Silahkan Mencari!!!
I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
Selasa, 20 September 2011
A Sudden Kiss (Chapter 3)
Kim So Eun, Jung So Min, Park Shin Hye dan Baek Suzy berpaling ke arah suara keributan itu.
“Ada apa?”
“Ada yang mau bunuh diri!” celetuk orang yang baru lewat.
“Apaaa?”
Kim So Eun jadi ikut penasaran.
Siapa orang yang mau nekat mengakhiri hidupnya sendiri itu?
Dia menembus kerumunan orang yang ikut melihat-lihat.
Kim So Eun agak terkejut melihat orang yang ingin loncat dari lantai 10 itu.
Naluri Kim So Eun membuatnya ingin menghampiri orang itu, dan menyelematkannya.
“Biarkan saya menghampirinya, Tuan…” ujar Kim So Eun pada security yang berusaha mencegah tindakan anarki orang putus asa itu.
“Saya kekasihnya…” bohong Kim So Eun.
Entah dorongan besar apa yang membuatnya mau berdusta untuk menyelamatkan orang itu dari maut.
“Hey… kau…” panggil Kim So Eun.
Orang itu tidak menggubris dan malah akan menjatuhkan diri.
“Hey kau, pemuda di lift…” sambung Kim So Eun dan berhasil sementara menghentikan orang itu untuk melanjutkan aksinya.
Park Shin Hye, Jung So Min, dan Baek Suzy dibuat tertegun melihat pemandangan ini.
“Kim So Eun mengenal pemuda itu?” tanya Baek Suzy, dan masih memandang ke arah Kim So Eun dan si pemuda yang mau terjun itu.
“Mana aku tahu…” jawab Jung So Min.
“Aku juga…” timpal Park Shin Hye.
“Mungkin memang kita masih belum pernah saling kenal… Tapi setidaknya kita tadi sempat bertemu…” Kim So Eun mencoba menarik perhatian pemuda itu.
“Masa bodoh…” jawab pemuda itu.
“Kau ingat aku, kan?”
Pemuda berjaket hitam itu tak menyahut.
“Baiklah… Setidaknya kau mau bersuara, tidak seperti tadi waktu di lift…”
“Memangnya siapa kau dan apa pedulimu?!” seru si pemuda.
“Aku memang bukan siapa-siapa. Aku hanya kebetulan makan di sini bersama teman-temanku, dan tiba-tiba ada keributan. Ternyata,... kau, pria yang tadi kujumpai di lift yang menjadi sumber keributan… Dan jangan salahkan aku jika aku peduli melihat kejadian yang juga pernah hampir kualami…”
Pemuda itu menoleh pelan-pelan pada Kim So Eun.
“Kita bisa saling bercerita, tapi… jangan di tempat seperti ini…” bujuk Kim So Eun, lalu pelan-pelan dia mengulurkan tangannya, “Ayo... berikan tanganmu…”
“Kau ini tidak pernah mengenalku! Kenapa berlaku sok baik seperti ini?! Padahal, orang-orang terdekatku sama sekali tidak ada yang mempedulikanku… Jika aku tak ada, sama sekali tak akan berpengaruh… Lalu, untuk apa aku hidup? Hanya menjadi orang tak berguna…”
“Oh! Lihatlah orang di sekelilingmu, mereka peduli padamu…. Jika tidak peduli, mereka akan membiarkanmu terjun dari tadi…. Aku juga peduli padamu,… maka dari itu ayo... berikan tanganmu…”
Bersambung…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar