Baru seminggu pacaran, kata-kata Donghae mulai terbukti perlahan... Ternyata sifat Ryeowook romantis sekali! Tidak tanggung-tanggung romantisnya! Memanggil Han Hyo Joo dengan kata-kata dikau. Menyebut dirinya sendiri dengan daku.
”Ryeowook, bagaimana kalau kita ber...aku-kau saja? Tidak usah dikau dan daku segala...” kata Han Hyo Joo suatu ketika.
”Tapi daku lebih comfort dengan panggilan itu sugar....”
”Aduh, jangan panggil aku sugar. Nanti aku dikerumuni semut….” kata Han Hyo Joo risih.
”Sudahlah, Honey, tidak usah protes. Kau tahu kan bahwa dikau my sweetheart???” selalu itu jawaban Ryeowook.
Sebenarnya tidak masalah. Tapi sifat romantis Ryeowook yang tidak tanggung-tanggung membuat Han Hyo Joo jadi bahan tertawaan teman-temannya. Awalnya, saat Han Hyo Joo mengajak Ryeowook ke ultah Iu, Ryeowook menunjukkan sifat romantisnya tanpa malu-malu di hadapan banyak orang.
“Dikau jangan makan kebanyakan, Honey. Nanti kolesterol…” kata Ryeowook mengingatkan.
“Sesekali tidak apa-apa, Ryeowook…”
“Aduh, daku takut dikau sakit, Candy….”
Teman-teman Han Hyo Joo semua terkejut. Terutama Iu, sahabat Han Hyo Joo. Langsung menarik tangan Han Hyo Joo.
“Han Hyo Joo! Kau dapat laki-laki seperti itu dimana???” kata Iu kaget.
”Dia sahabat Donghae, sepupuku. Aku berkenalan dengannya di rumah Donghae…”
“Kenapa cara bicaranya aneh seperti itu? Dari tadi aku dengerkan dia memanggilmu dengan berbagai macam nama dari keluarga gula-gulaan. Dari honey, sugar, sweetheart, candy. Jangan-jangan sebentar lagi namamu akan berubah jadi gulali...” kata Iu.
”Mau bagaimana lagi? Itu memang gayanya. Dan aku sudah terlanjur cinta padanya. Anaknya baik....”
”Tapi kau harus mengajarinya. Kalau di tempat umum, gaya bicaranya jangan seperti pujangga jaman balai pustaka. Ini sudah jaman manusia bisa tinggal di Bulan! Sudah tidak ada kata-kata Dikau dan daku lagi...!!!”
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar