Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Selasa, 20 September 2011

Karena Aku Sayang Padamu (Chapter 4)



Matahari siang itu bersinar dengan garangnya. Kim So Eun sedang menunggu bus, ketika Kim Bum menghampirinya.

“Kim So Eun, mari kuantar pulang.” Ajak Kim Bum lembut. Itulah pertama kali Kim Bum menawarkan diri hendak mengantarnya pulang. Walaupun mereka telah bergaul cukup akrab, Kim Bum tidak berani bertindak gegabah. Ia tak ingin Kim So Eun tersinggung dan menjauhinya.

Kim So Eun menatap tangan kekar Kim Bum yang tengah memegang stang motor.

“Ayo, aku sudah kepanasan.” Kim Bum mendesak tak sabar.

Agak ragu, Kim So Eun duduk di boncengan motor sport milik Kim Bum itu.

Kim Bum tersenyum lega.

Sepanjang jalan, Kim So Eun lebih banyak diam. Sama sekali tak didengarnya celoteh Kim Bum. Gadis itu tengah berjuang menghentikan debar-debar di dadanya. Sesekali diliriknya kaca spion. Sialnya, Kim Bum tahu itu.

“Mencuri pandang, he?” tanyanya nakal.

Kim So Eun tersipu. Pipinya memerah laksana kepiting rebus. Kim Bum kian senang tatkala melihat paras gadis itu. Uf! Kau tambah cantik bila tersipu-sipu seperti itu, Kim So Eun.

“Kim So Eun, kau bagai bidadari dengan pipi memerah terbakar matahari.” Goda Kim Bum lagi.

“Siapa bilang pipiku merah?” tanya Kim So Eun cepat. Dirabanya pipinya. God! Dia selalu dapat menerka pikiranku. Dia pasti tahu aku malu.

“Kaca spion ini tak dapat mendustaiku, Kim So Eun,” sahut Kim Bum kalem. Dihentikannya Motor Sport hitamnya di depan sebuah rumah makan kecil.

“Kenapa kesini? Aku mau pulang.” Kim So Eun berkata tak senang.

“Don’t worry, Kim So Eun. Kita makan dulu, baru pulang.” Kim Bum mencabut kunci motornya. Digamitnya lengan Kim So Eun. Kim So Eun mengalah. Dengan wajah cemberut ia duduk di kursi yang terletak di pojok.

“Kau seperti siput senang duduk di sudut! “ Guyon Kim Bum.

Kim So Eun tak mempedulikan gurauan Kim Bum. Gadis itu pura-pura membaca daftar menu.

“Ya ampun, kau ternyata sudah sangat lapar ya?” Kim Bum ikut membaca daftar menu.

“Kim Bum… sudah akh. Jangan bercanda terus.” pinta Kim So Eun lirih.

Kim Bum tertegun. Ah, Kim So Eun aku bercanda untuk membuatmu tertawa. Cerialah sedikit, Kim So Eun. Kenapa kau selalu saja tampak murung?

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...