Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Senin, 07 Maret 2011

Sandiwara Hari Ini (Chapter 7-Tamat)


Jika anak lelakinya menangis tersedu karena berduka, dengan kasih sayang seorang ayah, Se7en Choi akan memeluknya sambil berbisik di telinga kecil itu, “Tegarlah, Nak, tegarlah. kau lelaki kebanggaan keluarga. Hatimu harus kuat, harus kuat.”

Jika putrinya yang meraung karena terluka ia akan datang membelainya mesra, seraya mendongengkan kisah pangeran tampan berkuda putih,” Jangan bersedih, Putriku, pangeran berkuda putih itu suatu saat akan datang hanya untukmu, hanya untukmu.”

Dan ini selalu membuat Park Han Byul menjadi seorang istri paling beruntung di dunia. Se7en Choi adalah suami yang didambakan setiap perempuan. Ibu-ibu tetangga mereka selalu berharap suami mereka dapat seperti Se7en Choi - suami Park Han Byul. Menjadi seorang suami yang baik, juga seorang ayah yang baik.

Se7en Choi memang seorang suami yang baik juga seorang ayah yang baik. Tapi, mengapa ia berselingkuh? Park Han Byul tidak pernah menyangka suaminya akan berbuat demikian. Ia memang tidak memiliki bukti, tapi ia tahu. Ia tahu suaminya main gila dengan perempuan lain. Apakah ini karena ia tidak mencintainya lagi? Benarkah ia tidak mencintainya lagi? Benarkah suaminya juga tidak mencintainya lagi? Ia tidak tahu. Ia hanya merasa takut luar biasa. Takut jika Se7en Choi meninggalkan dirinya. Takut jika perkawinan mereka hancur. Takut jika semua orang mengetahui perselingkuhan suaminya.

“Ayah ke kantor dulu ya.”

Se7en Choi mencium kening Park Han Byul dengan mesra. Lalu mencium pipi kedua anaknya dengan kehangatan seorang ayah.

“Hati-hati di jalan. Cepat pulang, Yeobo,” Park Han Byul berkata layaknya seorang istri yang baik.

Kedua anaknya hanya diam menyaksikan semua itu. Mata mereka, mata kanak kanak yang polos melihat dua orang yang hidup dalam ketakutan masing masing tapi sibuk menyembunyikannya di depan orang-orang. Mereka tidak mengerti mengapa ayah dan ibu mereka harus bersandiwara satu sama lain. Bukankah mereka keluarga yang bahagia?

Tamat
Copyright Sweety Qliquers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...