Silahkan Mencari!!!
I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
Rabu, 02 Maret 2011
Jaket (Chapter 2)
Key benar-benar pusing. Ketika semua jalan sudah buntu, harapan Key tinggal tertumpu pada Taemin.
“Kau masih suka jaketku?” Key melepas jaketnya dan melemparkannya pada Taemin. Taemin menerima jaket itu dengan sigap dan melonjak senang.
“Jadi akhirnya kau rela memberikan jaket ini untukku?” tanya Taemin dengan sangat bernafsu langsung mengenakan jaket itu.
“Aku terpaksa melepasnya jika kau mau membelinya.”
Wajah yang semula cerah itu meredup. Taemin melepas jaket itu dan melemparkannya ke sandaran kursi.
“Hanya dua ratus ribu, Taemin.”
“Hanya dua ratus ribu? Untuk jaket dekil ini?!” Taemin melotot.
“Ah, kau tidakak perlu mengejek! Kau tahu sendiri, tidak seorang anak pun disini punya jaket seperti ini. Kau tahu sejarahnya, kan?”
Taemin tentu saja amat tahu. Jaket itu kiriman dari Onew, Kakak Key yang hingga saat ini masih tinggal dan sekolah di Boston. Jaket Amerika! Sebuah jaket jins dengan kerah dan manset kulit. Paduan jins dan kulit yang amat kasual.
“Tapi jaket ini udah belel. Kau memakainya hampir setiap hari selama setahun, kan?”
“Justru belel-nya itu yang membuatnya semakin unik,” kilah Key.
“Tapi dua ratus ribu untuk jaket bekas sungguh tidak masuk akal!”
“Ketika kuterima, labelnya masih utuh, Taemin. Onew Hyung membelinya seratus dolar. Belum lagi ongkos kirimnya yang pasti juga mahal.”
Key meraih jaketnya dan bermaksud mengenakannya kembali, tapi Taemin lebih cepat merebut jaket itu.
“Seratus lima puluh?”
“Dua ratus atau tidak sama sekali. Cepatlah, sebelum aku berubah pikiran. Kau tahu? Selain kau masih banyak yang berniat memiliki jaket ini.”
“Kau perlu uang untuk apa? Kau mengincar sesuatu?” Taemin menatap curiga.
“Kau tidaak perlu tahu! Kau bayar saja dan jangan berpikir macam-macam. Mau aku apakan uang itu, itu hakku.”
Taemin mengeluarkan dompetnya dan menghitung sejumlah dua ratus ribu rupiah dan menyerahkannya pada Key.
“Terima kasih, Taemin. Dua ratusmu ini menyelamatkan hidupku.”
Taemin memandang Key dengan tatapan ingin tahu, tapi Key segera berlalu.
Bersambung…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar