranjang apel New Zealand dan Kimbab. Eh itu malah bukannya membuat Mrs. Kim Tae Hee senang, tapi dianggapnya sesuatu yang melecehkan baginya.
“Kau tidak usah bawa-bawa apel dan Kimbab kemari, saya tahu kau menyukai Kim So Eun, tapi bukan dengan cara membeli saya, memangnya saya bisa ditukar dengan Kimbab dan Apel yang kau bawa itu?”
Kim Bum hanya bisa diam.
“Asal tahu saja, sejak SMP Kim So Eun sebenarnya sudah saya jodohkan.”
“Dijodohkan? Dengan siapa? Dengan saya?” Kim Bum tersentak.
“Denganmu? Anak tidak pintar sepertimu, mau dijodohkan dengan anak saya?”
“Jadi mau dijodohokan dengan siapa?” Tanya Kim Bum hati-hati.
“Mau tahu saja!”
* * *
Mrs. Kim Tae Hee juga selalu mengawasi Kim Bum, ketika dia melihat Kim Bum sedang menunggu Kim So Eun di depan kelas. Jalan ke kantin, pulang bersama, semua ulah Kim Bum dicurigai. Kim Bum jadi pusing. Menunggu Mrs. Kim Tae Hee pensiun masih lama, dipindahkan oleh kepala sekolah ke ujung dunia, tidak mungkin. Coba kalau dulu aku tidak membenci pelajaran Mrs. Kim Tae Hee, mungkin tidak begini jadinya, sesal Kim Bum. Meskipun Mrs. Kim Tae Hee kelihatannya baik, dan kadang suka bercanda, tetap saja ia menolak keras hubungan Kim Bum dengan Kim So Eun, tidak terima anaknya dipacari, apalagi lewat jalan belakang.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar