Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Senin, 07 Maret 2011

Sandiwara Hari Ini (Chapter 6)


Park Han Byul, Sebagai istri bersuamikan seorang suami dan ayah yang baik, tentu ia resah. Betapa foto mereka dan anak anak mereka, yang terpasang mentereng di ruang keluarga, adalah sumber kebahagiaan banyak orang. Bagaimana jika perkawinan mereka hancur karena perselingkuhan suaminya? Bukankah banyak harapan yang turut hancur?

“Mengapa aku tidak mencintainya lagi? Bukankah ia suami yang baik, juga seorang ayah yang baik? Apakah ini yang membuatnya berselingkuh? Salahkah aku jika tidak lagi mencintainya?” Tanya Park Han Byul pada dirinya sendiri.

Park Han Byul terkenang kembali saat saat bersama Se7en Choi - suaminya. O, Sungguh sebuah hari hari yang membuat iri perempuan lain. Sejauh yang diingatnya, Se7en Choi selalu memperlakukan dirinya bak seorang putri dari kahyangan. Semenjak menikah, tak pernah sekalipun Se7en Choi membuatnya sakit hati, dalam sikap maupun tutur kata Membentak saja dia tak pernah. Jika sedang marah, Se7en Choi hanya diam lalu menulis surat protes. Dan semua masalah selalu dapat terselesaikan dengan baik. Tanpa saling mengumpat dan menegangkan urat.

Se7en Choi memang seorang suami yang baik. Park Han Byul selalu ingat bagaimana Se7en Choi tidak pernah melupakan hari ulang tahunnya dan ulang tahun perkawinan mereka. Pada momen-momen itu, Se7en Choi pasti selalu memberi kejutan kecil. Ia selalu menyukai kejutan kejutannya.

Selain itu, yang membuat Park Han Byul terharu, Se7en Choi tidak pernah mengeluh jika ia meminta tolong melakukan sebuah pekerjaan rumah. Se7en Choi tidak akan malu untuk berbelanja di pasar ataupun mencuci piring. Se7en Choi selalu bisa membuatnya merasa menjadi perempuan paling istimewa di dunia

Namun, yang paling membanggakan, Se7en Choi adalah seorang ayah yang selalu dicintai anak anaknya. Tak pernah absen ia menyapa putra-putrinya sebelum mereka terlelap tidur. Dengan ciuman hangat ataupun sekedar usapan. Begitu lembut, begitu penuh cinta.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...