Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Kamis, 22 September 2011

Solusi Dari Ibu (Chapter 3-Tamat)



“Aku tahu, kau marah.”

Aku membuang muka.

“Kim So Eun!” Kim Bum setengah membentak. “Kau jangan seperti itu. Katanya kita tidak boleh bertengkar. Katanya sayang jika kebersamaan kita diisi dengan bermusuhan.”

“Tapi kau ingkar janji!”

Kim Bum lagi-lagi mengumbar senyum.

“Kemarin aku ada tamu.”

“Perempuan?”

“Ya.” Kim Bum mengangguk.

“Cantik?”

Kim Bum mengangguk lagi.

“Park Ji Yeon, kan? Si Centil yang suka merebut kekasih orang itu?” Aku bergerak ingin mencakar wajah Kim Bum, tapi pemuda tampan itu mengelak dengan tangkas.

“Lebih cantik darimu. Dua atau tiga kali lipat. Dia mirip denganmu.”

“Siapa?” Aku bersiap untuk mencakar lebih akurat.

“Ibumu.”

“Ibuku?”

“Ya. Makanya jangan marah. Harusnya kau marah pada Ibumu karena menghambat acara kita. Masa' aku harus mengusir Ibumu dengan alasan kita terlanjur punya janji?”

Aku tertegun. Jadi Ibu tidak sekedar mengecek ingatannya. Ibu mendatangi Kim Bum. Untuk apa? Jika Ibu melarang hubungan kami gara-gara Rapotku yang kebakaran, tidak mungkin Kim Bum datang dengan wajah secerah ini. Akal sehatku membuat perhitungan.

“Semalam kami ngobrol,” Kim Bum duduk di kursi teras dan mengeluarkan buku-buku dari dalam tas yang dibawanya. “Kami saling curhat, obrolan yang sangat menyenangkan.”

“Tumben Kim Bum datang membawa buku pelajaran,” batinku ketika meneliti buku-buku yang dibawa Kim Bum.

“Ibu pasti mempersoalkan nilai-nilai kita dan menganggap kedekatan kita penyebabnya. Ibu bilang, kita buang-buang waktu dengan kencan kita?”

Kim Bum tersenyum simpul.

“Kau cerita soal Mr. Park Shi Hoo? Guru-guru kita yang menyebalkan itu?”

Kim Bum diam sebentar, lalu, “Ibumu mencoba mencarikan solusi untuk kita. Untukmu dan aku juga. Memang tidak ada salahnya kalau kita memanfaatkan pertemuan kita untuk belajar. Kau memperbaiki Bahasa Inggris dan Biologi-ku, aku akan membantu Matematika dan Tata Bahasa Korea-mu. Adil, kan?”

“Oh!” Tak urung aku menjerit kaget. Aku sama sekali tidak menyangka, Ibu punya jalan keluar sederhana seperti itu. “Jadi, Ibu cuma mengijinkan kita bertemu, maksudku kau datang kemari untuk belajar?”

Pertanyaanku terhenti karena kedatangan Ibu. Ibu membawa dua gelas cokelat panas dan kue keju buatannya sendiri. Aku agak takjub melihat hal itu. Tumben kali ini Ibu mau menyiapkan sesuatu untuk Kim Bum. Biasanya Ibu hanya mendiamkan dan membiarkan aku sendiri yang menghidangkan ini dan itu untuk Kim Bum.

“Cokelat panas untuk teman belajar,” kata Ibu.

“Terima kasih, Bibi,” kata Kim Bum dengan santun. “Bagaimana dengan tiketnya?”

“Beres!” Ibu berkata sambil berlalu meninggalkan kami. “Bibi sudah booking via telepon.”

Aku menatap keheranan ke arah Kim Bum.

“Tiket apa?”

“Tiket nonton Konser CN Blue, Sabtu malam nanti. Ibumu membelikan tiket untuk kita.”

“Apa?!” Aku melotot tak percaya.

“Ibumu sungguh baik hati. Dia tidak melarang kita pacaran. Tidak juga melarang kita punya acara. Ibumu bahkan menjanjikan bonus akhir pekan jika kita mengisi perjumpaan kita dengan belajar seperti ini.” Kim Bum mulai membuka buku catatannya. “Ambillah Buku Matematika dan Tata Bahasa Korea-mu, Kim So Eun!”

Aku masih tertegun. Antara percaya dan tidak percaya pada kenyataan yang kuhadapi. Aku merasa lega, gembira, dan tentu saja sangat bahagia mendapati semuanya berjalan mulus dan sebaik ini.

Aku bangga punya Ibu yang begitu baik dan penuh perhatian. Dia mampu memberikan solusi terbaik bagiku, juga bagi Kim Bum. Dan Kim Bum, kuharap dia tetap segalanya bagiku. Kini, hingga nanti.


Tamat
Copyright Sweety Qliquers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...