Chapter 7
Rencana Ke Gunung Seongjusan
Pagi hari, Kim Soo Hyun terbangun oleh udara dingin yang menerpa wajahnya. Langit masih gelap. Bulan purnama yang semalam penuh, kini tinggal separuh dengan cahaya pudar.
Kim Soo Hyun melihat jam tangannya. Pukul empat lewat empatpuluh menit. Sudah hampir subuh rupanya. Dipandanginya suasana sekelilingnya. Tak jauh darinya, tampak tubuh Ok Taecyeon duduk membelakanginya.
"Ok Taecyeon, sedang apa kau pagi-pagi sudah melamun?"
Ok Taecyeon terkekeh. Tawanya cerah sekali di subuh ini. "Bangunlah!"
Kim Soo Hyun mengikuti perintah kawannya itu. Ia bangun dan menghampiri Ok Taecyeon. Ditepuknya pundak Ok Taecyeon berulang-ulang. "Apa yang sedang kau pikirkan?"
"Aku sedang berpikir untuk mencari jalan baru melalui Gunung Seongjusan."
"Satu ide yang bagus. Kapan kau akan survey?"
"Rencanaku pagi ini, sekalian turun nanti."
"Gila kau! Persiapan kita tidak cukup matang. Kita tidak bawa peta dan kompas."
"Ah, itu bukan persoalan penting. Aku sudah sering naik-turun Seongjusan. Jadi, medannya tak terlalu bahaya. Paling tidak, sudah banyak kukenal."
"Kau tak bisa menganggap remeh seperti itu, Ok Taecyeon. Bagaimanapun, Gunung Seongjusan itu adalah alam. Ia tetap menyimpan misteri yang belum pernah kita ketahui."
Ok Taecyeon tertawa, seakan menertawakan kepengecutan Kim Soo Hyun. "Kau takut mati?"
Kim Soo Hyun tersentak dengan pertanyaan Ok Taecyeon. "Bukan itu persoalannya. Kematian bisa ada di mana-mana. Tapi, aku tak mau konyol!"
"Oke. Aku tak mau memaksamu, Kim Soo Hyun. Kau bisa turun lewat jalan biasa. Biar aku sendiri yang akan mencari jalan baru."
"Gila! Kau nekat, Ok Taecyeon."
Ok Taecyeon tersenyum kepada Kim Soo Hyun. "Petualangan selalu menarik bagiku. Itulah sebabnya aku akan pakai modal nekat."
"Lalu bagaimana dengan anak-anak yang lain?" tanya Kim Soo Hyun.
Ok Taecyeon mengangkat bahunya.
"Apakah...." Ok Taecyeon menyalib.
"Ya, terserah mereka. Yang ingin langsung pulang, silakan ikut denganmu. Dan bagi yang mau ikut denganku, juga tak ada salahnya, bukan?" ujarnya ringan.
Kim Soo Hyun mengangguk.
Kemudian mereka sama-sama diam, menatap pada hamparan edelweiss di sekeliling. Tak terasa matahari sudah muncul dari arah timur. Dan anak-anak yang lain pun sudah bangun.
Tepat pukul delapan pagi, mereka sudah siap untuk meninggalkan Lembah Gyeryongsan. Saat itulah Ok Taecyeon mengatakan niatnya untuk menempuh rute baru. Dan ia pun menawarkan bagi mereka yang ingin ikut.
Dada Kim Soo Hyun terasa bergemuruh ketika Baek Suzy merupakan orang pertama dan terakhir yang mengacungkan telunjuknya untuk mengikuti Ok Taecyeon. Betapa ingin Kim Soo Hyun melarang gadis itu. Tapi... itu tak mungkin ia lakukan karena ia tahu, Baek Suzy tak mungkin berpihak kepadanya.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar