Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Senin, 04 Juli 2011

Perlahan Bersemi (Chapter 2)



Kartu mungil itu tergeletak di atas meja belajar. Kim So Eun menatapnya lama-lama dengan benak penuh tanya. Siapa yang telah mengirimkan dirimu padaku, kartu manis? Siapa? Andai, kau bisa bicara, maukah kau mengatakannya? Ya, aku yakin kau pasti mau. Kau tentu tidak ingin melihatku penasaran seperti ini, bukan?

Perlahan, Kim So Eun meraih kartu itu, menyimpannya dalam laci meja lalu beranjak dari duduknya. Gadis itu berjalan menuju jendela. Angin malam menyentuhnya lembut. Ditatapnya langit yang tak berbintang. Ada bayang Kim Bum di sana. Oh, betapa bekunya tatapan mata itu. Kim So Eun mendesah menyibak bayang samar Kim Bum.

“Kau belum tidur, Kim So Eun?” Pintu kamar terbuka. Kim So Eun tersentak. Dilihatnya Yoon Eun Hye, kakak perempuannya itu melangkah masuk dengan tangan memegang sebuah majalah. “Kau terkejut?” tanya Yoon Eun Hye tertawa. “Melamunkan apa?” lanjutnya sambil merebahkan tubuhnya ke ranjang.

“Aku sedang bingung,” Kim So Eun duduk di bibir ranjang. Diraihnya guling dan dipeluknya.

“Masih soal kemarin itu?” Yoon Eun Hye membolak-balik majalahnya.

“Ya, “ Angguk Kim So Eun, “Aku penasaran sekali. Siapa yang telah memakai nama Kim Bum untuk mengirim kartu itu padaku.”

Yoon Eun Hye berhenti membalik majalah. Seolah tidak mendengar ucapan Kim So Eun, dia mulai membaca.

“Eonni, Kira-kira siapa menurutmu?” Kim So Eun melempar guling ke samping Yoon Eun Hye. “Bantu aku menebak si pengirim misterius itu,” pintanya seperti memaksa.

“Aku mau saja membantumu,” Yoon Eun Hye meletakkan majalahnya, “Tapi, bagaimana caranya?”

“Aku sendiri tidak tahu. Otakku buntu sekali,” Kim So Eun mengeluh.

“Kalau begitu lupakan saja.”

“Mana bisa… aku hampir tidak dapat tidur gara-gara memikirkan masalah ini.”

“Aku tahu kau sudah jatuh cinta pada pengirim misterius itu. Benar kan, tebakanku?”

“Jatuh cinta?” Kim So Eun tertawa. “Eonni, kau pikir aku sudah gila apa? Masa mencintai orang yang tidak kukenal sama sekali.”

“Sepertinya, kau penasaran sekali dengan pengirim misterius itu.”

Aku memang penasaran sekali, batin Kim So Eun. Karena nama yang tertera di kartu itu… Kim Bum. Ah, kenapa harus dia? Mengapa tidak memakai nama lain? Sepertinya pengirim gelap itu tahu apa yang selama ini mengusik hatiku. Tapi, bukankah rahasia itu hanya aku dan Tuhan yang tahu? Bukankah aku tidak pernah mengatakannya pada orang lain. Atau, memang Kim Bum yang mengirim kartu itu tapi tidak mau mengakuinya karena malu. Uh, kalau benar demikian… alangkah pengecutnya dia. Padahal, seandainya dia mau mengaku, aku pasti tidak akan marah. Tapi, rasanya bukan Kim Bum yang mengirim kartu itu. Dia terlalu angkuh untuk mengirimi seorang gadis sebuah kartu ulang tahun. Ya, ya pasti ada orang lain yang telah sengaja menulis nama Kim Bum untuk menyembunyikan identitasnya. Hhh, aku tidak mengerti apa maksud orang itu?

“Sudah selesai, Kim So Eun?”

“Eh, apa?” Kim So Eun bertanya terkejut.

“Sudah selesai melamunnya?” Yoon Eun Hye tersenyum nakal.

“Aku tidak melamun, hanya berpikir.“

“Hei, jangan terlalu serius memikirkannya. Ini bukan soal ujian.”

“Eonni, Aku serius…“

“Aku juga,” kilah Yoon Eun Hye, “Sudahlah aku ada usul. Bagaimana kalau kau menulis surat pada Kim Bum meminta kejujurannya?”

“Eonni, apa kau yakin dia yang mengirimiku kartu itu?”

“Ya, delapan puluh lima persen!”

“Tidak Eonni, aku tidak kuat menghadapi sikapnya yang dingin…“

“Tapi hanya itu satu-satunya cara agar dia mau mengaku.”

“Kalau ternyata bukan dia?”

“Sudah kubilang delapan puluh lima persen pasti di… “

“Baiklah…'' Kim So Eun merebahkan tubuhnya di samping Yoon Eun Hye, “Akan kucoba saranmu,” Katanya seraya memejamkan mata.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...