Silahkan Mencari!!!
I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
Kamis, 22 September 2011
Cinta Dari Gerbang Surga (Chapter 1)
Kim Bum berjalan melintasi koridor yang telah dipenuhi asap dengan hati berdebar, Kapak pemadam digenggam erat di tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya berusaha untuk menghalau asap membuntal yang menghalangi jarak pandangnya.
Dengan sangat berhati-hati Kim Bum melangkahkan kakinya kearah anak tangga yang menuju ke lantai dua rumah tersebut. Kala Kim Bum menapakkan kakinya pada anak tangga terakhir, dirinya benar-benar terperanjat. Ruangan tersebut ternyata telah dipenuhi oleh kobaran api yang membara!
Kim Bum benar-benar terkejut, tapi tentu saja hal seperti itu tidak akan bisa menyurutkan langkah kakinya. sebagai anggota satuan pemadam kebakaran yang terlatih, dirinya telah terbiasa dan siap bahkan untuk keadaan yang terburuk sekalipun.
“Ada orang didalam…!!! “ Kim Bum berteriak kencang. Untuk sesaat, yang terdengar hanyalah suara kretekan kayu yang terbakar. Namun perlahan kemudian terdengar suara terbatuk-batuk dari arah satu kamar yang ada diruangan tersebut.
Akhirnya dengan terlebih dahulu mengenakan masker oksigen, Kim Bum pun langsung mengayunkan kapak pemadamnya kearah pintu kamar yang terlihat telah dijilati oleh kobaran api. Terdengar suara yang keras saat mata kapak beradu dengan pintu tersebut. Setelah beberapa kali Kim Bum menghantamkan kapaknya kearah Pintu dihadapannya, Kim Bum akhirnya dapat menghancurkan pintu tersebut, namun Kim Bum terperangah! Matanya membelalak lebar kala dilihatnya serbuan gelombang panas menyerangnya dari balik pintu!
Secara reflek Kim Bum merunduk dan membiarkan api lewat diatas kepalanya. Punggung dan tengkuknya benar benar terasa membara, pandangannya pun serasa berputar. Untuk beberapa saat Kim Bum merasa gamang dengan keadaan sekitarnya. setelah bisa menyesuaikan diri, Kim Bum pun akhirnya bangkit dari lantai.
Setelah penglihatannya mulai jernih, Kim Bum pun mulai mengedarkan pandangannya.
“Ya Tuhan!“ Kim Bum berseru keras kala melihat seorang gadis kecil terlihat tergeletak diatas lantai yang terlihat telah mulai terbakar. dengan nekat, Kim Bum menerobos dinding api yang menghalangi dirinya dengan gadis kecil itu, “Bertahanlah..!!” serunya keras sambil berlari mendekat.
Setelah sampai didekat gadis kecil itu, dengan refleks Kim Bum langsung membopong tubuh gadis kecil tersebut. Kala dilihatnya gadis kecil itu tidak bergerak, Kim Bum pun langsung melepas masker oksigennya dan memasangkannya pada gadis kecil tersebut.
“Adik kecil bertahanlah! Oppa akan megeluarkanmu dari sini…” ucap Kim Bum cemas, tanpa pikir panjang Kim Bum langsung membuka jaket penyelamatnya dan langsung membungkus tubuh gadis kecil itu. Dengan hanya memakai seragam kerjanya, Kim Bum akhirnya nekat menerobos kobaran api yang telah mengurung dirinya ditengah tengah.
Suasana di luar rumah benar benar kacau. Orang orang berlarian tak tentu arah. Ada yang berusaha memadamkan api yang berkobar tapi tidak sedikit juga yang hanya menonton dari kejauhan. diantara orang orang yang berlarian dengan panik, terlihat seorang ibu berlarian seraya berteriak teriak.
“Kim Yoo Bin… Kim Yoo Bin anak saya masih didalam!!! tolong… siapa saja tolong selamatkan anak saya…tolong….!!” Serunya dengan panik, tapi sayang, Setiap orang yang dimintanya untuk menolong tidak ada yang menanggapinya.
Tidak jauh dari tempat itu, diantara kerumunan orang yang menonton terlihat seorang gadis cantik menatap kobaran api yang membumbung tinggi dengan perasaan cemas. sesekali gadis itu terlihat menyeka bening yang terus merembes turun dari sudut matanya. Bibirnya yang mungil terlihat selalu mendesah pelan. “Kim Bum….”
Tubuhnya bergetar pelan, sesekali terlihat Tangannya meremas erat sebuah sapu tangan. Sapu tangan tersebut tampaknya mempunyai arti khusus untuk gadis itu sehingga sapu tangan tersebut tidak pernah dilepaskannya barang sesaat.
“Kim So Eun…? Kau tidak apa apa…? “ satu suara menegur gadis itu, gadis itu perlahan membalikkan badannya
“Jung Yong Hwa….” ujar gadis itu pelan. Setelah itu dengan air mata berlinang gadis itu memeluk lelaki tersebut erat. “Kim Bum…Kim Bum masih di dalam. Aku takut di…! “ ujar gadis itu dalam tangisnya.
“Sabarlah Kim So Eun, aku percaya Kim Bum pasti selamat… dia sangat tangguh, api seperti ini tidak akan bisa menahan Kim Bum! percayalah Kim So Eun, dia pasti kembali…” ujar Jung Yong Hwa berusaha menenangkan gadis itu.
Usahanya ini akhirnya membuahkan hasil, setelah melepaskan pelukannya pada Jung Yong Hwa, gadis itu mulai bisa tersenyum kembali.
“Kau benar Jung Yong Hwa, aku…aku mungkin hanya terlalu cemas…” ujar gadis itu pelan sembari berusaha untuk menyeka air matanya dengan sapu tangan di genggamannya tapi belum lagi pupus air matanya, Mendadak terdengar suara keras dari lantai dua rumah yang terbakar tersebut, Orang-orang yang bertebaran disitu terang saja menjadi terperanjat mendengar suara ledakan tersebut. Hal ini tentu saja membuat suasana pun kembali bertambah kacau dan tidak terkendali.
“Kim Bum…..!!!!” teriakan Kim So Eun terdengar membahana diantara riuh rendah suara orang orang yang berlarian dalam keadaan panik.
Sejurus kemudian diantara kerumunan orang yang berdesakan terlihatlah seorang gadis berlari mencoba menerobos arus kerumunan massa yang berdesakan berusaha menghindari daerah kobaran api.
“Kim So Eun..!! Jangan kesana berbahaya..!!!“ Jung Yong Hwa berseru keras seraya berusaha menahan gadis tersebut, tapi usahanya sia-sia. Dengan cepat gadis tersebut telah menerobos kerumunan orang yang membanjiri sudut jalan itu.
Bersambung…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar