Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Kamis, 22 September 2011

Melodi Cinta (Chapter 4)



Sabtu Malam, Kim Bum siap-siap akan ke rumah Kim So Eun. Kim So Eun bukan cuma menerima salam Kim Bum, tapi juga sudah menyuruh Kim Bum datang sabtu malam ini. Dengan kemeja kotak-kotak biru, celana jeans sedikit belel, Kim Bum tampak tampan dan macho. Kim Bum dengan gembira melangkah keluar rumah, senyumnya cerah, seperti langit malam yang penuh dengan bintang-bintang.

Sampai di rumah Kim So Eun, dada Kim Bum berdebar tak karuan, tapi sekuat tenaga berusaha ditentramkannya. Kim Bum segera memencet bel di pintu pagar yang sedikit dipenuhi semak bunga Asoka. Beberapa detik kemudian muncul Kim So Eun, rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai, dia memakai celana jeans mini yang ketat dengan atasan T-shirt warna pink.

“Hai, Kim Bum, ayo masuk!”

Kim Bum melangkah masuk, debar jantungnya semakin bertalu, tapi berusaha ditentramkannya.

Sehabis menyalakan lampu teras, Kim So Eun mempersilahkan Kim Bum duduk.

“Tunggu sebentar ya, Aku mandi dulu.”

“Memangnya kau belum mandi?”

“Belum, kau terlalu cepat datang kemari, sekarang baru jam tujuh.”

Kim Bum melirik jam tangannya.

“O iya ya, masih sore….”

“Tidak apa-apa, sepertinya kau semangat sekali!” Kim So Eun terkikik geli.

Kim Bum garuk-garuk kepala.

“Mau minum apa? Teh, kopi, atau mau yang dingin, atau air putih saja.”

“Mm… tidak usah repot-repot, air putih saja.”

“Wah kebetulan, memang adanya cuma air putih saja.” Canda Kim So Eun untuk mengurangi ketegangan di wajah Kim Bum. Masih sambil tertawa geli Kim So Eun lalu berlenggak-lenggok masuk ke dalam.

Kim Bum garuk-garuk kepala lagi.….

Tidak lama kemudian Kim So Eun muncul, dengan wajahnya yang kini dipolesi bedak tipis dan bibirnya merah segar dioleskan lipstick glossy. Kim Bum terpana….

“Kenapa kau diam saja, kelihatannya kau jadi salah tingkah?”

Kim Bum yang biasanya jago melucu masih terus salah tingkah, bibirnya bingung mau bicara apa yang enak. Tapi alangkah kagetnya Kim Bum saat kemudian muncul seorang wanita membawa nampan berisi dua gelas air putih dan mempersilahkannya untuk minum yang dihidangkannya.

“Terima kasih, Bu. Kenapa cuma air putih, kue-kuenya mana?”

Sekujur tubuh Kim Bum kejang-kejang. “Mrs. Kim Tae Hee….”

“Masih mending air putih, bisa dipakai dukun untuk mengobati orang, untung tidak ibu beri racun serangga sekalian tadi.”

“Ih Ibu, jahat sekali….”

Mrs.Kim Tae Hee dengan tatapan tajamnya, berbalik dan kembali ke dalam.

Kim So Eun tersenyum geli.

“Ayo Kim Bum, diminum, kenapa?”

“Mm… kalau begitu… aku...aku pulang saja ya, Mrs. Kim Tae Hee… Mrs. Kim Tae Hee itu ibumu….”

“Memangnya kau tidak tahu kalau Mrs. Kim Tae Hee itu, ibuku?”

Kim Bum geleng-geleng kepala. “Tidak… aku baru tahu sekarang.….”

“Kenapa wajahmu seperti orang yang sedang ketakutan? Tenang saja, ibuku itu orangnya baik….”

“Bukan begitu Kim So Eun, tapi aku….”

“Aku mengerti, kau tidak suka dengan pelajarannya, sekaligus yang mengajar, iya kan?”

“Kim So Eun, jadi kau membalas salamku dan menyuruhku datang kemari supaya ibumu bisa mengerjaiku, lalu supaya besok-besok aku tidak nakal lagi dan ibumu jadi tidak repot lagi mengurusi anak nakal sepertiku?”

“Bukan begitu maksudku, Kim Bum. Kau, aku suruh ke mari malam ini karena kau pria istimewa bagiku. Soal Mrs. Kim Tae Hee yang tidak kau sukai, ternyata ibuku, itu hanya kebetulan saja. Sekarang keputusan ada ditanganmu, kau suka tantangan, kan?”

Kim Bum diam sesaat. “Tantangan apa dulu, kalau ditantang Chris Jhon, aku menyerah saja,” Kim Bum berusaha bercanda.

“Mengambil hati ibuku.”

Kim Bum berdiri. Kim So Eun terlihat kecewa.

“Kalau begitu, Salam saja untuk Mrs. Kim Tae Hee, SAbtu malam depan kalau aku datang kemari lagi, akan kubawakan apel.”

“Jangan cuma apel, Kim Bum. Kimbab kesukaan ibuku juga….”

“Mmm… pasti.”

Dan Sabtu malam yang indah pun berlalu, tapi juga malam yang membuat Kim Bum serba salah. Tadinya Kim Bum maun pulang agak malam, tapi Kim Bum melihat Mrs. Kim Tae Hee sering mengintip dari gorden pembatas ruangan, matanya melotot galak. Pulang malam pun urung dilakukannya.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...