“Eh, tahu tidak? Semalam aku bermimpi.” Sooyoung, yang rambutnya lurus sebahu, dikuncir, berponi, dan berwajah cute, malam itu sedang ditemani tiga sahabatnya, di kamarnya yang penuh boneka. Trio ceriwis ini sedang menginap di rumahnya karena besok mereka ada rencana berangkat bersama ke sekolah.
“Mimpi apa?”
“Mimm... pinya indaaah... sekali! Aku bertemu pemuda pujaan!!” kata Sooyoung sambil memeluk bantal berbentuk love yang ada di kamarnya.
“Waaah... senangnya!” seru suara koor kedua temannya, Taeyeon dan Boram.
“Lalu, lalu.... bagaimana?” pinta Taeyeon, penasaran. Gadis atraktif yang senang bergaya sporty ini, mulai serius mendengerkan.
“Wahh...!!! Sepertinya menarik,” timpal Boram, juga ikut penasaran.
“Kalau mau dengar, ayo, mendekat!” perintah Sooyoung kepada temannya, yang sebelum berita menarik ini, sedang asyik membaca majalah remaja sambil tidur-tiduran dan mendengarkan lagunya Super Junior.
“Begini ceritanya....” Sooyoung mulai membuka pengalaman mimpinya yang katanya indah itu. Semua terdiam....
Angin bertiup sepoi-sepoi. Daun-daun kering dari pohon akasia berguguran, menghiasi rerumputan hijau. Bunga-bunga bermekaran dan mewangi. Aromanya tertiup angin senja, membuat sang lebah tergiur untuk menghisap isi bunganya. Membuahinya dengan benih yang di bawa sang lebah. Putik dan kelopak bunga saling menjatuhkan diri, dan kehidupan baru pun dimulai. Hubungan yang saling menguntungkan.
Sooyoung duduk di bangku taman, ditemani buku komik Jepang kesukaannya. Buku itu selalu menjadi teman terakhir dalam hidupnya, bila suasana di antara dia dan teman-temannya, sudah tidak menyenangkan lagi untuk dinikmati.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar