Bis jurusan Busan-Seogwipo berhenti di persimpangan Seogwipo. Bus tua yang sudah penuh itu, masih saja menaikkan penumpang yang sudah menunggu sejak lima belas menit lalu. Bis terasa semakin sempit. Pagi yang seharusnya sejuk, ternyata menjadi sangat pengap, ditambah lagi dengan cucuran keringat para penumpang yang menciptakan sensasi aroma asam tubuh manusia. Padahal mereka sudah rapih dan wangi untuk memulai aktivitas hari ini, sejak keluar dari rumah mereka masing-masing.
Bus mulai melaju di bibir jalan. Tapi, Sooyoung agak nervous, pasalnya laki-laki yang duduk tepat di sebelahnya, sesekali melirik ke arahnya. Sesekali pula, laki-laki itu tersenyum tipis. Sooyoung tersipu malu. “Kenapa dia melihatku terus. Sepertinya dia anak kelas sebelas. Hmm… tampangnya boleh juga,” bisik Sooyoung dalam hati setelah benaknya melayang mengingat artikel majalah Remaja yang isinya: Tanda-tanda kalau “dia” menyukaimu.
Sooyoung jadi semakin percaya diri karena isi artikel itu mengatakan, jika ada pria suka curi-curi pandang ke arah kita lalu tersenyum, kemungkinan dia ada hati dengan kita, cukup besar.
Belakangan ini Sooyoung kalang-kabut. Pasalnya, sampai sekarang dia masih menjomblo. Padahal Valentine’s Day baru lewat. ”Ini waktunya menumbuhkan jamur di mana-mana,” ucapnya. Kalau dia tidak menumbuhkan jamur di mana-mana dengan Pesona-nya. Bisa-bisa dia menjomblo lagi sampai Valentine berikutnya.
***
“Cie..Sooyoung… suit-suit!!”
“Ehem... ehem....”
“Akhirnya...”
Sooyoung yang baru saja melangkahkan kaki ke kelas langsung dikejutkan teman-teman yang menggodanya.
“Ada apa?” tanyanya sambil terus melangkah ke bangku paling belakang, tempat duduknya.
Kado. Di atas mejanya ada kado berbentuk hati. Di atas kado itu tertulis:
Dear Sooyoung. Dia membuka isinya. Cokelat dan….
“Apa ini?”
“Mana aku tahu. Sampah mungkin,” jawab Taeyeon sambil terus meneliti benda itu. “Oh... Bukankah ini potongan puzzle.”
“Potongan puzzle?”
“Mungkin saja, ini salah satu dari potongan puzzle yang membentuk gambar wajah pengirimnya,” ucap Taeyeon sok detektif. “Di situ tidak ada nama pengirimnya kan?!” lanjutnya. Sooyoung mengangguk.
“Siapa ya…?”
Bersambung…
lanjut.....
BalasHapus