Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Senin, 04 Juli 2011

Selubung Hati (Chapter 1)



Peluit time out dibunyikan wasit di sisi lapangan. Pertandingan basket itu terhenti sejenak. Club Twilight yang menempati sisi kanan kelihatan agak tegang. Mereka sudah memimpin angka sejak awal pertandingan, namun klub lawan kini mulai mengejar.

"Kim Bum, kau diganti dulu dengan Lee Hong Ki," pelatih yang keringatnya hampir menyamai para pemain itu memberi instruksi sesuai dengan yang direncakanannya.

Kim Bum mengangguk. Ia mengambil tempat duduk di barisan untuk pemain cadangan. Matanya terarah ke sudut tribun penonton. Mencari sosok yang memporak-porandakan konsentarasi bertandingnya tadi.

Gadis berambut panjang dengan gaun biru itu tak ada lagi di tempatnya.

"Permainanmu kacau sekali, Kim Bum," komentar Kim Hyun Joong yang tahu-tahu sudah duduk di sebelah Kim Bum. Ia agak stres melihat permainan anak didiknya tadi. Tembakan three point yang biasa dihasilkan semuanya gagal.

"Aku janji, nanti kalau dipasang lagi… aku tidak akan main seperti tadi," timpal Kim Bum. Ia meneguk sebagian air mineral miliknya.

"Aku mau ke belakang sebentar, Hyung."

Pelatih itu cuma mengangguk sambil tetap memandang ke tengah lapangan. Pertandingan kian seru.

Kim Bum berjalan cepat. Yang ditujunya bukan kamar kecil, ia malah menembus pintu ke luar. Matanya terus mencari-cari gadis yang dilihatnya di tribun tadi. Kalau ia menghilang dari tribun itu seharusnya ia pergi ke luar.

"Kim Bum! Kau bukannya sedang bertanding? Kenapa di luar?" suara tanya itu mengejutkan Kim Bum. Seorang gadis cantik berambut panjang mendekatinya.

"Aku sedang tidak dipakai. Ya, keluar cari angin sebentar kan tidak dilarang. Bagaimana rapat senatnya tadi?" Kim Bum teringat kesibukan Kim So Eun sore ini.

"Agak tersendat dibandingkan sebelumnya. Makanya aku telat datang kemari," jawab Kim So Eun. Ia menjajari langkah Kim Bum ke dalam gelanggang olah raga.

"Kau duduk di sini saja. Biar aku tidak susah mencarimu nanti. Eh, kau mau menungguku sampai pulang, kan?" tanya Kim Bum sambil membiarkan Kim So Eun duduk di barisan paling depan.

"Iya. Asal kau main bagus!" Kim So Eun tersenyum.

Kim Bum kembali ke bangku cadangan bergabung dengan tim lainnya. Baru sepuluh menit kemudian ia sudah dipanggil lagi untuk mengisi lapangan. Sebuah tembakan three point diciptanya semenit kemudian.

Kim So Eun terpekik girang melihat aksi Kim Bum. Matanya terus melekat pada sosok pemuda itu. Bukan pada permainan basket yang sebenarnya memang tak pernah ia sukai.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...