Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Sabtu, 02 Juli 2011

Pura-Pura Cinta (Chapter 7)



Chapter 7
Begitu Membingungkan


Banyak spekulasi yang muncul seputar berakhirnya hubungan Jung So Min dan Kim Bum. Ada yang mengatakan kalau yang Kim Bum cintai sejak dulunya adalah Kim So Eun dan sengaja mendekati Jung So Min lebih dahulu sekedar untuk pembuka jalan. Ada yang bilang kalau Jung So Min sengaja merayu Kim Bum, kegenitan, dan akhirnya Kim Bum memilihnya, dan kemudian sadar belakangan kalau yang dicintainya adalah Kim So Eun. Bahkan ada yang mengatakan kalau Kim So Eun selingkuh dengan Kim Bum, membuat Jung So Min akhirnya marah dan memutuskan Kim Bum.

Anehnya hubungan Jung So Min dan Kim So Eun tetap baik-baik saja, juga hubungan Jung So Min dengan Kim Bum. Jadi mana yang benar? Orang-orang tidak tahu, hanya Kim So Eun, Jung So Min dan Kim Bum yang tahu. Dan khususnya Kim Bum dan Kim So Eun yang lebih tahu lagi.

Sudah hampir sebulan lebih pacaran pura-pura antara Kim So Eun dan Kim Bum terjalin, tapi tampaknya belum membuahkan hasil.

Sang target, yaitu Jung So Min, biasa-biasa saja, tidak patah hati atau cemburu.

Justru Kim Bum lah yang dibuat cemburu oleh Jung So Min.

Setiap kali jalan bersama, tentu saja dengan alasan diminta menemani Kim So Eun, Jung So Min selalu membawa teman pria lain. Dia tidak mau jadi obat nyamuk berada sendirian di antara Kim So Eun dan Kim Bum.

“Masak aku hanya melihat kalian berdua pacaran?” begitu alasannya.

Kim Bum benar-benar cemburu. Dan Kim So Eun merasakan itu. Kim So Eun bisa melihat raut wajah cemburu itu setiap kali Jung So Min bersenda gurau dengan teman pria yang dibawanya. Raut wajah tidak suka Kim Bum jelas sekali setiap kali melihat pemuda-pemuda itu menggandeng tangan Jung So Min. Kim So Eun yakin, jika tidak sedang bersandiwara, mungkin Kim Bum sudah menonjok wajah mereka.

Dan Kim So Eun...? Kim So Eun tidak tahu harus berbuat apa.

Di satu sisi dia senang bisa selalu dekat dengan Kim Bum, walaupun selalu ada Jung So Min setiap kali mereka jalan berdua. Di sisi lain, dia kecewa. Semua perasaan Kim Bum yang ingin dimilikinya hanyalah untuk Jung So Min. Rasa cemburu itu, tatapan penuh cinta itu, semua untuk Jung So Min, bukan untuk dirinya.

Lama-lama, Kim So Eun jadi penasaran dengan perasaan Jung So Min yang sesungguhnya. Dia yakin, Jung So Min juga memiliki cinta untuk Kim Bum.

Jujur, dia tidak tahan melihat Kim Bum terus menderita.

Kim So Eun lebih suka melihat Kim Bum berpacaran dengan Jung So Min daripada harus melihat Kim Bum seperti ini. Kim So Eun tidak tahan melihat pemuda yang dicintainya meratap seperti malam ini. Saat mereka bertemu.

“Kita akhiri saja semua ini, Kim So Eun. Jung So Min benar-benar tidak punya perasaan apapun padaku," suara Kim Bum putus asa.

Kim So Eun hanya diam.

“Aku menyerah. Selama ini aku telah salah. Hatiku salah menduga. Jung So Min tidak pernah mencintaiku. Dan bahkan dia tidak pernah mau mencoba. Kenapa? Setiap kali aku benar-benar jatuh cinta, semua meninggalkanku. Im Yoona, Jung So Min. Semuanya pergi begitu saja,... tanpa mau tahu betapa sakitnya aku ditinggalkan,” Kim Bum mengusap sudut matanya dan berbalik menatap Kim So Eun.

“Terima kasih, sudah mau membantuku. Maaf kalau sudah membuatmu menangis malam ini," Kim Bum memandangi Kim So Eun yang menyeka air matanya.

“Kim Bum! Aku,… aku… akan membawa Jung So Min untukmu. Aku janji!”

Hanya itu yang bisa Kim So Eun ucapkan.

Entah mengapa, berat sekali mulutnya ini untuk mengatakan tentang perasaan yang sebenarnya kepada Kim Bum.

“Terima kasih, Kim So Eun. Tapi aku sudah berhenti berharap. Biarlah waktu yang menjawab semuanya….”

“Kim Bum… Kim Bum…”

Kim Bum tak menghiraukan Kim So Eun. Dan tanpa berbalik ia terus berjalan meninggalkannya. Kim Bum tidak mau Kim So Eun melihatnya menangis.

* * *

Jung So Min berlari kecil menghampiri Kim So Eun.

Tadi tiba-tiba saja Kim So Eun menghubunginya dan memintanya datang malam ini juga. Jung So Min takut terjadi sesuatu pada Kim So Eun, karena suara Kim So Eun seperti menangis.

Malam ini... taman kompleks rumah Kim So Eun sepi sunyi. Biasanya banyak remaja yang duduk-duduk di situ.

Jung So Min tidak susah menemukan Kim So Eun yang sedang duduk di kursi taman.

“Kim So Eun….”

Kim So Eun memandangnya dan segera berhambur ke pelukan Jung So Min.

“Kau kenapa, Kim So Eun? Ada apa?”

Kim So Eun masih terus menangis.

Jung So Min membiarkannya saja. Toh Kim So Eun nantinya juga cerita. Dan tidak sampai semenit, Kim So Eun mulai bersuara.

“Jung So Min, aku minta kau jawab jujur! Kau benar-benar tidak punya perasaan apa-apa pada Kim Bum?”

“Kau bicara apa, Kim So Eun? Kim Bum itu kekasihmu.”

“Aku mohon, Jung So Min. Jujur! Apa kau mencintai Kim Bum?”

“Aku…? Aku tidak punya perasaan apapun pada Kim Bum. Sungguh.”

Jung So Min berpikir.

Apakah Kim So Eun mulai stres dan menuduh dia selingkuh dengan Kim Bum?

Mereka berpandangan.

“Kau tahu kan... kalau Kim Bum sayang sekali padamu,” kata Kim So Eun lirih.

“Aku…”

“Kenapa, kau begitu berat untuk menerima cinta Kim Bum kembali? Kau tidak pernah pikir begitu menderitanya dia saat kau tinggalkan?”

“Hei… kau sadar, tidak? Kim Bum itu kekasihmu!”

“Aku tidak pernah benar-benar berpacaran dengannya. Itu semua hanya sandiwara. Dia hanya ingin tahu perasaanmu saja. Dia ingin kau menyadari perasaanmu yang sebenarnya padanya,” Kim So Eun menceritakan rahasianya.

“Oh?! Aku tidak habis pikir… Dan kau mau saja? Mau berpura-pura pacaran dengan orang yang sebenarnya kau cintai? Aku tidak mengerti dengan jalan pikiranmu.”

“Aku hanya ingin dia bahagia. Karena itu, aku mohon, terimalah dia kembali, Jung So Min.”

“Kau sudah gila! Aku tidak punya perasaan apapun dengannya. Berapa kali harus aku jelaskan padamu," Jung So Min mulai gemas dengan kegilaan temannya.

“Aku mohon, Jung So Min! Bantulah aku untuk berhenti berharap memiliki Kim Bum. Bantulah aku untuk menyerah menunggu dia menjadi milikku. Aku mohon! Katakan kau mencintainya dan mau kembali lagi menjadi kekasihnya, agar aku bisa berhenti berharap untuk menunggunya mencintaiku. Aku mohon….”

Air mata Kim So Eun semakin deras.

Jung So Min meraihnya kembali ke dalam pelukannya.

“Aku lelah, Jung So Min. Aku lelah berharap. Aku mohon, bantulah aku.”

Air mata Jung So Min tak kalah derasnya.

Dia tidak tahu harus berkata apa lagi. Dia sendiri bingung dengan semua ini. Apa yang sebenarnya terjadi antara mereka bertiga? Bagaimana sebenarnya kisah cinta ini? Dia bahkan tidak tahu bentuk perasaannya terhadap Kim Bum. Walaupun dia sedikit terluka saat mendengar Kim Bum dan Kim So Eun berpacaran, itu tidak membuatnya sedih. Bahkan ia bahagia. Kenapa lingkaran cinta ini begitu membingungkan?

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...