Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Senin, 21 Maret 2011

I Love You Seniorita (Chapter 4)


Pagi itu, dengan sedikit tergesa, Lee Ki Kwang menghadap para senior yang menyambut kedatangannya dengan wajah tegang.

“Bagaimana ini ketua yang baru! Apa tidak bisa kau bersikap tegas pada teman-temanmu?” Goo Hye Sun menatap tajam ke arah Lee Ki Kwang.

“Maaf Sunbae, tapi ini masih wajar dan biasa dilakukan oleh teman-teman, sekaligus menjaga keamanan perkemahan kan?” Lee Ki Kwang berusaha membela teman-temannya.

“Tapi tidak harus dengan main kartu kan?” Lee Min Ho menambahkan.

“Saya bisa jamin teman-teman tidak melakukannya,” Lee Ki Kwang masih teguh pada pendiriannya.

“Sekarang kumpulkan teman-temanmu! Kita kaji ulang, apa kau benar-benar pantas menjadi ketua mereka?” ucap Goo Hye Sun kemudian.

Lee Ki Kwang jadi sedikit dongkol pada Goo Hye Sun, yang begitu ketus dan galak cara bicaranya. Tapi toh dia harus mengakui kalau Goo Hye Sun adalah seniornya.

Semua peserta Pencinta Alam sudah berkumpul di tengah-tengah lapangan bumi perkemahan.

“Hari ini kalian akan menjalankan berbagai kegiatan yang cukup memforsir fisik dan mental. Tujuannya agar kalian bisa bersatu dengan alam… bla… bla….” Goo Hye Sun memberi arahan dengan penuh wibawa.

“Sekali lagi saya tanyakan, apa benar kalian tidak salah pilih karena telah menunjuk Lee Ki Kwang menjadi pemimpin kalian?” Goo Hye Sun terlihat dingin.

“Kalian tahu, hari ini ketua kalian telah menunjukkan ketidakmampuannya dalam memimpin kalian. Bahkan, sekarang, ada petugas dari kepolisian yang akan membawa salah satu dari kalian karena telah dianggap melakukan perbuatan kriminal, semalam. Dan anehnya, ketua kalian tidak mengetahuinya. Ada dari kalian yang akan jujur mengakui kesalahannya sendiri!”

Goo Hye Sun masih menunggu respon para juniornya. Anak-anak semua saling pandang. Mereka saling tanya, dan mengharap salah satu dari teman yang merasa salah, untuk maju menemui Goo Hye Sun.

“Baik, kalau tidak ada yang mengaku. Maka yang akan jadi jaminan atas peristiwa semalam adalah Lee Ki Kwang, sebagai ketuanya,” ujar Lee Min Ho, mulai berdiri di tengah lapangan. Lee Ki Kwang terperanjat tapi dia berusaha bersikap tenang.

“Baik kalau memang itu sudah menjadi tanggung jawab saya pada teman-teman, saya rela,” Lee Ki Kwang melangkah menemui para senior yang berbaris di depan.

Beberapa anak berbicara riuh rendah. Mereka tak rela melihat Lee Ki Kwang dibawa petugas kepolisian. Beberapa siswi bahkan ada yang menangis. Sebagai rasa solidaritas, ada beberapa siswa yang menghadang kepergian Lee Ki Kwang menuju mobil polisi.

“Teman kami tidak salah, Pak! Tolong jangan bawa dia. Kami akan mencari pelaku sebenarnya, Pak!” banyak ucapan-ucapan dari rekan-rekan Lee Ki Kwang, untuk bisa menahannya. Tapi toh polisi tetap membawanya juga. Begitu mereka naik di mobil polisi. Salah satu petugas membuka borgol di tangan Lee Ki Kwang.

“Anda lulus dari uji mental sebagai ketua….” ucapan pak polisi barusan sontak membuat teman-temanya kaget sekaligus gembira.

“Di antara kalian tidak ada yang melakukan kesalahan, ini semua hanya salah satu permainan yang dibuat oleh senior kalian,” ucap pak polisi, yang sedikit banyak membuat beberapa teman Lee Ki Kwang menaruh rasa kesal pada Goo Hye Sun sebagi ketua senior.

Sebagai balasannya, beberapa siswa lainnya, beramai-ramai menggotong tubuh Goo Hye Sun dan menceburkanya ke pantai. Goo Hye Sun yang tak siap dengan keadaan, tentu saja kelabakan. Semua peserta Pencinta Alam tertawa puas.

“Tega sekali kalian!” Goo Hye Sun mencoba berenang ke tepian. Lee Ki Kwang justru orang yang paling pertama yang berusaha menolongnya. Diulurkannya tangan untuk menarik Goo Hye Sun dari dalam air. Semua teman-temannya menyoraki. Tapi Lee Ki Kwang tak perduli.

“Lebih baik kau cepat ganti baju, nanti masuk angin,” ujar Lee Ki Kwang. Baru saja Goo Hye Sun mendekati bibir pantai, tiba-tiba ada sesuatu yang menusuk kakinya.

“Ah!!” badannya terjerembab lagi ke air. Banyak darah yang keluar dari telapak kakinya. Lee Ki Kwang terlihat panik, dengan sigap dia membopong tubuh Goo Hye Sun ke dalam tenda.

Beberapa senior yang lain segera membawa peralatan P3K. Goo Hye Sun hanya diam, sesekali dia meringis kesakitan. Goo Hye Sun sempat melihat Lee Ki Kwang begitu sigap mengurus semua sebelum akhirnya dia terkulai pingsan. Rupanya ada cangkang kerang yang menusuk dan membuat telapak kaki Goo Hye Sun robek cukup lebar.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...