Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Senin, 07 Maret 2011

Sandiwara Hari Ini (Chapter 1)


“Kau benar tidak selingkuh?”

“Iya, benar.”

“Berani sumpah?”

“Iya, sumpah.”

“Berani mandul?”

“Iya, berani.”

Dan mereka pun berciuman sesudahnya. Mencoba menghilangkan ketidaknyamanan yang terjadi selepas interogasi dadakan tersebut. Sebenarnya mereka tahu. Sekali kepercayaan terkikis, tak ada kesempatan buatnya untuk kembali utuh. Mereka berdua tahu, ciuman ini adalah bagian dari sandiwara yang mereka berdua mainkan. Sandiwara cinta yang kadaluarsa.

“Kau hanya cinta padaku kan?’

“Iya, hanya dirimu.”

“Hanya aku kan yang ada di mimpimu?”

“Iya, hanya dirimu.”

“Hanya aku kan yang ada di imajinasimu?”

“Iya, hanya dirimu.”

“Hanya aku kan yang kau mau?”

“Iya, hanya dirimu.”

Dan mereka kembali berciuman, lebih ganas dan tak terkendali. Menyembunyikan ketakutan ketakutan. Takut kebenaran terkuak. Takut kehilangan. Takut dicampakkan. Takut tidak bisa mencintai dan dicintai. Takut menjadi tua dan sia sia. Takut jika ketakutan mereka diketahui masing masing.

“Kau bohong!”

“Tidak.”

“Kau tidak cinta lagi padaku!”

“Cinta.”

“Kau main gila kan dengan perempuan lain?”

“Tidak.”

“Kau benar mencintaiku?”

“Ya, aku mencintaimu.”

Mereka terus berciuman. Saling berpagut dan berpeluh. Saling terengah dan mendesah. Terus menanjak dan menghentak. Hingga hasrat yang bercampur gelisah dimuntahkan. Dituntaskan. Selepas itu entah kenapa kata kata yang bersuara selalu terbunuh. Ruang hanya menyisakan suara nafas yang kian melambat. Dan kata-kata, berpindah ke dalam benak masing-masing. Menjadi monolog dan rahasia hati.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...