Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Senin, 07 Maret 2011

Dream Come (Not) True (Chapter 5)



Hari yang cerah. Sinar matahari tidak “galak” tapi cukup membuat tubuh penuh keringat. Sudah lima menit lamanya Sooyoung berdiri di halte taman. Menunggu teman-temannya datang untuk menjemput. Ia ada janji dengan dua temannya ke mall, belanja keperluan wanita.

Lima menit telah berlalu. Kini angka-angka itu terus bertambah. Style Sooyoung hari ini kasual. Celana capri selutut warna khaki, kaos putih, dan flat shoes krem. Wajahnya mulai menampakkan kelelahan, butir-butir keringat mengalir di pelipis dan keningnya.

Sooyoung mulai kesal. Yang ditunggu belum juga muncul. Janjinya jam dua lebih sudah ada di halte. Tapi, sudah hampir jam tiga, mereka belum juga datang. Sesekali dia memainkan handphone-nya untuk menghubungi lewat SMS atau telepon. Namun, tidak ada balasan balik, malah mailbox.

Capek juga berdiri terus, Sooyoung memilih duduk di bangku halte. Orang-orang yang datang dan pergi di halte itu, sudah lumayan banyak. Sooyoung tidak tahu, kalau sejak tadi ada seorang pemuda yang lebih lama berada di halte itu. Hanya, ia tidak melihatnya saja. Maklumlah, terlalu sibuk dengan keadaannya.

“Maaf, jam berapa ya?” tiba-tiba sebuah suara mengusiknya. Ia mencari asal suara itu, meyakinkan bahwa ini bukan persitiwa yang terjadi dalam mimpinya. Ia menengok ke arah suara yang datang dari kanannya. Tepat, wajah Sooyoung berada di depan wajah pemuda yang menanyakan jam itu. Choi Siwon???

Kali ini, dia tidak lagi terpaku. Ini sudah pernah terjadi, Apa iya, dia harus kaget untuk kedua kalinya? Uh, wajahnya tetap memanas dan mungkin memerah. Dihembuskannya nafas panjang untuk menghilangkan rasa tegang dalam dirinya.

“Jam tiga tepat.”

“Oh, terima kasih,” jawab pemuda itu. Sooyoung hanya menganggukkan kepala. Sooyoung jadi kikuk harus bilang apa. Dia menunggu waktu yang tepat untuk balik bertanya. Tapi, kapannya, tidak tahu.

“Sendirian saja?” tanya pemuda itu.

Sooyoung terkejut! Ini benar-benar pernah terjadi!! Mimpi itu....

“I... iya.” Jawabnya gagap.

“Sedang menunggu siapa?” pemuda itu terus melontarkan pertanyaan yang membuat Sooyoung semakin tegang dengan detak jantung keras.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...