KIM HYUN JOONG
Kelakuan Kim So Eun sudah di luar batas, dan aku pikir hubungannya dengan pria sebaya Ibu itu sudah cukup serius.
Akhirnya kuputuskan untuk cerita kepada Ayah dan Ibu.
Benar saja, mereka kaget setengah mati.
Mereka marah pada Kim So Eun.
Tentu alasannya banyak, tapi tetap saja tidak setuju.
“Cari pria lain saja, Kim So Eun!”
Tapi, Kim So Eun membantah.
“Coba Ayah dan Ibu kenali dia dulu, ya!” Kim So Eun merajuk.
Adu argumentasi pun terjadi.
“Dia kan seumur Ibu, Sayang!” kata Ibu.
“I know! Jadi masalahnya hanya umur, ‘kan?!” Kim So Eun cemberut.
Akhirnya, setelah debat panjang, Ayah menyarankan untuk mengundang Song Seung Hun makan malam.
Tentu saja Kim So Eun melonjak kegirangan.
Makan malam itu terjadi. Aku berpikir akan terjadi sesuatu yang mengerikan. Ayah dengan wajah kaku diwibawa-wibawakan. Ibu berusaha ramah. Sementara Kim So Eun senyum malu-malu seperti kelinci.
Mereka saling berjabat tangan.
Suasana sedikit kaku.
“Nyonya Kim Sun Ah, rumah Anda bagus sekali, saya lihat kursi Anda ini sangat artistik. Terus terang, saya agak mengagumi seni, Anda dapatkan di mana?” Song Seung Hun mecoba mencairkan suasana.
Ibu tersenyum.
“Jangan panggil saya dengan sebutan itu, cukup Kim Sun Ah saja, toh kita seumur.”
Ibu bermaksud menyindir atau tidak, aku tak tahu,
“Baiklah! Tapi kedengarannya kurang sopan jika saya hanya panggil nama. Tapi, jika Anda yang minta, baiklah.”
Lalu obrolan berkisar pada hal-hal yang umum saja. Seputar pekerjaan dan silsilah keluarga Song Seung Hun. Tapi tetap saja, dari sinar mata Ayah, ia tidak suka pada Song Seung Hun.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar