Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Senin, 04 Juli 2011

Perlahan Bersemi (Chapter 3)



Dua ekor burung kecil hinggap di halaman sekolah yang berumput. Kaki mungil mereka melompat-lompat lincah. Kim Bum memperhatikan mahluk mungil itu dengan geli. Sesekali kakinya sengaja diselonjorkan ke arah mereka. Dan, tubuh-tubuh kecil itu terbang menghindar sambil mencicit ketakutan. Tapi tidak lama kemudian kedua ekor burung itu kembali bermain-main di rerumputan.

“Kim Bum.”

Kim Bum mengangkat wajahnya. Dua ekor burung kecil itu terbang ketakutan. Sepasang kaki berbalut sepatu hitam mengejutkan mereka.

“Kim Bum, ada surat untukmu,” Yoon Eun Hye mengulurkan sepucuk surat. “Dari Kim So Eun,” katanya sebelum Kim Bum sempat bertanya. Kim Bum mendengus mengambil surat bersampul biru lembut itu. Tanpa mengucapkan terima kasih, dia segera merobek tepi amplop surat itu dan membacanya.

Kim Bum, aku ingin kejujuranmu. Berterus teranglah bila memang kau yang mengirim kartu itu. Aku tidak akan marah. Justru sebaliknya aku malah senang karena ada yang mengingat hari ulang tahunku.

Kim So Eun

Kim Bum meremas surat itu. Kejujuranku. Aigoo! Rupanya dia terlalu yakin dengan dugaannya. Seenaknya saja menuduhku. Apa dia pikir aku tertarik padanya, lalu mengirim kartu ulang tahun? Oho, perbuatan tolol yang sia-sia!

“Katakan pada adikmu,” Kim Bum berucap dingin. “Aku tidak sebodoh itu mengirim kartu pada seorang gadis. Buang-buang energi saja!” Dilemparnya surat itu ke dalam tong sampah yang terletak tidak jauh dari tempatnya duduk. Yoon Eun Hye terkesiap.

“Kau keterlaluan Kim Bum!” Desisnya, “Apa tidak ada kalimat lain yang lebih ramah?”

Kim Bum mendengus, “aku tidak pernah bisa ramah pada gadis-gadis genit yang agresif!”

“Kim Bum!” Yoon Eun Hye menatap Kim Bum dengan mata menyala. “Kau pikir Kim So Eun mengejar-ngejarmu? Tidak, Kim Bum!” Dia menggeleng. “Kim So Eun tidak serendah itu. Dia hanya ingin tahu apakah benar… “

“Aku sudah bilang bukan. Bukan aku yang mengirimnya,” potong Kim Bum.

“Ya, tapi dia tidak yakin. Dia masih menduga kaulah pengirimnya.”

“Lalu menulis surat ini?” tukas Kim Bum.

Yoon Eun Hye mengangguk.

“Kalau begitu, maaf atas kata-kataku tadi,” Kim Bum berkata tanpa rasa sesal. “Dan katakan padanya, jangan mendesakku lagi untuk mengakui perbuatan yang tidak pernah kulakukan,” Berkata begitu Kim Bum beranjak meninggalkan Yoon Eun Hye yang termangu.

Kim So Eun, kau salah mencintainya, batin Yoon Eun Hye. Dia tidak akan membalasnya. Dia terlalu angkuh dan aku… arghhh, seharusnya aku tidak melaksanakan rencana itu… sia-sia saja. Kim Bum begitu dingin. Beku. Tapi semua telah terjadi. Sudah terlambat untuk memperbaikinya. Yang penting sekarang adalah berterus terang pada Kim So Eun.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...