Silahkan Mencari!!!
I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
Selasa, 15 Maret 2011
Kabut Pagi Di Gyeryongsan (Chapter 3)
Chapter 3
Cinta Alam
Kim Soo Hyun tersenyum bangga kepada kedua gadis itu.
"Hei, kalian boleh juga," pujinya.
"Apanya yang boleh?" Im Yoona pura-pura tak mengerti pada pujian Kim Soo Hyun.
Kim Soo Hyun memutar matanya pada tenda dan kompor gas yang sudah menyala. "Pekerjaan kalian boleh juga, sehingga aku bisa langsung istirahat di sini." Kim Soo Hyun membanting tubuhnya di dalam tenda.
Semua yang melihat ulah pemuda itu tersenyum; kecuali Baek Suzy yang hanya menatapnya dengan senyum dingin. Hal itu tentu saja membuat perasaan Kim Soo Hyun jadi jengkel. Tapi, ah, gadis itu terlalu sayang untuk diumpatkan. Entahlah, setiap menit pembawaan gadis itu semakin menarik saja di matanya. Padahal selama ini ia tak pernah memendam perasaan yang seperti itu kepada setiap kawannya sesama pencinta alam. Kalaupun ia mengagumi Im Yoona atau Jeon Boram, misalnya, itu hanya sebatas perasaan kagum semata. Tak terlalu mendalam.
"Kim Soo Hyun, kau mau minum kopi tidak?" Terdengar tawaran Jeon Boram kepadanya.
"Oh, tentu, kalau kopinya cappuccino!" ujar pemuda itu bergurau, sok glamor.
Ok Taecyeon tertawa sambil melempar handuk ke badan kawannya itu. "Gayamu! Seperti anak orang kaya saja. Padahal, biasanya juga minum kopi hitam kampung, tanpa gula pula!" cetusnya.
Kim Soo Hyun tertawa terbahak. "Dalam cuaca lembah yang begini dingin, minum kopi ala cafe yang harganya selangit memang enak sekali, ya?"
Sebenarnya, Kim Soo Hyun mencoba mengalihkan ucapannya pada Baek Suzy.
Namun, gadis itu diam saja. Hanya sekilas saja senyumnya mengukir di bibirnya yang tipis. Ah, seperti air di daun keladi saja. Hilang tak berbekas.
Kini pemuda itu kembali mengalihkan tatapannya pada Ok Taecyeon, yang balas memperhatikannya dengan cengar-cengir — seolah mengejeknya dengan ucapan: 'Rasakan!'
"Kalau kau bawa kopi apa?" Kim Soo Hyun mengarahkan pertanyaannya pada Ok Taecyeon.
Anak itu semakin melebarkan cengirannya. "Kopi dangdut!" ujarnya.
Dan tawanya yang besar itu pun terdengar lagi.
"Kurang ajar!"
Ok Taecyeon tertawa. Kim Soo Hyun tertawa.
Akhirnya semua yang ada ikut tertawa dalam kelakar itu, kecuali Baek Suzy. Ia asyik duduk di luar tenda menghadap ke kompor sambil mengusap-usap rambutnya yang indah itu.
Kim Soo Hyun meliriknya sekilas.
Takut ketahuan Ok Taecyeon, maka ia buru-buru mengalihkan matanya pada rebusan mie-instan yang kini bergolak di dalam panci.
Iseng, diaduk-aduknya mie-instan dengan sendok.
"Hei, jangan! Nanti hancur, malah tidak enak," larang Jeon Boram, sang Juru Masak.
"Habis, lama sekali matangnya," kilah Kim Soo Hyun.
"Huss!" Jeon Boram menggebah.
Kim Soo Hyun pura-pura ngambek. "Aku sudah lapar, Jeon Boram!"
Padahal kala itu ia gugup, dan sangat gugup karena tatapan Baek Suzy lurus dan tajam mengarah padanya.
"Sabarlah sedikit! Memangnya kau sendiri yang lapar?" Jeon Boram menggerutu.
Kim Soo Hyun tersenyum masam. Tak sadar, matanya kembali beralih pada Baek Suzy. Dan... uh! Gadis itu ternyata masih menatapnya dengan tatapan yang tajam dan dingin. Tatapan mereka berbenturan. Dan, yang aneh, bukan gadis itu yang tersipu. Sebaliknya, Kim Soo Hyun-lah yang menundukkan kepalanya, menghindari tatapan Baek Suzy.
Entahlah, berhadapan dengan gadis itu, tiba-tiba keberanian Kim Soo Hyun sebagai pria selama ini hilang begitu saja. Udara jadi semakin dingin dirasakan pemuda itu. Tanpa sebab yang pasti, tiba-tiba saja ia menggigil. Apakah karena tatapan Baek Suzy, atau karena udara di lembah yang memang dingin!
Bersambung…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar